Adegan uwuw khusus 17+
•••
Kini Gema dan Aleta sudah bersiap-siap ingin pulang. Keduanya sudah duduk manis didalam mobil dan Gema yang siap dengan stir kemudinya.
Mata pelajaran Bu Fatimah adalah mata pelajaran terakhir, dan di mata pelajaran itulah Gema tak melihat wajah Laura lagi. Entah lari kemana predator peliharaan nya itu, Gema sudah tak perduli.
"Al, kita ke restoran pizza dulu ya, Mama lagi gak masak hari ini." ucap Gema saat mobilnya sudah keluar dari perkarangan sekolah.
"iya kak." sahut Aleta yang kini sedang fokus pada game puzzle di ponselnya.
"sayang, jangan main hp dong! Kita lagi pacaran loh ini." rengek Gema sembari mengambil alih sebelah tangan Aleta.
"Hah?!."
Gema hanya menaikkan alisnya jahil dan melirik singkat pada Aleta. "sun kakak dulu dong sayang." goda Gema dengan menepuk-nepuk pipi nya sendiri menggunakan jari telunjuknya.
Aleta tersenyum malu lalu meletakkan ponselnya diatas dashboard mobil dan beralih mendekat pada Gema. "Aleta belum ngerti cara ciuman kak." ucap Aleta malu-malu monyet.
Gema tertawa lucu, "iya gapapa, kan kakak emang belum ajarin kamu mesra-mesraan Al."
"iiihh kakak!." Aleta menyembunyikan wajahnya pada ketiak Gema dan memeluk erat pria itu.
Beberapa saat keduanya diam dan hanya mendengar kan suara musik yang keluar dari Mp3 radio mobil.
"kak?." panggil Aleta.
"Mmm?."
"kak Laura cantik." gumam Aleta.
Gema hanya diam dan semakin memeluk Aleta dengan erat.
"kak?."
"Mmm?." jawab Gema gugup, dirinya belum siap jika Aleta terus bertanya tentang Laura.
"ketek kakak bau!." setelah mengatakan hal tersebut Aleta langsung menjauh dan membuang arah pandang nya ke jendela mobil.
Gema mendelikan matanya lalu mencium cepat pipi mulus Aleta, "awas kamu ya!." ancam Gema lalu turun dari mobil dan masuk kedalam restoran pizza yang dikatakan nya tadi.
"Hahaha ..." Aleta tertawa geli saat melihat wajah merona Gema barusan. Tetapi, tanpa dirinya sadari bahwa air mata juga ikut andil untuk turun saat mengetahui Gema tak ingin jujur padanya perihal teman baru mereka, Laura.
Sudah jelas Laura masuk kedalam hidup keduanya tetapi Gema masih membisu seolah-olah tak ingin ada yang diketahui oleh Aleta. Bisa saja Aleta bersikap acuh tak acuh, tetapi kini keduanya sudah berjalan jauh dengan mengatakan cinta satu sama lain.
Apa kak Gema cuma anggap perasaan Aleta main-main?. Lirih Aleta sembari menghapus lembut air matanya.
Saat melihat Gema sudah kembali, Aleta langsung memeluk tubuh nya erat. "kak, kangen Mama!." rengeknya.
"Hah?!."
"kangen kakak juga." dengan puppy eyes nya Aleta menatap Gema dengan penuh cinta.
Tahan Gema!. Teriaknya dalam hati.
"sayang, jangan manja dulu dong! Kita masih diluar ini, ntar aja manjanya kalo kita udah dirumah." ucap Gema dan mengecup singkat bibir Aleta.
Aleta mengangguk dan Gema masih memutar haluannya kearah supermarket, dirinya ingin membeli beberapa buah-buahan untuk jaga-jaga jika Fika terlambat pulang dan Aleta yang tiba-tiba kembali lapar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA (On GOING)
Teen Fiction21+ "K-kak mau ngapain?." Aleta terkejut saat Gema tiba-tiba memasuki kamarnya dengan kondisi tangan ingin melepas seluruh pakaiannya. "Mau gesek doang." DEG Aleta dengan wajah pias nya langsung bangkit berdiri dan lari sekencang-kencangnya keluar d...