[✓] Marriage Agreement || JakeHoon

24

Pagi hari di mansion keluarga Shim, mereka kedatangan tamu. Seorang perempuan dan bayi berumur 10 bulan.

Sunghoon menatap tajam suaminya, sedangkan yang ditatap hanya diam. Jake tau maksud perempuan tersebut datang.

"Jakeeuuu titip chaejin."

"Chaeryeong noona?"

"Dia salah paham lagi dan kabur, aku harus mencari nya. Tidak mungkin membawa chaejin."

Sunghoon hanya diam menyimak. Jadi jake punya hubungan apa dengan perempuan dihadapan nya?

"Titip." Bayi berumur 10 bulan itu langsung dipindahkan ke tangan jake.

"Noon-"

"Bye!!"

"Simulasi menjadi orang tua." Ujar jake sembari menatap istrinya. "Seperti karina noona dia sepupuku, Shin Ryujin."

Sunghoon mengangguk paham. Ia melihat bayi dalam gendongan jake seperti meminta nya menggendong.

"Aku ingin menggendong nya."

Jake membiarkan istrinya menggendong chaejin. Bayi 10 bulan itu terlihat senang saat sunghoon menggendong nya.

"Baba dan anak sama saja." Sinis jake.

"Anak kandung ryujin noona?"

Jake mengangguk. "Dia seorang futa."

"Butchy."

"Sama saja sunghoonie."

"Beda."

Jake hanya menghela nafas pasrah. Bertengkar dengan submissive harus siap mengalah.

Sunghoon sibuk bermain dengan anak ryuyeong. Bahkan chaejin tak pernah sesenang itu pada jake.

"Jake, bagaimana kita ganti saja tujuan jalan-jalan nya?" Tanya sunghoon sembari menatap suaminya.

Keduanya memang mau berjalan-jalan, tapi ryujin datang dan menitipkan seorang anak begitu saja.

"Terserah mu." Lagi pula dirinya tidak bisa menolak permintaan sunghoon. Kalau menolak dipastikan telinga nya memerah.

Untuk sementara waktu chaejin akur dengan jake. Ketiganya mengunjungi pertenakan kambing milik paman sunghoon.

Awalnya mau pergi ke kebun binatang. Tapi sunghoon bosan melihat hewan yang itu-itu saja, apalagi pasti panas disana.

Jadi ia berinisiatif pergi ke desa yang tak jauh dari kota. Udaranya sejuk karena masih ditumbuhi pohon-pohon.

"Itu kembaran jungwon hyung." Jake menunjuk sekumpulan kambing.

"Won yung?" Tanya chaejin.

"Iya, itu kembaran uwon hyung, kambing mbeee."

Chaejin bertepuk tangan karena merasa senang, entah senang jungwon di ledek atau karena bertemu kembaran jungwon.

"Kalau itu kembaran jungwon, berarti kau kakak mereka."

Jake langsung menatap istrinya, maksud dirinya kan hanya bercanda. Baru saja mau berbicara, chaejin lebih dulu berbicara tidak jelas.

Sunghoon hanya tertawa. Detik kemudian wajahnya terlihat murung, ia jadi ingat anak nya yang belum sama sekali lahir.

Jake menengok ke arah istrinya, pemuda bermarga Park itu sedang menunduk. Membuat nya bingung. Ia langsung menghampiri sunghoon, mengusap kepala istrinya lembut.

"Ada apa?"

Sunghoon menggeleng, mencoba menahan isakan nya. Jake langsung memeluknya, bahkan chaejin ikut memeluk sunghoon.

"Ucima." Ujar chaejin khas anak-anak.

"Sunghoon-ah, sudah ku katakan mungkin takdir kita bukan sekarang untuk menjadi orang tua. Kita juga masih muda, kau masih harus berkuliah."

Chaejin yang tidak mengerti hanya diam, tapi tangannya mengusap kepala sunghoon. Jake tersenyum melihatnya, ia menciumi pipi chaejin.

"Jangan menangis, chaejin saja tidak menangis." Jake mengusap pipi sunghoon yang basah.

Ia jadi gemas pada istrinya. Mata yang masih berkaca-kaca, hidung yang merah. Kalau tidak ingat chaejin, sudah diciuminya.

Drrttt

Jake langsung mengambil handphone nya. Saat melihat ke layar handphone ternyata sepupunya, Ryujin.

"Yuhuuu aku berhasil membujuk chaeryeong."

"Kalau begitu, cepat ambil anak mu."

"Ayolah jake, aku akan menghabiskan waktu dengan chaeryeong dulu. Nanti malam aku akan menjemput chaejin."

"Mwo?! Yyak aku jug-"

Tuttt

"Dasar sepupu sialan." Batin jake kesal.

To be continued....

Aku gabut, engga tau mau ngapain. Padahal tugas numpuk, Who Are You sama Stubborn belum selesai direvisi. Harus buat cover semua book:)

Publish jangan? Kalau publish berarti werewolf, vampire sama hybrid end:)