Haha. Lama nggak up, wkwkw. Kemarin mau up nggak jadi, hehe.
Yang kangen ini cerita cung tangan?
Sekarang up, deh.
Oh, iya. Jam berapa kalian baca?
Jangan lupa buat suport dan selalu dukung ya!
Jika ada salah, typo ataupun ada part yang kurang jelas, silahkan tandai!
Happy Reading!
•••
"Kak Rexi."
Lea berucap setelah mendongak, melihat siapa yang ia tabrak. Dengan cepat ia berdiri dan menunduk karena tatapan datar dan menusuk dari Rexi.
"Maaf, Kak. Nggak sengaja," ucap Lea menunduk sembari menautkan jarinya.
Rian menyenggol lengan Abi. "Itu kan dede emes," ucapnya berbisik di telinga Abi.
Abi mengangguk. "Iya, mana gemes gitu lagi," ucap Abi menatap Lea yang menunduk sembari menautkan jarinya.
Rian membasahi bibirnya yang terasa kering. Kenapa Rexi diam saja?
"Em, Rex?" panggil Rian kepada Rexi yang masih menatap datar Lea.
Rexi menatap Rian. "Hm." Rexi melirik sekilas kepada Lea yang masih menunduk, kemudian melanjutkan langkahnya yang tertunda.
Rian mengerjap. "Eh?" kemudian melirik Lea yang masih bengong di tempat.
"Lea, kamu ke kelas aja ya," ucap Rian.
Abi mengangguk. "Atau mau Babang Abi anterin ke kelas?" Abi memainkan alisnya sembari tersenyum lucu.
Rian menggeplak kepala Abi membuat Abi mengaduh. "Hehe. Yaudah, maaf atas sikap Rexi ya, Lea. Kita duluan dulu, daripada Abi nanti malah kumat disini." Lea tersenyum tipis sembari mengangguk.
Rian memberikan senyum manisnya, kemudian menyeret paksa kerah seragam Abi, sedangkan Abi masih menatap Lea dengan senyum konyolnya.
Lea mengerjapkan matanya. "Aneh."
•••
Setelah sampai di kelas, Lea segera duduk di bangkunya dan menyapa Nia dan Risa yang tengah berbincang-bincang. Mungkin menggosip. Sedangkan Leni, seperti biasa, membaca buku dengan ekspresi andalannya, jutek.
"Lea, sini kita gosip-gosip," ucap Nia kepada Lea.
Lea menggeleng. "Dari sini juga bisa, lagian bangku kalian kan di depan gue," ucap Lea.
Risa mengangguk. "Lo tadi berangkat bareng siapa?" tanya Risa.
"Sama Kak Nio lah, biasanya kan Lea juga sama Kak Nio," ucap Nia menatap Lea.
Entah perasaan Lea atau apa, Lea merasa Nia mengucapkan itu dengan nada yang kurang enak.
"Maksudnya Ni?"
Nia terkekeh. "Bercanda Lea, maksud gue tuh, kan biasanya lo bareng Kak Nio, pasti sekarang berangkatnya juga sama Kak Nio, kan?"
Lea menatap Nia dengan pandangan sedikit aneh, ia merasa Nia tidak bercanda dengan kata-katanya yang tadi. Tapi, ah sudah lah.
Lea mengangguk. "Iya, gue bareng Kak Nio." Risa mengangguk, Leni menoleh mendengar jawaban Lea.
"Kok bisa berangkat bareng Le?" tanya Leni kepada Lea.
Lea menatap Leni. "Hem, tetangga, hehe." Tentu saja Lea berbohong, bagaimana bisa mereka tetangga, sedangkan mereka serumah dan Nio itu juga merupakan Kakak Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZALEA (ON GOING!) PROSES REVISI TOTAL!
Fiksi RemajaRank #3 in Anaksekolah [24-5-2021] Rank #2 in Anaksekolah [24-5-2021] Rank #3 in sma [13-6-2021] Rank #2 in sekolah [21-6-2021] Rank #1 in kejam [13-6-2021] Rank #1 in kakak [13-6-2021] Rank #1 in Acak [9-6-2021] Rank #1 in Posesive [11-6-2021] R...