"Uhh... Fuck! Masih nikmat Al!. " Rancau Gema semakin tak karuan.
Tubuh Aleta bergoyang tak beraturan seiring hentakan Gema diatasnya. "Kak..! " Desis Aleta seraya tangan nya berusaha menggapai apapun yang bisa digapainya. Ini terlalu nikmat! Pikir Aleta.
Suara penyatuan tubuh berlomba lomba menyebar disekeliling ruangan. Aroma dan bunyi yang khas membuat kedua insan tersebut semakin gila bergerak dan mendesah sepuasnya.
"Al... " Panggil Gema disela sela aktivitas nya.
Aleta tak menghiraukan panggilan Gema. Tubuhnya malah sibuk bergoyang mencoba mengimbangi gerakan Gema.
Gema menarik keluar juniornya. Menepuk-nepuk halus diatas vagina Aleta. Mencoba menggoda agar Aleta sedikit lihay dalam bertarung bersamanya.
Mata sayu itu kini mendelik kenikmatan manakala ujung junior tersebut sengaja menyentuh klitoris nya. Aleta mencoba bangkit, dan menggenggam gemas junior yang kini sudah mengacung semakin gagah dihadapannya.
"Masukin didalam mulut kamu Al!. " Pinta Gema.
Antara ragu dan bimbang, namun Aleta tetap mengikuti insting gilanya. Kini junior tersebut sudah setengah terbenam dimulut manisnya. Mengulum secara acak dan tidak beraturan membuat Gema sedikit meringis saat gigi Aleta mengenai batang juniornya.
"Aleta mau dimasukin kedalam lagi!. " Rajuk Aleta sembari menunjuk vaginanya.
Gema tersenyum jahil lalu kembali menidurkan Aleta dengan lembut. Tangan kekar tersebut kembali membuka lebar paha putih mulus Aleta. Jemarinya bermain main di area tersebut membuat Aleta seperti orang kejang kejang karna kenikmatan.
"Sayang... Kesempatan seperti ini harus lebih lama selesainya. " Ucap Gema.
Kepala pria itu menunduk dan mencoba menggapai klitoris yang sudah memerah dan membengkak dengan lidahnya. Seperti memang sudah ahli Gema tau mana waktu yang pas untuk membuat Aleta puas dengan permainannya.
"Cuihh." Gema meludah yang membuat Aleta sedikit kaget dan merasa kurang nyaman.
"Kenapa siput Aleta diludahin kak?. " Tanya Aleta terkesan tidak suka.
Gema hanya tersenyum dan kembali menepuk-nepuk juniornya. "Cuihh." Kini Gema ikut meludah diatas juniornya. "Kamu mau tau?. " Tanya Gema dengan suara seraknya.
Aleta mengangguk, lalu tanpa aba aba.
Plokkk
"AH.... HHH. "
Plokkk
"AH... Kak–kk.. "
Plokkk
Plokkk
Plokkk
Seperti kesetanan Gema memaju mundurkan tubuhnya tak menghiraukan desahan Aleta. Tangannya kini ikut bermain di area payudara wanita tersebut. Menampar dan meremas nya kasar.
"Fuck!!! Fuck.... "
"Nikmat banget anjing!. " Erangnya dan terus memompa tanpa jeda.Aleta sendiri sudah pasrah. Tubuhnya seperti air yang terombang ambing. Bahkan desahan merdu yang sebelumnya keluar begitu lancar kini ikut terbenam seperti junior Gema.
Gema kembali menampar payudara Aleta. Matanya menatap penuh nafsu ke arah Aleta. Ini benar benar permainan yang sebenarnya. Tangan kekar itu meraih rahang Aleta dan mencium dengan lembut bibir ranum Aleta. "Mana suaranya sayang?. " Tanya Gema dengan mata yang sayu. "Ayo bersuara biar lebih nikmat!. " Gumamnya membuat Aleta antara kenikmatan atau malah ketakutan.
Gema sedikit menyamping dengan tempo yang sedikit melambat. Bibirnya lebih leluasa menjelajahi tubuh telanjang Aleta. Punggung dan leher menjadi incaran Gema. Tangan kekarnya sedikit mencekik leher Aleta dan mengarahkan wajah wanita tersebut agar dapat diciumnya.
"Kak–kk udaa..hhh." Ucap Aleta terbata bata.
"Udah?. " Tanya Gema sedikit sinis. "Kita belum nyoba gaya ini.. —" Kini dengan cepat Gema membalik tubuh Aleta. Dan memaksanya agar berdiri menghadap cermin besar didalam kamar. Sesungguhnya Aleta sudah tak sanggup lagi, namun Gema terus memaksanya berjalan dan langsung membalikan tubuhnya membelakangi Gema.
"Kamu lihat ini!. " Bisik Gema seraya memeluk Aleta dari belakang. Tanganya meraba payudara dan berjalan perlahan menuju vaniganya. "Enak?. " Tanyanya masih terus menggerayangi tubuh Aleta.
Tak ada jawaban. Aleta kembali terangsang akibat sentuhan lembut yang Gema berikan. Matanya hanya menutup mencoba menikmati kembali sentuhan sentuhan tersebut.
"Kita mulai lagi ya sayang. " Ucap Gema seraya membungkukan tubuh Aleta. Dimasukannya junior tersebut dari belakang. "Ahhh.... —" Desah keduanya.
Gema memperlambat gerakannya. Dirinya berusaha memojokan tubuh Aleta dengan cermin sehingga payudara tersebut terhimpit dan tak ada celah. Lalu setelah itu tangannya menarik kasar rambut Aleta dan memompa dengan brutal juniornya.
"Ini lebih nikmat! Shit!. " Umpat nya.
Plokkk
Plokkk
Plokkk
Aleta orgasme untuk yang kesekian kalinya. Gema membalik kembali tubuh tersebut. Kini tangannya kembali menyapu lembut wajah Aleta. "I love you more!. " Ucapnya dengan kecupan hangat dibibir dan mengeluarkan cairan cinta tersebut kembali didalam tubuh Aleta.
Aleta ambruk dipelukan Gema. Dirinya tersenyum lantas mengangguk. Tak ada lagi kekuatan untuk sekedar membalas tiga kalimat tersebut. Sedangkan diluar ruangan tersebut telah berdiri dua manusia dengan ekspresi masing masing. Fika dengan wajah syok dan air mata yang terus mengalir. Dan Vero dengan rahang mengeras serta kepalan tangan yang ingin sekali ia layangkan saat ini juga.
🍃
Karna ku kangen kalian.... Jadi kita update sekarang aja dehhhh😝
Monggo kalo mau komen ngeluarin unek-unek boleh kok heheheh
Jangan lupa mampir di ig aku yaa @Wiidyayo.
Cukuplah yaa untuk penghilang dahaga kalian semua. Soalnya di part ini agak panas guyss...
Kabur lagi ahhhh...
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA (On GOING)
Teen Fiction21+ "K-kak mau ngapain?." Aleta terkejut saat Gema tiba-tiba memasuki kamarnya dengan kondisi tangan ingin melepas seluruh pakaiannya. "Mau gesek doang." DEG Aleta dengan wajah pias nya langsung bangkit berdiri dan lari sekencang-kencangnya keluar d...