27

255 69 17
                                    

"Apaa?"

Gue diem sebentar. Ini orang ditelepon minimal halo dulu kaga, langsung apaa aja mana kenceng banget.

"Di rumah, Kak?" tanya gue.

"Iyaa, ini di rumah. Kenapaa?"

"Anu, lo lihat gelang nggak di deket tempat cuci piring?"

"Hah? Gelang apaan?"

"Gelang —punya Haechan. Katanya ketinggalan pas cuci piring di rumah dulu, pas lo berangkat ke Bali. Ada inisialnya H gitu katanya."

"Lah, kok bisa ketinggalan. Bentar gue cek-in,"  kata Kak Jungwoo. "Lagian kenapa cuci piring segala, lo memperbudak dia, ya?"

"Sembarangan!" sungut gue. "Dia yang keukeuh bantuin cuci piring. Padahal udah gue bilangin nggak papa, nggak usah gue bisa sendiri."

"Hmmm.. kali aja, kan. Biasanya kan mantan itu hawanya dendam, makanya bawaannya pengen memperbudak."

"Teori dari mana kayak gitu, anjir??"

Kak Jungwoo ketawa. "Muncul romantisme nggak tuh?" ledeknya.

"Udah diem, nggak usah banyak cingcong," ketus gue. "Ada nggak?"

"Iyaaaa, bentar ini lagi dicariin. Nggak sabaran amat?!"

Gue menghela napas, kemudian diem. Nunggu kabar Kak Jungwoo perihal gelangnya Haechan. Lama banget, ada kali 10 menitan?? Sampe heran ini orang nyari gelang apa nyari dosa?

"Kak?"

"Nggak ada, Sun," kata Kak Jungwoo kemudian.

"Masa nggak ada?"

"Video call deh, sini biar gue kasih lihat gue unboxing wastafel."

"Lah, ngapain lu unboxing??"

"Kali aja nyempil-nyempil," kata Kak Jungwoo.

"Tapi beneran nggak ada?"

"Enggaaaaakkk," jawab Kak Jungwoo jengah. "Suruh beli lagi aja, sisa banyak itu duitnya kalo buat beli gelang doang."

"Ck, masalahnya dia bilang itu peninggalan mamanya," kata gue.

"Oh? Iya, kah?"

"Iyaa, makanya kalo bisa temuin. Soalnya kok.. kayaknya itu berharga."

"Hmmm.. oke, deh. Ntar gue coba cari di tempat lain," kata Kak Jungwoo.

"Nggak papa lo nyari?"

"Emang lo mau pulang ke sini buat nyariin ini?"

"Ya enggak, lah. Gue kerja, ege."

"Makanyaa," decak Kak Jungwoo. "Dah, ya. Gue nyari dulu. Ntar kalo ada gue kabarin."

"Hmmm, iyaa.. thank you."

"Anytime."

Kak Jungwoo mutus sambungan telepon. Walaupun dia nyanggupin buat nyari gelangnya Haechan, tapi gue di sini masih harap-harap cemas.

Kalo nggak ketemu gimana?

Ah, tau dah.

✨✨

[3] Puzzle Piece ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang