Hai, balik lagi sama aku atau Mbak hehe.
Oh iya, makasih yang udah suport sampe sejauh ini.
HAPPY 500K READERS AND 43K VOTE!
SENENG BANGET, KALO BUKAN KARENA KALIAN AKU NGGAK BISA SAMPE DISINI!!! HUAA!!!
SAYANG KALIAN BANYAK-BANYAK! 💙
Maaf karena nggak up, aku sedih juga karena nggak bisa up di minggu kemarin gara-gara flu, hehe.
Buat yang masih nunggu, makasih. Apalagi yang sampe spam-spam hehe.
Happy Reading!
•••
"Emang murahan, semuanya aja deketin!"
Risa menoleh mendengar gumaman itu, menggerutkan keningnya ketika melihat siapa yang ternyata menggumamkan kata itu.
"Apa gue salah denger ya?" batin Risa heran.
"Guys, yuk ke kelas. Bentar lagi bel," ujar Lea.
Risa mengangguk. Menyenggol lengan Nia yang sepertinya tengah melamun.
"Ni, lo ngelamunin apaan sih daritadi?" tanya Risa menyelidik, Nia menggeleng.
Lea menatap Nia yang wajahnya terlihat keruh. "Ni? Kenapa, lo sakit ya?"
Nia berdecak, kemudian berdiri.
"Apaan sih, yuk ke kelas. Panas di sini."
Lea, Risa dan Leni saling tatap kemudian memberi kode lewat mata.
Setelah itu mereka menyusul Nia yang sudah berjalan terlebih dahulu ke kelas.Disaat perjalanan menuju ke kelas, Risa tiba-tiba berhenti.
"Kenapa, Ris?" tanya Leni saat melihat Risa berhenti.
Risa menatap Lea. "Em, gue sama Lea ke toilet dulu ya, ayo Le anterin gue, gue kebelet."
"Lo duluan nggak pa-pa kan, Len?" tanya Risa.
Leni mengangguk kemudian berjalan ke kelas terlebih dahulu.
Risa menghela napas. Kemudian menarik Lea dengan cepat ke toilet wanita. Sesampainya di toilet Risa segera mencari bilik toilet yang kosong kemudian menarik Lea untuk ikut masuk ke dalam.
Lea memandang Risa dengan wajah aneh. "Ris? Kenapa gue ikut masuk, masa kita buang air kecil berdua, lagipula lo kan yang mau buang air kecil." Risa menaruh telunjuk jarinya di bibir pertanda Lea disuruh memelankan suaranya.
Lea meringis. "Maaf," ucap Lea pelan.
Risa mengangguk. "Gue aja lo kesini karena mau bilang sesuatu, jangan deket-deket sama Nia ataupun Leni karena akhir-akhir ini sikap mereka berdua itu aneh banget," jelas Risa berbisik.
Lea mengangkat satu alisnya, heran.
"Aneh kenapa?" tanya Lea.
Risa berdecak. "Pokoknya lo turutin aja kemauan gue, lo jangan terlalu deket sama mereka berdua. Mereka bahaya."
Lea membasahi bibirnya yang terasa kering. Kenapa Risa bersikeras untuk menyuruh dirinya menjauh dari Nia dan Leni, memang kenapa? Ya, memang sih, akhir-akhir ini Lea merasakan sikap Leni dan Nia aneh.
Tapi, ini yang menyuruhnya menjauh adalah sahabatnya Leni dan Nia sendiri loh, bahkan Risa mengatakan bahwa Leni dan Nia berbahaya.
"Kok bahaya? Emang kenapa?" Risa menepuk keningnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZALEA (ON GOING!) PROSES REVISI TOTAL!
Teen FictionRank #3 in Anaksekolah [24-5-2021] Rank #2 in Anaksekolah [24-5-2021] Rank #3 in sma [13-6-2021] Rank #2 in sekolah [21-6-2021] Rank #1 in kejam [13-6-2021] Rank #1 in kakak [13-6-2021] Rank #1 in Acak [9-6-2021] Rank #1 in Posesive [11-6-2021] R...