10|

78K 1.2K 18
                                    

Kicauan suara burung liar dipagi hari sedikit mengganggu tidur Aleta. Dirinya melirik singkat pada jam weker diatas nakas, sudah pukul enam pagi.

Aleta sedikit merenggangkan tubuhnya, tetapi dirinya menyerit bingung kala merasakan seseorang yang sedang memeluk tubuhnya dari belakang.

"Morning!." sapaan dengan suara serak itu mampu menghipnotis Aleta beberapa saat.

Dirinya diam tak bergerak, mengapa kak Gema ada disini? Tidur berdua bersama dirinya. Bukankah semalam pintu kamarnya terkunci?.

"Morning cantik!." Gema mengecup dalam bibir merah muda Aleta.

Aleta hanya diam dan berusaha melepaskan ciuman keduanya. Dirinya berusaha bangkit dan menatap Gema heran.

"kakak kenapa bisa ada disini?." tanya Aleta.

Gema memutar bola matanya kesal, "cium dulu sini!."

Aleta diam, lalu dirinya mendekat pada Gema dan langsung mengecup bibir kakak-nya itu. Gema menahan kepala Aleta, "cium yang bener Al!." bisik Gema.

Aleta bingung, "Aleta ga tau caranya kak!." cicit Aleta.

Gema tersenyum geli mendengar penuturan adiknya. Dirinya mengangkat tubuh Aleta agar duduk dipangkuan nya lalu mulai mencium kembali bibir tersebut.

"ahh-kak stop!."

"kenapa?." tanya Gema heran, Aleta tak membuka mulutnya. Apa Aleta tak suka saat dicium oleh dirinya?.

"Aleta belum sikat gigi." ucap Aleta menunduk malu.

Gema tersenyum dan langsung menyatukan bibir mereka kembali, "tapi kamu manis sayang!." bisik Gema.

•••

"kamu pake apaan itu Al?." tanya Gema.

Aleta tak menjawab, dirinya masih sibuk mengolesi lip balm dibibir nya. Gema berjalan mendekat untuk melihat apa yang sedang dilakukan Aleta.

"Al-"

"selesai!." ucap Aleta sembari membalikan tubuhnya menghadap Gema.

"kamu pake pewarna bibir?."

Aleta mengangguk senang, "baru-baru aja kok kak."

"dapat dari mana kamu?."

Aleta mengerit heran, "kok dapat sih kak? Ini Aleta beli sama Kania kemarin."

"coba sini liat!." kini wajah Gema menatap serius pada bibir Aleta.

"kok jadi cantik sih Al?!." ucap Gema sedikit tak suka.

"Ha?!." beo Aleta, dirinya melongo mendengar ucapan Gema barusan.

"ini kamu kenapa jadi cantik?!."

"masa sih kak?." Aleta kembali memutar tubuhnya untuk melihat wajahnya di cermin.

"ih iya, kok Aleta jadi cantik ya kak?." gumamnya.

"makanya itu Al! Sini, biar kakak hapus!." ucap Gema yang kini sudah siap dengan tisu ditangannya.

"eh, jangan dong kak! Bukannya bagus ya kalo Aleta makin cantik?." tanya Aleta polos.

Gema terdiam, benar juga! Seharusnya dirinya senang saat melihat Aleta tumbuh menjadi lebih cantik.

"iya juga ya! Yaudah deh ayo berangkat." Gema langsung menarik lembut tangan Aleta.

Keduanya berjalan menuju dapur untuk sarapan sebentar lalu berangkat ke sekolah. Saat berada di penghujung anak tangga-

GEMA (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang