"Park Sunghoon anak dari Park Jimin?"
"Perusahaan Park jimin sedang diambang kebangkrutan karena korupsi yang dilakukan karyawan nya."
"Jangan berbuat yang tidak tidak jake. Sunghoon teman adik mu." Ujar seseorang yang duduk santai di sofa.
"Aku hanya akan membantu tuan Park." Ujar jake santai.
"Membantu? Aku tau rencana mu bodoh. Sebagai imbalannya, kau akan menikahi anaknya bukan?"
"Kau sahabat terbaik jay." Senyum terukir di wajah tampan jake.
"Lalu setelah menikah, kau mendapatkan perusahaan ini dan menceraikan nya?"
"Sepertinya begitu."
Jay memutar bola matanya malas. "Aku tidak akan membantu mu bila jungwon marah."
"Apa dia mau perusahaan ayahnya jatuh ditangan tuan pabo kang itu? Sunghoon juga pastinya tidak mau berlama-lama dengan ku."
"Kau seorang straight menikahi seorang namja? Semoga saja kau menyukainya di waktu singkat." Jay merapihkan jas nya yang sedikit berantakan.
"Tidak akan pernah." Ujar jake santai.
Jay terkekeh melihat orang yang sudah berteman dengannya sejak kecil. "Kalau benar terjadi, restui aku dengan adik mu itu."
"Kalau tidak terjadi, kau harus menjauhi jungwon."
"Baiklah, kalau jungwon mau jauh dariku." Jay berjalan keluar dari ruangan sahabat nya.
"Tuan Kim, beritahu tuan Park kalau aku akan bekerja sama dengannya."
"Baik tuan, kalau begitu saya permisi." Tuan Kim meninggalkan ruangan calon bos nya nanti.
Jake memutar kursi nya. "Park Jimin sahabat ayah, jadi rencana ini akan mudah." Ia menatap keluar jendela.
Karena perusahaan ayahnya diambang kebangkrutan, dengan berat hati sunghoon dan keluarganya pindah ke rumah yang sederhana.
Untung saja teman-teman nya tak menjauhinya. Sunghoon dengan terpaksa kerja paruh waktu di cafe dekat perusahaan DmD Company.
"Kau sudah datang sunghoonie?" Tanya seorang perempuan pemilik cafe.
"Maaf kemarin aku tidak bisa bekerja noona." Ujar sunghoon pada orang yang lebih tua darinya.
Perempuan itu mengusap kepala sunghoon. "Tenang saja, noona tidak marah kok. Sekali-kali kau mengambil cuti apa salahnya kan, kau selalu bekerja meskipun hari minggu." Ujar perempuan bernama Yerin.
"Aku akan bersiap-siap." Pamit sunghoon, yerin hanya mengangguk.
Sunghoon pergi ke ruang ganti pegawai. Ia mengganti seragamnya dengan seragam cafe berwarna cokelat.
Ia menghampiri yerin yang sedang menunggu di kasir. "Sunghoon-ah, tolong antar minuman ini ke meja nomor 15."
Sunghoon mengangguk. Ia langsung membawa nampan berisi minuman ke meja yang di sebut yerin tadi.
"Selamat menikmati minuman nya."
"Tunggu!"
Sunghoon yang hendak kembali, terhenti karena tangannya ditahan.
"Temani aku."
"Huh?"
"Apa kau tak dengar? Aku minta mu untuk menemani ku." Orang yang menahan sunghoon menolehkan kepalanya.
"T-tapi aku harus bekerja."
"Duduklah." Sunghoon menuruti perkataan orang tersebut. Ia duduk seberang.
"Noona."
"Wae, jake-ya?"
"Aku pinjam pegawai mu, Park Sunghoon."
"Baiklah, jangan lama-lama." Yerin melanjutkan pekerjaannya, mencatat pesanan pengunjung nya.
"Kau tau nama ku?" Tanya sunghoon.
Jake menatap nya santai, dagu nya menunjuk name tag sunghoon. "Kau juga sahabat adik ku, Shim Jungwon. Dan kau pikir aku tak tau kalau kau anak Park Jimin dan Min Yoongi."
Nafas sunghoon tercekat. Saat di rumah jungwon ia terlalu fokus pada handphone untuk memberitahu yerin kalau dia akan cuti sehari, jadi dirinya tak melihat kakak sahabatnya itu.
"Aku bisa membantu perusahaan ayah mu bangkit lagi."
Sunghoon menatap orang di depannya dengan tatapan 'apa'.
"Kau harus menikah dengan ku sampai perusahaan DmD Company jadi milikku secara sah."
Mata sunghoon membelo. Terkejut atas perkataan kakak sahabatnya itu.
"Kalau kau tak mau, perusahaan ayah mu akan gulung tikar."
Sunghoon terdiam, dirinya bimbang. Ia baru bertemu jake 5 menit yang lalu, jadi dirinya tidak bisa percaya begitu saja.
"Ku beri waktu lima hari. Hubungi aku ke nomor yang ada di kartu itu." Ujar jake sambil memberi kartu namanya. Ia bersiap-siap beranjak. Minuman yang ia pesan sudah di bayar.
"Selamat bekerja, manis." Jake berjalan menuju pintu cafe. Banyak orang menatap nya kagum, dan ada yang memfoto diam-diam.
Sunghoon menatap kartu yang tergeletak di atas meja. Ia ingin membantu ayahnya, tapi bukan cara seperti ini.
"Sunghoon-ie, tolong berikan pesanan ini ke meja yang ada di pojok." Titah yeji tiba-tiba.
"Nee noona." Sunghoon memasukan kartu nama jake ke kantong celananya, dan langsung mengambil nampan ditangan yeji. Membawanya ke meja yang disebut tadi.
To be continued.....
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Marriage Agreement || JakeHoon
Fanfiction[END] Jake yang harus menikah di umur 25 tahun karena wasiat sang ayah. Sampai akhirnya ia bertemu sahabat adiknya yang bernama Park Sunghoon. Start = 11 Januari 2021 End = 2 April 2021