18 | (17+)

141K 1.4K 27
                                    

🎵 Yellow Claw - Till It Hurts ft. Ayden

•••

Derap langkah kaki seseorang menuju kamar sang pujaan begitu mantap. Pukul setengah dua belas malam sepertinya cocok untuk bertamu ke kamar seorang gadis perawan.

Ceklekk

Dirinya berusaha membuka pintu dengan sepelan mungkin, takut-takut mengganggu putri tidurnya.

Indah.

Senyum mengembang tatkala netra nya melihat seorang gadis yang tidur dengan lingerie tipisnya. So sexy!.

Kakinya kembali melangkah lebih dekat. Namun, sebelum itu dirinya memastikan bahwa tidak akan ada yang menggangu dirinya saat ini. Termasuk dengan mengunci pintu.

“merah hm..” gumamnya saat melihat warna lingerie yang melekat ditubuh indahnya.

Tangan kasarnya mencoba mengelus selembut sutra kaki jenjang yang sedikit tersingkap selimut. Dirinya berusaha menahan nafas saat melihat pergerakan yang dilakukan sang empu. Belum saatnya kamu bangun!. Batinnya lalu melanjutkan menyentuh apa yang seharusnya dia sentuh.

Bibir hangat dan basah itu kini sudah sepenuhnya jatuh pada leher jenjang yang sedari tadi terekspos. Seluruh anggota tubuh gadisnya terus memanggil Gema agar disentuh.

“bagaimana bisa kau secantik ini?.” bisik Gema lalu meremas pelan payudara nya.

Sangat pas. Mungkin memang diciptakan untuk se-ukuran tangannya. Pikir Gema.

Mata Gema tak lepas sedikit pun dari wajah damai Aleta. Tangannya belum berhenti bekerja dan masih meremas-remas dua buah gundukan kenyal yang bersembunyi dibalik pakaiannya.

“tamparan itu seharusnya kau berikan pada Ferry, sayang!.” desis Gema sedikit emosi dan tanpa sadar remasan nya pun sedikit menguat.

eughh..”

“lihat? Kau tak sadar tetapi kau mendesah. Bagaimana jika kau kusadarkan saja.” bibir Gema berusaha memberikan ciuman hangat disekujur tubuhnya.

Bravo.

Tubuh Aleta merespon. Dengan gelisah Aleta bergerak kesana-kemari, tetapi matanya tetap terpejam.

Gema sedikit tertawa, “nyenyak sekali ya bby?.

Kini telapak tangan itu sudah beralih ke selangkangan Aleta dan mencoba mengelusnya perlahan.

“sudah bisa kubayangkan bagaimana sempitnya dirimu.” rancau Gema.

Dengan sekali sentakan kini CD yang di pakai oleh Aleta sudah terlepas dan berpindah ke tangan Gema. Gema seperti orang gila yang haus akan sex. Dengan santainya dirinya menghirup dalam aroma yang lengket di pakaian dalam itu.

“harum.” bisiknya dengan jakun yang naik turun.

Kembali, kini Gema sudah melabuhkan bibir nya ke bibir Aleta. Bukan hal yang sulit untuk menerobos masuk kedalam mulut yang beraroma strawberry itu. Aleta tertidur dengan mulut yang sedikit terbuka, dan itu adalah kesempatan bagi Gema.

“ahh—”

Sangat merdu. Gema ingin mendengar nya lagi. “bangun sayang! Aku sudah tidak bisa menahannya.” dengan sedikit kasar Gema mengulum bibir tersebut agar sang empu terbangun dan mereka bisa melakukan hal yang lebih dari ini.

Mata Aleta terbuka dan penampakan didepannya membuatnya sontak mendorong kuat tubuh Gema. Dengan cepat Aleta mundur ke kepala ranjang, menarik selimut dan menutup seluruh tubuhnya.

GEMA (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang