31|

25.5K 306 25
                                    

⚠️

21+

"Kau meninggalkan bekas luka, yang apabila sembuh masih meninggalkan sakit. Entah itu difisik maupun dihati."

***

Ceklekk

Derit suara pintu yang dibuka sedikit mengagetkan Aleta yang sedang santai menonton tv. Sekilas kepalanya menoleh memastikan siapa yang datang.

Gema

Ya, seharusnya dirinya sudah tau tanpa harus melihat. Gema dengan setelan casualnya terlihat begitu tampan malam ini. Harum maskulin yang menguar dari tubuhnya memenuhi penjuru ruangan. Memang pesona yang tak bisa dilawan adalah Gema.

Aleta sedikit gugup, entah kenapa tiba-tiba dirinya begitu bergairah melihat Gema. Darahnya terus berdesir dan nafasnya tiba-tiba memburu.

"Halo cantik!" Sapaan manis yang keluar dari mulut Gema semakin membuat Aleta panik.

Gema menghampiri Aleta yang semakin menegang. Dirinya berjongkok dihadapan gadis tersebut. Membuka sedikit pakaian yang dikenakannya dan mengelus lembut perut rata Aleta.

Getaran itu kembali menyapa Gema, anaknya akan hidup didalam sana dan Gema akan senantiasa menjaga dan menunggunya. Dikecupnya dalam dan mencoba menghayati jika sang buah hati juga sedang menciumnya dari dalam perut Aleta.

Gema tersenyum geli, ini bahkan belum menjadi bayi tetapi dirinya sudah sebahagia ini. Ditatapnya wajah Aleta seraya tangannya terus mengelus perut wanita tersebut. Ada terselip senyum nakal diwajah Gema yang membuat Aleta menggigit kecil bibir bawahnya.

"Do you miss me?"

Aleta menganggukkan kepalanya dan terus menahan gejolak yang semakin membara didalam dirinya. Gema kenapa semakin tampan dan menggoda.

Tangan Gema menjalar naik menuju payudara Aleta, menggodanya dengan menjepit kecil puting wanita tersebut. Dilihatnya kembali wajah Aleta yang sekarang sudah memejamkan matanya pertanda bahwa Aleta menikmati sentuhan dirinya.

"Do you miss me?" Tanya Gema sekali lagi seraya menarik sedikit kasar puting tersebut.

"Awwhh-" desah Aleta yang semakin menikmati sentuhan Gema.

Gema mendekat dan menjilati leher jenjang Aleta. Lidahnya terus menyapu kulit putih mulus tersebut. Sesekali mengigit dan menghisap membuat Aleta tanpa sadar mengeluarkan suara desahannya.

"Aleta kamu cantik malam ini!" Bisik Gema sensual dan menjilati telinga Aleta.

"Ahhh-"

"Mendesah yang kuat sayang!"

Melepas ikatan rambut Aleta, kini Gema mengambil alih diatas tubuh Aleta. Tangannya membuka kaitan bra yang Aleta kenakan dan membuka baju yang sedari tadi menghalangi kegiatannya.

Kedua payudara itu memanggil-manggil dirinya, meminta untuk dimanjakan oleh Gema. Dengan senang hati Gema akan melakukannya. Dijilatnya bibir ranum wanita tersebut yang sedikit terbuka. Lalu berlanjut menuju leher jenjang dan yang terakhir menuju payudara Aleta.

GEMA (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang