07

333 82 17
                                    

Day 1. Akhirnya gue resmi jadi salah satu karyawan di Neo Corps setelah tanda tangan kontrak. Ternyata gak banyak yang mereka rekrut, cuma sekitar 10 orang aja, padahal kapan hari lebih deh kalo 50 orang yang ikut interview.

Wew. Gue hebat :v

Setelah ngobrol empat mata sama staf HR dengan ujung tanda tangan perjanjian kerja, semua karyawan baru digiring ke sebuah ruang meeting. Dan di ruangan ini gue bertatap lagi sama Mark.

Dia sempet senyum ke gue sekilas, tapi kemudian segera duduk di tengah dua staf HR yang lain buat kemudian ngasih briefing atau penjelasan singkat tentang perusahaan ini; do and don't, evaluasi bulanan dan sistemnya, ugrading, dan banyak lagi dah macem kuliah.

Cuma satu jam, karena ya emang cuma basa-basi aja sih banyaknya. Terakhir, sebelum keluar ruangan, adalah hal yang paling bikin gue excited: pembagian seragam kerja. Gak bisa bayangin gue pake baju keren ituuuu!!!!!

"Oke, gitu aja ya untuk hari ini," kata salah satu staf HR, kayaknya dia pemimpin tim ini -namanya Pak Yesung. Gak nyangka kalo beliau ini udah 30+, gue kira masih 27 atau 28-an. Apaan gue yang masih umur 24 udah ahjumma look??

"Buat selebihnya, nanti kalian kenalan sama divisi masing-masing. Udah kami hubungi kok, jadi kalian langsung ke sana aja," lanjut Pak Yesung.

"Siap, Pak."

"Oke, sekali lagi makasih, ya. Selamat datang, dan selamat bekerja!"

Dengan itu, pertemuan ini selesai.

Karena semua staf dan karyawan baru beranjak keluar dari ruangan, gue juga. Tadi dikasih tau sih sama staf HR dimana studio tempat Night City Talk shooting, tapi pas gue cek hp, ternyata sama Kak Doyoung disuruh nunggu aja. Jadi gue nunggu, di lobby aja katanya mau ke kantin, makan siang sekalian.

Gue kira Kak Doyoung bakal sendirian, tapi ternyata sama cewek. Gak tau siapa, tapi dari penampilannya kayak bukan orang dengan kedudukan biasa.

"Kenalin, ini Sejeong, director di acara gue," kata Kak Doyoung.

"Sunny, Kak," kata gue ngenalin diri dan ngejabat tangan Kak Sejeong.

"Sejeong. Selamat datang, hehe.." balasnya.

Gue ketawa canggung.

"Gak usah malu-malu, anggep gue temen aja biar enak kerjanya. Eh, tapi ini pake lo-gue gak papa, kan?"

"Gak papa, Kak, hehe.."

Kak Sejeong ngangguk paham. "Mantap."

Dari lobby, kita bertiga pindah ke kantin. Masih agak canggung karena gue belum kenal sama lingkungan ini. Tapi over all oke, gue suka hehe..

Sambil makan, Kak Sejeong banyak ngejelasin tentang Night City Talk dan segala tetek bengeknya, sedangkan Kak Doyoung cenderung diem, nyimak. Sesekali nanggepin pake candaan garing, dan gue gak ada pilihan lain selain (lagi-lagi dan terus-terusan) ketawa canggung.

Sampe tiba-tiba ada yang nggebrak meja kita bertiga dan bikin gue berjingkat (hampir ngumpat), tapi Kak Doyoung yang nyeplos.

"Anjing, sopannya dipake," katanya.

Cewek berambut sebahu yang barusan nggebrak meja ini malah cekikikan, abis gitu duduk di samping gue tanpa permisi.

"Ditungguin sama anak-anak di studio, taunya makan berdua di sini," keluhnya.

"Berdua mata lo, gak liat di situ ada orang?" Kak Doyoung nunjuk gue pake matanya. Gue agak speechless -ini Kak Doyoung ngomongnya beneran begitu????

[3] Puzzle Piece ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang