Duke Bernett menyambut kedatangan Jungwoo dengan tangan terbuka. Duke Bernett tidak pernah menyangka akan bertemu dengan Jungwoo lagi. Sudah cukup lama sejak mereka bertemu terakhir kali.
"Senang bertemu dengan Anda kembali, Duke Bernett." pria paruh baya berusia empat puluh tahun yang masih memiliki tubuh tegap sempurna itu tersenyum hangat pada Jungwoo.
"Kau benar, bagaimana kabarmu, Zale?" tanya Duke Bernett.
"Kabar saya baik, bagaimana dengan Anda? Saya dengar Anda terluka saat berburu." Duke Bernett tertawa rendah.
"Begitulah, buruanku terlalu gesit untuk ditangkap." ujarnya.
"Jadi, ada apa kau datang kemari Zale? Apa ada hubungannya dengan yang Lucien katakan padaku saat itu? Mengenai kau yang ingin aku membeli sebuah rumah sakit?" Jungwoo mengangguk.
"Bisa jelaskan, detail kenapa kau ingin aku membeli rumah sakit itu?" tanya Duke Bernett.
"Anda masih ingat pemuda manis yang sempat aku kenalkan fotonya kepada Anda?" Duke Bernett mengangguk, dia jelas ingat sosok manis itu, karena pemuda di hadapannya menceritakan sosok si pemuda manis itu dengan raut wajah gembira.
"Ada apa dengannya?" tanya sang Duke.
"Pemuda ini, Lysander, atau nama Koreanya adalah Na Jaemin, dia mempunyai warisan dari mendiang nenek pertamanya yang jumlahnya bisa dikatakan tidak sedikit, mungkin dia bisa dapat gelas Baron jika ada di sini. Dari semua hak waris itu ada rumah sakit yang sekarang dijalankan secara 'kotor' oleh anggota keluarganya sendiri." Duke Bernett mengernyit sejenak.
"Maaf menyelamu, apa Lysander ini punya dua nenek?" Jungwoo mengangguk.
"Nenek pertamanya adalah nenek yang paling dicintai mendiang kakeknya, nenek pertamanya yang paling sayang padanya, sedangkan nenek keduanya bersama paman, bibi, dan sepupunya, hanya memikirkan harta. Akan tetapi karena kekesalan nenek kedua yang mendapat hanya sebagian dari harta kakek Lysie, setelah kakeknya dan nenek pertamanya meninggal, nenek keduanya mengambil semua hak waris itu, dan hanya membagikannya pada anak-anaknya, tidak memberi sepeserpun pada keluarga Lysie." Duke Bernett mulai paham sekarang.
"Lalu, rumah sakit itu?"
"Rumah sakit itu adalah salah satu warisan yang harus Lysie kelola, tapi nenek keduanya sudah mengambil itu lebih dulu, dan bisnis rumah sakita diberlakukan secara kotor, biaya perawatan yang tidak masuk akal diberlakukan untuk para kaum menengah ke bawah, pelayanan pun tidak diberlakukan secara baik juga, hanya pada pasien VIP saja mereka memberikan pelayanan terbaik dan tidak asal-asalan." Duke Bernett mengerjapkan matanya, dia baru sadar, ternyata masih banyak orang 'kotor' yang hidup di luar sana.
"Pengacara kepercayaan kakek dan nenek pertama Jaemin tidak bisa mengambil alih rumah sakit itu. Dan baik Jaemin dan aku pun juga tidak bisa mengambil itu dengan mudah, terlebih harus membersihkan para 'hama' di sana." ujar Jungwoo.
"Sepertinya aku bisa menangkap maksudmu, kau ingin aku membeli rumah sakit itu benar? Mengingat aku pernah mengatakan padamu kalau aku ingin rumah sakit di luar Inggris sebagai salah satu lahan investasi?" Jungwoo mengangguk.
"Aku bisa, bahkan sampai harus membersihkan semua 'kotoran' di sana. Tapi, apa timbal baliknya?" tanya Duke Bernett, Jungwoo menyodorkan sebuah map.
"Di Australia, Lysie punya peternakan domba, sekarang peternakan itu sedang dipegang oleh tangan kanan kepercayaan kami, Felix Seo, Lysie dengan suka rela memberikan peternakan domba itu pada Anda." Duke Bernett menatap terkejut, di sana juga ada foto-foto seberapa luas peternakannya dan seberapa sehat domba-dombanya.
"Anda bisa bekerja sama dengan Felix Seo mengurus peternakan itu, Duke Bernett." ujar Jungwoo.
"Taruhan yang kelewat besar." ujar sang Duke.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungwoo x Jaemin] Happy Ending
FanfictionJaemin yang menyimpan perasaannya pada Jeno sahabatnya. Tapi hal baik tidak datang pada Jaemin, Lee Jeno yang ia cintai telah berpacaran dengan sahabatnya yang lain, Huang Renjun. Jaemin tidak bisa membendung kesedihannya, tapi ia tetap memberikan u...