[✓] Marriage Agreement || JakeHoon

1

"Tuan muda, menurut wasiat ayah anda. Tuan harus menikah di umur 20 tahun, lalu memimpin perusahaan."

"Menikah?" Orang yang dipanggil 'tuan muda' memijit pelipisnya. Ayahnya benar-benar tak bisa membuatnya bebas sedikit pun. Menikah bagaimana, kekasih saja tidak punya.

"Tuan Kim? Ada apa?" Tanya seseorang menuruni tangga.

"Saya kesini ingin memberitahu tuan muda tentang wasiat tuan besar Shim." Ujar tuan Kim.

"Wasiat apa?"

"Tuan muda harus menikah di umur 20 tahun, kalau belum menikah ia tidak bisa memimpin perusahaan."

Orang tadi melirik sang kakak yang masih diam. "Bagaimana mau menikah, kekasih saja tidak punya."

"Jangan meledekku Shim Jungwon."

"Itu benar bukan? Mantan mu hanya mengincar harta." Sinis orang bernama Shim Jungwon.

"Ayah mu membuat persyaratan yang-"

"Yang ayah lakukan benar hyung." Potong jungwon malas. "Sudahlah, aku mau berangkat sekolah." Ia menjulurkan tangannya pada sang kakak.

Kakaknya itu mengangkat satu alisnya bingung. "Kenapa?"

"Aku minta uang."

"Minta ke kekasihmu itu."

"Hyung!! Jay hyung kan hanya kekasih ku, kau kan kakak ku."

Kakaknya itu memutar bola matanya malas. Ia memberikan uang kepada adiknya dengan malas.

"Gomawo, ku do'akan kau cepat mendapatkan seseorang yang tepat untuk di nikahi. Pai pai!!" Jungwon langsung berlari keluar rumah besarnya.

"Tuan jake, ulang tahun anda tersisa dua bulan lagi. Kalau tidak ahli waris nya akan jatuh ke tangan paman anda."

"Dua bulan lagi bukan? Itu masih lama, kau tenang saja," Ujar orang bernama jake dengan nada malas.

"Kau bisa kembali ke kantor, tuan kim," Titah nya. Sekretaris ayahnya itu mengangguk.

"Sialan, kalau perusahaan jatuh ke tangan paman, yang ada hancur perusahaan milik ayah." Ujar jake dengan kesal.

Jungwon sudah sampai di sekolah nya. Sekolah para orang berduit, anak pejabat dan ada yang masuk karena beasiswa.

"Jungwon-ah kenapa kau terlihat bahagia?" Tanya sahabatnya yang bernama Kim Sunoo.

Ia malah tertawa kecil. "Aku bahagia melihat hyung ku menderita karena wasiat dari ayah."

"Wasiat? Ayah mu sudah....?" Tanya sunoo tak percaya.

Jungwon mengangguk. "Ayah dan ibu pergi keluar negeri dua bulan yang lalu, namun pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Dan orang tua ku tidak selamat."