PB | Part 15

38.8K 3.5K 149
                                    


Pesawat dengan nama Harjasa Air Plane 2701 mendarat sempurna di Bandara Soekarno-Hatta tepatnya, di Jakarta. Semua penumpang pesawat tersebut turun dengan perlahan. Begitu juga dengan Lea, Yasmin, Arsyaf serta Rezwan dan bodyguard mereka.

Diantara penumpang lain, mereka lah yang paling mencolok karena dikawal oleh 5 Bodyguard dengan tubuh kekar serta wajah garang mengikuti rombongan Lea di belakang.

Sebenarnya keluarga Lea merupakan keluarga terpandang juga, eh, ralat sangat terpandang. Namun tidak ada yang mengenali mereka karena Arsyaf dan Rezwan memakai masker tentunya. Bukan hanya Arsyaf dan Rezwan tetapi Lea dan Yasmin juga memakai masker.

Mereka ber-empat segera menuju mobil jemputan mereka di kawasan Bandara. Tak lama kemudian mobil BMW keluaran terbaru dengan warna hitam datang menghampiri mereka. Untuk barang-barang mereka, nantinya akan di antar oleh bodyguard.

Lea serta Yasmin segera masuk ke dalam mobil yang telah disiapkan, Arsyaf dan Rezwan berada di mobil lain karena ada urusan penting, mereka akan menyiapkan ulang tahun Melody---Mama Lea serta kerjaan kantor yang mereka tinggalkan. Untuk sementara waktu, Lea serta Yasmin akan tinggal di sebuah apartemen milik keluarga Lea.

Lea akan kembali ke rumahnya pada ulang tahun Mama-nya. Sebagai kejutan nanti, kata Papa-nya. Lea hanya menurut saja apa kata Arsyaf karena ia juga sudah tidak sabar menunggu malam itu tiba. Lea sangat rindu dengan wanita yang sudah melahirkanya itu. Sangat-sangat rindu.

"Bunda, ternyata suasana Jakarta sekarang udah beda ya, sama yang dulu," ujar Lea dengan menatap kaca mobilnya.

Yasmin menoleh. "Tentu, sayang. Kita sudah lima tahun tidak kesini, ya tentu saja sudah berubah," ucap Yasmin.

Lea manggut-manggut. "Kira-kira, mansion sama Mama dan Abang aku berubah nggak, ya?" tanya Lea tersenyum lirih.

Yasmin mengelus lembut surai hitam Lea. "Pastinya nggak. Keluarga kamu kan penyayang Lea, dan kamu adalah permata di keluarga itu, mana mungkin kamu di benci oleh mereka." Lea menoleh, mengalihkan pandangannya kepada Yasmin.

"Semoga saja."

•••

Sesampainya di apartemen, Lea serta Yasmin segera turun dari mobil dan segera menghampiri para bodyguard yang membawa barang-barang mereka. Ternyata mereka sudah sampai terlebih dahulu, pikir Lea.

"Em, Paman, biar Lea saja yang bawa," ucap Lea.

Bodyguard itu menggeleng. "Tidak Nona, Tuan besar menyuruh saya menghantarkan Nona untuk segera masuk ke apartemen." Lea melongo, astaga, Ayahnya benar-benar.

"Yaudah, tunjukin kamarnya, Paman." Bodyguard tersebut mengangguk dan berjalan lebih dahulu, di susul oleh Lea, Yasmin serta 2 bodyguard yang berada di belakang Lea membawa koper mereka.

"Mari Nona."

Sesampainya di depan pintu apartemen, Lea serta Yasmin segera masuk ke dalam dan beristirahat karena barang-barang mereka akan di beresi oleh maid yang berada di dalam apartemen tersebut. Ayahnya benar-benar tidak mengijinkannya berbenah ataupun kemanapun tanpa ijin darinya.

"Kalo Bunda capek, mending istirahat aja di kamar sebelah itu, Bun," ucap Lea dengan menunjuk kamar utama dari apartemen ini.

Yasmin tersenyum. "Iya, Bunda ke kamar dulu ya, kamu jangan lupa istirahat juga." setelah mengelus kepala Lea dengan sayang, Yasmin berjalan meninggalkan Lea yang berada di ruang tamu.

Lea menghembuskan napas lega. Ia beranjak untuk ke kamarnya. "Mewah banget, walaupun cuman apartemen." Lea berjalan menuju ke kamarnya.

•••

AZALEA (ON GOING!) PROSES REVISI TOTAL! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang