CHAPTER 2 : Guru dan Tongkat sihir

832 96 14
                                    

ia lihat sang ayah seperti terburu-buru membawa buku, tanpa ia sadari ada satu buku tebal yang terjatuh dari genggamannya. (name) yang penasaran dengan isi buku tersebut segera mengambil nya dan menyembunyikannya agar tidak ketahuan ayahnya.

"buku nya berdebu sekali" katanya sambil meniup-niup debu yang ada di buku itu.

'apakah buku ini sangat penting..? mana bukunya tebal banget....tapi aku penasaran sama isi buku nya...buka ngga ya..'

- - - ♕ - - -

(Name) segera berlari menuju gudang tak terpakai dengan membawa buku yang terjatuh tadi. Ia memasang wajah berpikir nya dan bergumam. 

"hmm,dibuka atau gak ya?" gumamnya.

karena ia penasaran, di buka lah buku itu perlahan-lahan. (name) bingung dengan maksud dari buku itu. dibuku terdapat suatu peta dan pesan-pesan yang tertulis di kertas, warna kertas itu pun juga sudah kecoklatan. (name) cukup bingung dengan buku ini, sebenarnya ia ingin bertanya ke ayahnya namun ia tidak berani mengatakannya.

dilihatnya disitu ada banyak sekali gambar orang yang memakai baju besi lengkap dan perisai, seorang magician, elf, dan masih banyak lagi. (name) masih memikirkan bagaimana cara bertanya kepada ayahnya, tiba-tiba ia terkejut sang ibu sudah ada dihadapannya. (name) spontan berteriak. "ASTAGA DRAGON"

ibunya nampak kaget kemudian tertawa kecil atas kelakuan gadis kecil itu. Lalu ia menanyai (name) dengan penasaran.

"apa yang kamu pegang itu (name)?" tanya nya sederhana.

"te-tentu saja ini bu-buku cerita!" ucap (name) gelagapan dan menyembunyikan buku tersebut di balik punggungnya.

"ingin ibu ceritakan?" tawar ibu lagi.

"nggak- nggak perlu! a-aku bisa baca sendiri kok!" masih gelagapan.

"kalau begitu bisa tunjukkan ke ibu buku apa yang kamu bawa itu?" tanya nya sekali lagi dengan senyum manis.

(Name) berpikir keras, ia masih bingung apa yang akan ia katakan kepada ibunya nanti. ia takut jika ternyata buku yang (name) bawa ini ternyata buku yang sangat penting atau tidak boleh dibuka sembarang orang. Ibu yang melihat (name) seperti ketakutan segera menenangkan gadis cilik itu.

"ibu nggak marah kok" katanya menenangkan putri kecilnya itu.

'ughhhh, pengen kasih buku tapi kok berat' batin (name).

ibu masih menunggu (name) memberikan buku. Namun tiba-tiba ia menceritakan sesuatu, cerita yang belum pernah (name) dengarkan. ya, petualangan ibu dan ayahnya saat masih muda dulu. 

"heh sampai sekarang aku masih muda ya!" lah kok ngamok.

"Dahulu kala, ibumu ini dan ayahmu adalah seorang petualang."

(name) hanya ber oh ria mendengar kata kata ibunya itu, walau sebenarnya (name) sedikit terkejut.

"ibu dulu se-party dengan ayahmu dan teman-teman ibu yang lain, kamu pasti tahu kan bulu yang dipajang di dinding oleh ayahmu itu? itu adalah milik sahabat ayahmu" tiba-tiba raut wajah ibu menjadi sedih.

(name) hanya mengangguk kan kepalanya,sedikit tertarik sebenarnya, tapi ia hanya ingin diceritakan bagian serunya,bukan dramanya. 

"sahabat nya itu...tiba-tiba menghilang" katanya dengan perasaan sedih. 

𝐓𝐑𝐀𝐕𝐄𝐋𝐄𝐑 | Kenma Kozume x reader [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang