PB | Part 36

20.1K 2.5K 583
                                    

Balik lagi, ke Mbak, haha. Jangan bosen ya wkwk.

Gaada 1K sih, vote-nya cuman mau aja up, biar cepet tamat.

Siap-siap aja buat pisah sama ini cerita, eits nggak kok masih sedikit lama, hehe.

Mbak mau nanya, kalian nemuin ini cerita dimana sih?

Masih nunggu ini cerita kan?

Buat yang masih nunggu i love you, buat yang nggak ya nggak pa-pa itu hak kalian, hehe.

Siap baca?

Happy Reading!

•••

Di acara sarapan pagi ini, di keluarga Lea. Lea terlihat sedikit melamun karena masalah kemarin membuatnya waspada, sekaligus mencari tahu siapa dalang dibalik peneroran itu.

“Lea mau sarapan pake apa, Nak?” tanya Melody menatap putrinya.

“Le?” panggil Melody lagi, membuat Yasmin mengusap pundak Lea, karena Lea duduk di dekat Yasmin.

Lea tersentak. “E-eh, kenapa, Bun?” tanya Lea menatap bingung ke arah Yasmin dan Melody.

“Kamu ngelamunin apa sayang?” tanya Arsyaf.

Leo mengangguk. “Iya, kamu ngelamunin apa, Ya?”

Lea menggeleng pelan, karena Lexi sedari tadi menatap Lea dengan pandangan yang sulit diartikan. Kakak kedua Lea itu memang mengerikan, jadi Lea cari aman saja.

“Nggak, kok. Lea cuman mikirin pr sekolah aja, tadi nggak sempet ngerjain,” ucap Lea berbohong.

Rezwan mengenyrit, sepertinya Lea berbohong. “Beneran?” tanya Rezwan yang sedari tadi diam.

Lea mengangguk sedikit ragu. “Iya, yaudah yuk makan nanti, terlambat,” ucap Lea mengalihkan pembicaraan mereka.

Nio tahu, Lea menyembunyikan sesuatu, bukan hanya Nio mungkin satu keluarga Lea tahu, apalagi Yasmin yang sudah dari kecil tinggal bersamanya.

Dari gelagat Lea sudah membuat mereka yakin jika Lea memang benar-benar menyembunyikan sesuatu.

Disaat semua sedang sarapan, Lexi membuka handphone mahal-nya untuk mengetikan sesuatu ke seseorang

Lexi
Awasi pergerakan bocah sialan itu terus.

+6235416***
Baik, Pak.

•••

“Kamu ada masalah apa, sih, Ya?” tanya Leo kepada Lea yang saat ini tengah memakan keripik singkongnya.

Mereka saat ini berada di dalam mobil, karena Melody menyuruh mereka bertiga, Nio, Leo dan Lea agar membawa mobil karena Melody khawatir.

Lea menggeleng dengan pipi mengembung karena penuh dengan keripik singkong. “Ngghak, akhu bhaik-bhaik ajha, khok,” ucap Lea dengan mulut penuh.

Nio yang duduk di depan sembari menyetir mobil pun melotot, kemudian menoleh ke belakang dimana dua adiknya berada.

“Jangan ngomong kalo lagi makan, sayang.”

Lea mengangguk kemudian menelan semua keripik singkong yang tadi penuh di mulut. “Hehe,” Lea menyengir.

“Nggak kok, Lea beneran nggak ada masalah apa-apa, cuman lagi kangen sama sahabat Lea yang lagi di Bandung,” ujar Lea sedikit berbohong tapi soal sahabat, ya, Lea memang merindukan Yunda sahabat luknutnya itu.

Leo mengangguk. “Emang siapa nama sahabat kamu itu?”

“Yunda, orangnya cerewet sama ribet, tapi asik,” ujar Lea menjelaskan.

AZALEA (ON GOING!) PROSES REVISI TOTAL! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang