Jaemin sedang duduk di tepi kolam renang menemani Jungwoo yang sedang berenang.
"Kau tidak berenang, Nana?" Tanya Jungwoo yang memunculkan wajahnya di hadapan Jaemin.
"Tidak, aku sedang tak ingin berenang, hyung ayo naik darisana, kau bisa masuk angin kalau kelamaan di air di cuaca yang dingin seperti ini." Jungwoo menurut, dia akhirnya naik dari kolam, Jaemin pergi mengambilkan handuk yang ada di bangku. Jaemin memberikan handuk dan bathrobe untuk Jungwoo.
"Ayo mandi bersama!" Jaemin memekik kaget saat Jungwoo mengangkat tubuhnya dengan mudah dan membawanya ke kamar mandi di kamar Jungwoo.
Pelayan sudah menyiapkan air di bak mandi Jungwoo, pemuda Kim itu segera menurunkan Jaemin, melepas semua pakaiannya dan meletakkan Jaemin di bathtub, dan Jungwoo menyusul kemudian.
Muka Jaemin merah padam saat merasakan tubuh telanjang Jungwoo di belakangnya. Tidak pernah mereka bersentuhan secara intim selain ciuman panas. Ini malah sudah kulit dengan kulit, bahkan Jaemin bisa merasakan milik Jungwoo yang mengeras, tepat berada di belahan pantatnya.
"Tidakkah menyenangkan mandi berdua sayang?" Bisik Jungwoo sembari menciumi punggung dan tengkuk Jaemin.
"Eunghh~" Jaemin melenguh saat Jungwoo membuat tanda di pundaknya. Tangan Jungwoo bergerak turun, dari tengkuk, punggung, hingga saat di pinggang, dia remas pelan pinggang ramping Jaemin.
"Mmmmhh... Hyungghh" kedua tangan Jungwoo naik lagi, merambat ke arah depan dan meremas dada Jaemin yang lumayan berisi. Memainkan nipple si manis yang sudah menegang. Jaemin sendiri hanya bisa mendesah di bawah kuasa Jungwoo.
"Mau melakukannya sekarang sayang?" Bisik Jungwoo, Jaemin hanya bisa menggigit bibir bawahnya. Merasa tak mendapatkan jawaban, jemari Jungwoo turun dan menyentuh milik Jaemin yang tidak lebih besar darinya, memijatnya, sebelum akhirnya mengocoknya dengan cepat.
"Aahh... Hnghhh... Hyunghh..."
"L-lebih cepathhm.. ahhh..."
"Hyunghh... Nanahhh s-sampai... AAHHH" Jungwoo tersenyum saat melihat tubuh Jaemin membusur, dan desahan Jaemin membuatnya terpancing.
"Nana... Maaf... Tapi hyung sudah tidak tahan sayang" CUP
.
.
Jaemin mengerang pelan, tubuhnya terasa remuk, pagi-pagi dia sudah harus melayani nafsu Jungwoo begitu tinggi.
Pada akhirnya hari ini dia kehilangan keperjakaannya. Dan dia baru tahu kalau ini bukan kali pertamanya untuk Jungwoo, tapi namja itu mengatakan kalau dia hanya akan melakukan ini dengan Jaemin saja seterusnya. Jungwoo kehilangan keperjakaannya saat usianya 18 tahun, setahun sebelum mereka bertemu, dia kehilangan karena mabuk parah, dan katanya Lucas menemukan wanita di sebelah tubuhnya saat pagi hari datang, besoknya wanita itu ditemukan tewas karena kecelakaan yang dialaminya, Jungwoo dan Lucas mendesah lega dan kasihan juga.
CKLEK
Jaemin mendongak saat melihat Jungwoo masuk ke dalam kamar, membawa senampan penuh menu untuk brunch mereka. Nafsu Jungwoo yang besar membuatnya harus melayani pemuda Kim itu berjam-jam. Perutnya perih karena belum dapat asupan makanan, dan saat itulah Jungwoo berhenti, saat dia mengatakan perutnya sakit.
"Maafkan aku, sepertinya aku sangat kasar" ujar Jungwoo, Jaemin hanya memasang wajah merengut yang menggemaskan.
"Sakit hyung lubang Nana" Jungwoo mendekat dan meletakkan nampan di meja nakas sebelah kasur.
"Maaf, nanti hyung obati, sekarang makan dulu ya?" Jaemin mengangguk. Perutnya sudah sangat sakit karena telat makan. Ini juga sudah masuk makan siang pula. Beruntungnya sih satu jam sebelum dia makan ini, Jungwoo sudah membuatnya minum obat maagnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungwoo x Jaemin] Happy Ending
FanfictionJaemin yang menyimpan perasaannya pada Jeno sahabatnya. Tapi hal baik tidak datang pada Jaemin, Lee Jeno yang ia cintai telah berpacaran dengan sahabatnya yang lain, Huang Renjun. Jaemin tidak bisa membendung kesedihannya, tapi ia tetap memberikan u...