PB | Part 16

39.7K 3.5K 179
                                    


Matahari telah memunculkan sinarnya dengan malu-malu. Sinar matahari masuk ke dalam celah-celah jendela yang membuat sang pemilik kamar terusik dengan sinarnya yang berwarna kejingga-an itu. Perlahan, kelopak indah itu terbuka. Sedikit menyesuaikan dengan keadaan sekitar. Hm, sudah pagi, ternyata.

Lea menguap pelan. "Hm, pukul berapa ini?" tanya-nya kepada dirinya sendiri.

Mata indahnya mencari sesuatu di atas nakas. "Jam 06.56 WIB. Huh, apa Bunda udah bangun ya?"

Perlahan Lea baeranjak untuk bersiap dan turun untuk mandi dan bersiap untuk ke mall.

Setelah selesai bersiap, Lea segera mengambil sling bag-nya dan turun ke bawah untuk sarapan.

•••

"Udah bangun By?" suara berat itu membuat Lea menoleh. Ternyata Rezwan dan Yasmin sudah menunggunya di meja makan.

Lea tersenyum lembut lantas segera menghampiri mereka untuk sarapan bersama. "Maaf, ya, gara-gara Lea kalian jadi nunggu lama." Rezwan dan Yasmin mengangguk, mereka sama sekali tak mempermasalahkan itu.

Setelah itu mereka segera melakukan kegiatan sarapan bersama, hanya keheningan yang ada di meja makan ini karena Yasmin pernah berkata, dimeja makan tidak boleh berbicara, itu tidak sopan, kata Yasmin.

Setelah selesai sarapan, Lea memperbaiki penampilannya yang sedikit berantakan.

"Bunda, aku mau ke mall sama Kak Rezwan, Bunda mau ikut?" tanya Lea sembari mengelap sudut bibirnya dengan tisu.

Yasmin menggeleng. "Nggak, Bunda di apartemen aja, mau istirahat. Badan Bunda nggak enak," ujar Yasmin.

Lea menatap Yasmin khawatir. "Bunda nggak pa-pa, kan?" tanya Lea dengan nada khawatir.

Yasmin mengangguk, meski kepalanya terasa berat. "Iya, Bunda nggak pa-pa kok. Gih, berangkat, udah ditunggu sama Kakak kamu, tuh." Yasmin mengelus pelan kepala Lea kemudian berjalan menuju ke dapur untuk memcuci tangan.

Lea mengangguk. "Kalo ada apa-apa telepon Lea. Nggak usah beres-beres, Bunda istirahat aja." Yasmin mengangguk, kemudian Lea berjalan keluar meninggalkan Yasmin yang melamunkan sesuatu.

"Semoga setelah Lea mengetahui semuanya, Lea tidak akan kecewa," gumam Yasmin.

•••

Lea berjalan menuju dimana sang Kakak berada, ternyata sang Kakak sudah berada di samping mobil sembari menatap Lea dengan wajah ceria.

Lea membalas senyuman Rezwan tak kalah lembut. Kemudian ia menghampiri sang Kakak dengan langkah lebar.

"Yuk, berangkat," ucap Lea setelah sampai dihadapan sang Kakak.

Rezwan tersenyum dan mengacak lembut rambut Lea. "Iya, ayo." kemudian ia membukakan pintu mobilnya untuk Lea.

"Silahkan masuk tuan putri," Lea tertawa pelan, astaga, Kakak-nya sangat lucu sekali.

Setelah Lea masuk ke dalam mobil, Rezwan segera menyusul Lea masuk ke mobil dan segera melajukan mobilnya menuju mall.

•••

Tiga puluh lima menit lamanya mereka berkendara, akhirnya mereka sampai di mall. Rezwan keluar terlebih dahulu lantas segera membukakan pintu untuk Lea.

"Yuk, masuk," ajak Rezwan.

Lea mengangguk. "Yuk." mereka melangkah meninggalkan parkiran mobil, kemudian memasuki mall besar tersebut.

Sesampainya di dalam, Lea langsung menarik lengan Rezwan menuju ke area perhiasan wanita. Rencana Lea, ia akan memberi hadiah kalung untuk sang Mama. Rezwan yang ditarik pun hanya menurut saja, tak apalah, asal tuan putrinya senang.

AZALEA (ON GOING!) PROSES REVISI TOTAL! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang