Pengen ngasih tau kalo di part ini dan seterusnya bakal ada adegan kissing nya🙈 buat yang sedikit terganggu dengan cerita seperti itu bisa langsung skip cerita aku hehe ...
•••
“hiks ... Elsa Ana!.” Aleta menangis lirih saat melihat film kartun Disney kesayangan nya. Ini sudah keseribu kali nya diputar oleh Aleta, tetapi dirinya tetap mengoceh dan bahkan menangis seperti ini. Seharusnya kan biasa saja karna sudah tau alur ceritanya.
“sayangg ...” Aleta terkejut mendengar suara Gema dibelakang nya.
“kenapa nangis lagi.” kini dengan berani nya Gema mencium bibir Aleta.
Aleta sedikit terkejut, tetapi jari nya tetap menunjuk kearah tv besar didepan mereka. Gema hanya menghela nafas pelan saat tau apa yang membuat gadis-nya ini menangis. Ya, Frozen.
Berulang kali Gema mengatakan untuk tidak bolak-balik menonton film kartun tersebut. Tetapi dengan keras kepalanya Aleta menolak dengan keras, alhasil begini jadinya, diakhir cerita dirinya akan menangis haru saat melihat bahwa Elsa dan Ana tidak dapat hidup berdampingan berdua lagi.
“kalo kita yang gak bisa hidup berdampingan kaya gitu juga gimana Al?.” tanya Gema yang kini sudah duduk disamping Aleta.
Aleta menatap bingung atas ucapan Gema, dirinya diam seakan meminta penjelasan lebih dari apa yang di ucapkannya.
“hehe ... Engga engga.” Gema langsung menarik Aleta kedalam pelukannya.
Gema berusaha mengabaikan status keduanya, tetapi tetap saja dirinya tak bisa. Keduanya sepakat untuk lebih dari sekedar saudara. Tetapi tak ada komitmen yang jelas. Gema berjanji pada Aleta bahwa dirinya akan selalu menjaga Aleta, menjaga dalam artian adalah menjaga hati.
“i love u!.” lagi, Aleta kembali mendengar kata-kata cinta tersebut. Dirinya berharap kata-kata itu memang benar ada dihati Gema.
Drrttt drrttt
Getaran disaku celana Gema sedikit mengganggu aktivitas pelukan keduanya. Gema tak melepas pelukannya, dirinya tetap mengambil ponsel dengan tangan satu nya dan terus mendekap Aleta disebelahnya.
Laura
Tak hanya Gema, Aleta juga membaca nama siapa yang tertera di panggilan tersebut. Aleta seperti merasakan bahwa tubuh Gema sedikit menegang. Saat Aleta menyadari bahwa Gema ingin melepas pelukan keduanya, dirinya langsung memeluk erat pinggang Gema.
“i love u to!.” gumam Aleta yang masih dapat didengar Gema.
Entah mengapa Aleta sedikit takut saat membaca nama tersebut. Dirinya seperti pernah mendengar nama itu, tapi dimana?
“sayangg, kakak angkat telpon dulu ya.” Gema berharap Aleta melepas sebentar pelukannya. Tetapi justru sebaliknya, Aleta malah semakin mengeratkan tangannya di pinggang nya.
“Al.”
“yauda angkat aja.” suara Aleta masih terdengar bergumam karna kepalanya yang dibenamkan di dada bidang Gema.
Gema sedikit menarik nafasnya sebelum men-non-aktifkan ponselnya. Aleta meringis pelan, dirinya menyadari bahwa Gema sepertinya sedikit terganggu akibat kelakuan manjanya.
Dengan perasaan berat Aleta melepas pelukannya dan sedikit bergeser untuk memberi jarak agar Gema dapat leluasa.
“kakak angkat telpon aja dulu, Aleta mau matiin DVD nya.” ucap Aleta tanpa menatap Gema.
Aleta ingin bangkit tetapi dengan gerakan gesit Gema, kini tubuh Aleta sudah duduk pas diatas tubuhnya.
“i love u!.” Gema kembali mengucapkan kalimat itu dan terus menciumi wajah Aleta tanpa henti. Namun, Aleta bukannya senang malah dirinya semakin sedih. Dirinya merasa bahwa ini pertanda jika ada yang sedang disembunyikan oleh Gema. Gema seperti sedang mengalihkan keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA (On GOING)
Ficção Adolescente21+ "K-kak mau ngapain?." Aleta terkejut saat Gema tiba-tiba memasuki kamarnya dengan kondisi tangan ingin melepas seluruh pakaiannya. "Mau gesek doang." DEG Aleta dengan wajah pias nya langsung bangkit berdiri dan lari sekencang-kencangnya keluar d...