Malam ini adalah malam yang spesial bagi keluarga Lea. Hari ini adalah hari ulang tahun Melody---Mama Lea. Lea sudah berada di salah satu kamar hotel tempat pesta dimana pesta sang Mama nanti akan digelar.Lea saat ini tengah dirias oleh perias terkenal yang sengaja disuruh oleh Arsyaf agar Lea terlihat lebih cantik, katanya. Ia duduk di atas kasur setelah selesai dirias dan ditemani oleh Yasmin.
“Cantik banget kamu,” Lea menoleh mendengar pujian dari Yasmin.
Lea terkekeh. “Padahal biasa aja loh,” ujar Lea pelan.
Yasmin mengelus rambut Lea yang di curly agar tampak lebih anggun. “Pasti Mama kamu nanti pangling deh sama kamu, apalagi Abang-Abang kamu nanti,” ucap Yasmin.
Lea tertawa pelan. “Iya lah, orang udah lama banget nggak ketemu.”
“Acaranya udah dimulai ya, Bun?” tanya Lea sembari meraih ponselnya yang berada di tas sling bag-nya.
Yasmin mengangguk. “Mungkin sebentar lagi.” Lea hanya membulatkan mulutnya.
•••
Sementara itu di pesta ulang tahun yang ke empat puluh tahun untuk Melody, semua anak-anaknya hadir terkecuali si bungsu. Ya, saat ini Melody tengah melamun di atas kursi yang ia duduki.
“Kamu kemana, Nak?” batinnya bertanya-tanya.
Melody memang tak tahu bahwa sang suami selama ini menyerahkan tanggung jawab si bungsu kepada salah satu pelayan di mansionnya dulu. Ia hanya diberi tahu bahwa anak perempuannya hilang. Saat itu Melody depresi berat bahkan sampai sakit bertahun-tahun.
Seseorang menepuk bahunya dari belakang.
Melody menoleh. Ternyata Arsyaf---Suaminya.
“Yuk, acaranya udah mau mulai,” ucap Arsyaf.
Melody mengangguk pelan. “Iya.”
Tak jauh dari sana, ada ke-empat pria memakai tuxedo berwarna hitam senada. Rezwan dan ketiga adiknya memperhatikan interaksi sang Ibu dengan sang Ayah dengan pandangan yang sulit diartikan.
Putra sulung dari Melody tersebut tersenyum tipis.
“Tenang aja Mom, aku sudah menemukannya.” batinnya menyeringai.
Si putra ke-dua dari Melody hanya menatap dingin perayaan pesta ulang tahun Ibunya ini. Dia memang tak suka acara pesta seperti ini, cih, seharusnya ia saat ini telah berada di Australia untuk meeting dengan klien disana. Tapi ia membuang-buang waktu berharga itu untuk datang ke sini. Sangat membosankan, batinnya.
Sementara itu, si putra ke-tiga dan ke-empat hanya menghela napas kasar, mereka berdua juga tak suka pesta seperti ini. Tapi ini demi Ibunya mereka rela tidak berkumpul di markas geng mereka.
“Sangat membosankan sekali,” celutuk putra ke-empat tersebut dengan pelan.
Namun sang putra ke-tiga yang agaknya mempunyai telinga sangat tajam mendengarnya. Ia menaikan satu alisnya, menatap datar adiknya.
“Nikmati saja,” ucap putra ke-tiga tersebut
dengan dingin.Sang putra keempat tersebut gelagapan. Sialan, ternyata Abangnya dengar.
“O-oke, Bang.”
Pandangan mereka ber-empat menuju ke arah dimana sang Ayah menuntun Ibu mereka dengan lembut untuk menuju panggung. Saat sang Ayah selesai dengan acara pembukaan serta penyambutan tamu di hotel ini, ke-empat putra dari Melody dan Arsyaf ini melangkah malas karena sang Ayah memanggil mereka untuk kesana.
![](https://img.wattpad.com/cover/246641205-288-k860229.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AZALEA (ON GOING!) PROSES REVISI TOTAL!
JugendliteraturRank #3 in Anaksekolah [24-5-2021] Rank #2 in Anaksekolah [24-5-2021] Rank #3 in sma [13-6-2021] Rank #2 in sekolah [21-6-2021] Rank #1 in kejam [13-6-2021] Rank #1 in kakak [13-6-2021] Rank #1 in Acak [9-6-2021] Rank #1 in Posesive [11-6-2021] R...