Jaemin benar-benar tidak memikirkan akan bertemu sahabat-sahabatnya di sini, dia mendadak lupa jika dia ada di Seoul, tempat dimana sahabat-sahabatnya berada. Dan saat ini dia juga Jungwoo duduk bersama dengan sahabat-sahabat Jaemin.
"Nana, kau kemana saja huh? Menghilang tanpa kabar, keberadaanmu benar-benar seperti ditelan bumi." ujar Jeno.
"M-Maaf" hanya itu yang bisa Jaemin ucapkan, dia ingin bertanya banyak hal, tentang apa yang sudah terjadi pada mereka selama dia pergi, dan juga mengenai hubungan Jeno dengan Renjun. Tapi dia menahannya, dia tidak mau merusak moment saat ini.
"Kau baik-baik saja selama ini?" tanya Renjun, Jaemin mengangguk.
"Aku baik, kalian tidak perlu khawatir, ah, kalian sendiri juga baik kan?" tanya Jaemin.
"Tidak saat kau pergi, kami benar-benar kehilangan semangat" ujar Yangyang jujur.
"Begitukah?" mereka mengangguk.
"Jaem, eomma merindukanmu" ujar Jeno tiba-tiba, Jaemin menoleh pada sahabat tampannya itu, yang juga merupakan cinta pertamanya.
"Begitukah? Kapan-kapan aku akan mampir" ujar Jaemin. Jungwoo sejak tadi melihat ekspresi Jaemin yang nampak tidak terlalu nyaman, jemarinya yang sejak tadi mengetuk-ketuk pahanya berhenti.
"Na, hyung pergi dulu ya" Jaemin mendongak saat Jungwoo bangun dari duduknya.
"K-Kemana?" tanya Jaemin.
"Ke taman dekat cafe, jika sudah selesai dengan sahabatmu kau bisa menemui hyung di sana" Jaemin mengangguk, Jungwoo mengusap kepala Jaemin sayang dan pergi dari sana setelah pamit pada sahabat-sahabat si manis. Jaemin bisa melihat Jungwoo mengeluarkan rokok tepat setelah dia keluar dari cafe dan berjalan pergi.
"Na, dia siapa? Aku tidak ingat kau punya hyung" tanya Shotaro.
"Oh dia penolongku, saat aku ada di luar negeri." jawab Jaemin dengan senyum manis.
"Penolong?" Jaemin mengangguk.
"Kabar appa dan eomma bagaimana?" tanya Renjun. Jaemin tersenyum kecil dan menggeleng.
"Mereka baik-baik saja bersama Tuhan" mendengar itu kelimanya terkejut.
"M-Maksudmu?" Jaemin hanya tersenyum tidak menanggapi lebih jauh.
"Ah ne, aku penasaran dengan kehidupan kalian selama aku tidak ada" ujar Jaemin tiba-tiba. Tahu Jaemin mengganti topik mereka tidak menuntut lebih dan mengikuti alur yang Jaemin buat.
"Kami selama sebulan semenjak kepergianmu tidak bisa hidup dengan baik, tapi setelahnya kami berusaha hidup dengan baik meski kau tidak bersama kami, tapi tetap saja rasanya kosong" jawab Haechan.
"Ne, tapi yaahh~ itu sudah cerita lalu, kami mulai dengan bekerja pekerjaan yang sudah lama kami inginkan. Jeno melanjutkan perusahaan keluarganya bersama Mark hyung, aku jadi guru bahasa mandarin di SMA lama kita, Haechan bekerja dia sebuah perusahaan game, Shotaro jadi guru bahasa Jepang juga di sekolah kita yang lama, lalu Yangyang saat ini menjadi pegawai di perusahaan musik milik kekasihnya, Kun ge." Jaemin mengangguk, hingga-
"EH? Kekasih? Yangyang punya kekasih?" tanya Jaemin kaget.
"Kami semua punya Nana" timpal Haechan.
"Benarkah? Woaahh~ jadi aku saja yang belum?" tanya Jaemin.
"Namja tadi?" tanya Jeno.
"Jungwoo hyung?" Jeno mengangguk.
"Bukan, kami hanya... teman?" Jaemin bingung juga mengatakan pada mereka Jungwoo itu apanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungwoo x Jaemin] Happy Ending
FanfictionJaemin yang menyimpan perasaannya pada Jeno sahabatnya. Tapi hal baik tidak datang pada Jaemin, Lee Jeno yang ia cintai telah berpacaran dengan sahabatnya yang lain, Huang Renjun. Jaemin tidak bisa membendung kesedihannya, tapi ia tetap memberikan u...