Jaemin ditemani Jungwoo bertemu dengan tangan kanan mendiang kakeknya yang mengurus perkebunan stoberi. Jaemin ingin membicarakan masalah perkebunan stroberi.
Pertemuan itu berjalan cukup alot, karena paman yang diberi mandat tidak percaya jika Jaemin adalah keturunan Tuan Na dan Nyonya Im, hingga membuat Jungwoo meminta Pengacara Bae untuk menghubungi paman tersebut, dan baru disitulah paman yang menjadi tangan kanan kakek Jaemin itu percaya.
Jungwoo hanya duduk menemani Jaemin, membiarkan si manis itu berbicara dengan sang paman kepercayaan mendiang kakeknya.
"Jadi Tuan Muda ingin saya tetap mengurus ini?" Jaemin mengangguk.
"Kita bisa bagi hasil, paman dapat 60, aku dapat 40, karena hasil untuk paman akan dibagi kepada para pegawai, sedangkan milikku akan aku gunakan sebagian untuk keperluan perkebunan, dan sisanya aku simpan untuk nanti kebutuhan yang mendatang. Paman bersedia?" Paman tadi tanpa ragu pun mengangguk.
"Tapi, apa saya bisa benar percaya pada paman?" tanya Jaemin tiba-tiba.
"Tuan Muda bisa percaya pada saya, jika nanti saya atau keluarga saya mengkhianati Anda, Anda bisa langsung menghabisi kami." ujar sang paman dengan sorot mata yakin, Jungwoo tersenyum kecil melihat itu.
"Kalau begitu, senang bekerja sama dengan Anda" Jaemin dan paman tersebut berjabat tangan. Mereka bertiga pun setelah merasa ini semua final, Jungwoo dan Jaemin hendak pamit. Tapi-
"Nana ke mobil dulu ya? Hyung nanti menyusul" Jaemin yang bingung hanya mengangguk saja, dan setelah memastikan Jaemin masuk mobil, Jungwoo menatap paman yang ada di hadapannya dengan pandangan tajam.
"Paman"
"Iya, maaf?"
"Tolong kau benar-benar menjaga ucapanmu, kesetiaanmu, pada Jaemin, sekali saya tahu Anda membuat kekacauan dengan mengkhianati Jaemin, saya sendiri yang akan menghabisi Anda dan keluarga Anda tanpa bersisa, anda mengerti?" tubuh sang paman tersentak sesaat dan mengangguk.
"S-Saya mengerti" Jungwoo menyeringai paham dan mengangguk. Setelah itu dia pergi dari sana, sebelum itu-
"Halo? Ellena?" Jungwoo menghubungi salah satu pegawai HRD miliknya yang ada di Inggris.
"Yes, sir, Ellena is here."
"I wanna ask you something"
"Yes, what do you want, sir?"
"Ask Lucas to send two people come to Korea, to meet me in five days from now."
"Two people sir?"
"Just ask Lucas to do what I want, Ellena, he will contact me by himself."
"Sorry, sir, I'll do what your command."
"Thanks."
Setelah sambungan berakhir, Jungwoo baru masuk ke dalam mobil dan Jaemin memandangnya heran.
"Ada apa hyung?" tanya Jaemin.
"Tidak ada apa-apa, sudah, mau makan? Hyung lapar." Jaemin mengangguk dan Jungwoo pun melajukan mobilnya keluar area perkebunan.
.
.
Jungwoo menghentikkan mobil di sebuah restoran, yang sialnya saat baru masuk dia malah dihadapkan oleh kedua orang tuanya, dan orang tua gadis yang akan ditunangkan dengannya. Jaemin berdiri kaku di sebelah Jungwoo, jemarinya digenggam oleh Jungwoo sangat erat.
"Jungwoo-ya, ah mungkin kalian memang berjodoh, tanpa konfirmasi saja kau tahu kalau dia ada di sini." ujar sang ibu, Jungwoo hanya tersenyum sekilas, sebelum dia membalik badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungwoo x Jaemin] Happy Ending
FanfictionJaemin yang menyimpan perasaannya pada Jeno sahabatnya. Tapi hal baik tidak datang pada Jaemin, Lee Jeno yang ia cintai telah berpacaran dengan sahabatnya yang lain, Huang Renjun. Jaemin tidak bisa membendung kesedihannya, tapi ia tetap memberikan u...