8

9.8K 1.2K 118
                                    

Kelopak mata sunghoon perlahan terbuka. Berkedip-kedip menyesuaikan cahaya yang masuk lewat fentilasi udara dan jendela.

Awalnya ia terkejut. Namun detik kemudian sunghoon sadar, sekarang dirinya sudah menjadi istri dari seorang pemilik DmD Company.

Ia berjalan ke arah kamar mandi, dia harus sekolah. Entah jake memperbolehkan nya atau tidak.

20 menit sunghoon di dalam kamar mandi. Saat keluar dirinya sudah rapih dengan seragam sekolah. Tangannya terus mengusak rambut nya yang masih basah.

Drtt...

Sunghoon memencet tombol hijau dilayar handphone nya. Adik iparnya yang menelepon.

"Hyung, bagaimana??"

"Bagaimana apanya?"

Diseberang sana, jungwon berdecak kesal. "Mal-"

"Kami tidak tidur satu kasur." Sunghoon tidak yakin dengan ucapannya. Ia saja tidak tau bagaimana bisa ada dikamar.

"Ayolah hyung, beri aku keponakan."

"Jungwon-ah, kau tau bukan hubungan ku dengan hyung mu. Hanya sekedar mengikuti wasiat ayah mu. Lagi pula aku masih sekolah."

"Ya ya ya.... Kalau kau dan jake hyung sudah saling mencintai, jangan lupa buatkan aku ponakan. Bye hyung!!"

"Yyak-" Sunghoon mendengus kesal saat sahabatnya itu memutuskan telepon sepihak.

Ia langsung menyisir rambutnya yang panjang. Sunoo bilang lebih baik panjang seperti Minki Ssaem saat awal-awal mengajar.

Tapi sunghoon tidak akan mengikuti saran sahabatnya itu. Ia bisa dikira perempuan karena berambut panjang.

Sunghoon langsung mengecek isi tas nya. Setelah itu berjalan keluar kamar. Dirinya sedikit hafal denah rumah keluarga Shim.

Kakinya melangkah menuruni tangga perlahan. Saat melihat ke arah kanan, ia busa melihat jake yang fokus membaca sesuatu.

Deg

Jake manatap kearahnya tepat pada manik matanya. Dengan cepat sunghoon mengalihkan pandangannya.

"Tidak perlu ke sekolah, aku sudah meminta izin untuk mu. Kau perlu istirahat." Ujar jake saat sang istri baru saja duduk.

"Kau saja pergi ke kantor, kenapa aku tidak." Ketus sunghoon. Ia langsung mengambil sarapan yang sudah disediakan.

Sesekali melirik ke arah pemuda bersurai hitam disampingnya. Jake sama sekali belum menyentuh makanannya, sumpit saja belum di sentuh.

"Aku tau banyak pekerjaan, setidaknya isi perut mu tiga atau empat suap." Ujar nya tanpa melihat ke arah jake.

"Terima kasih atas perhatiannya, tapi aku sibuk." Jake terus menatap berkas-berkas ditangannya.

Dengan kesal sunghoon mengambil kertas-kertas yang sama memusingkan dengan kertas soal ujian.

"Aku tidak akan memberikan berkas ini, sebelum kau menghabiskan sarapan mu." Entah bagaimana dirinya berani berbuat seperti itu.

Jake mengambil sumpitnya. "Baiklah." Ujarnya pasrah.

Sunghoon terdiam. Apa yang dia lakukan? Menyuruh seorang Jake Shim layaknya seorang istri?

Ia menaruh kembali berkas-berkas jake. Lalu melanjutkan acara sarapannya.

Para pelayan yang melihatnya tersenyum gemas. Tidak ada yang berani menyuruh jake, kecuali jungkook selaku ibu jake dan jungwon. Jungwon juga terkadang tidak berani.

[✓] Marriage Agreement || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang