28

287 71 21
                                    

Karena gue bilang Kak Jungwoo mau dateng dan pas banget Jumat malem —which means that gue harus langsung cus stasiun selepas program gue selesai, Mark ngotot nganterin. Ya nggak papa, sih. Nggak masalah. Malah enak kan gue nggak ngeluarin duit buat taksi.

Tapi yang nggak enak itu orang-orang NCT.

Awalnya, waktu Kak Doyoung nyeletuk mau nganterin. Otomatis gue nolak kan, karena emang udah janjian sama Mark. Herannya itu, semua orang —ya nggak semua sih, pada heboh waktu nama Mark Lee gue sebut.

Terutama —dan selalu kayaknya, Kak Ten.

"Lu tuh diem-diem menghanyutkan, ya?" komentarnya.

"Apanya?" tanya gue heran.

"Kim Doyoung, Haechan, sekarang Mark Lee juga??" tekannya.

"Lo kenal Son Naeun?" tanya Kak Doyoung

"Son Naeun? Yang pernah jadi brand ambassador-nya Pantene itu?" Kak Ten balik tanya.

Kak Doyoung megang puncak kepala gue kayak megang bola bowling. "Ini anaknya."

"ESUMPEH??"

Kak Doyoung ngangguk dengan tangan masih di kepala gue. "Tau Kim Doyeon yang pernah jadi model iklan buat Maybelline? Ini sepupunya."

"ANJIRRRRR, lo kok nggak pernah bilang??"

Gue noleh orang-orang ini. Semuanya kelihatan kaget dan nggak percaya, tapi mulut Kak Ten yang paling tampol-able. Melengking banget suaranya tuh, nggak inget ini lagi di lift.

"Buat apa juga, ntar dikira pamer," kata gue sambil nampik tangan Kak Doyoung dari kepala gue.

"Tapi kenapa lo malah di sini? You have the privilege, duh. Muka lo juga not bad lah buat nampang jadi muka produk. Kenapa malah nyasar di sini??"

Gue menggedikkan bahu. "Siapa yang bisa nebak rejeki?"

"Wah, gila." Kak Ten berdecak. "Udah nggak heran lagi dah gue kenapa kok lo bisa deket sama seleb."

"Mark itu selebnya HRD, Sun," sahut Mina yang hari ini ikut gerombolan crew NCT.

"Seleb?"

Mina ngangguk. "Kayak -sayang banget atasan tuh sama dia. Identik banget," tambah Mina. "Tapi emang attractive sih orangnya, gue sempet kepincut sekali."

Gue kesedak kopi yang pas banget gue seruput.

"Nah tuh, bisa lah minta prospek ke Sunny," celetuk Kak Doyoung. "Mark udah jadi piaraan Sunny dari semester 1."

"Anjir, Kak??" Gue ketawa. Sialan, Kak Doyoung.

"Bisa emang?" tanya Mina, tengil banget.

Gue cuma ketawa sambil ngibasin tangan di depan muka. Ya kali, ah.

"Respon begini yakin pasti bukan sekedar piaraan?" sahut Hwiyoung.

"Ck, apaan. Enggak."

"Semakin mengelak semakin terlihat belangnya."

"Nah, tuh!" seru Kak Ten.

"Emang gue zebra?"

Obrolan kami masih berlanjut bahkan sampe lobby —biasanya emang bareng-bareng gini sih turunnya. Tapi ini minus 1 orang, Kak Miyeon. Tadi udah duluan sama Yena dan Ryujin. Kayaknya emang lagi ada masalah, tapi Kak Doyoung-nya cuek-cuek aja kayak biasa.

Tau, deh.

Di lobby, Mark udah nunggu. Dia duduk di sofa depan resepsionis sambil mainan hp. Dengan segera gue pamitan ke orang-orang dan nyamperin Mark.

[3] Puzzle Piece ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang