❝ Ada lebih banyak jiwa dalam air mata daripada senyuman❞
▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁
selamat membaca
Pria itu terjebak di dalam permainan Medusa. Di hutan yang cukup luas, belum lagi banyak hewan liar yang berkeliaran kesana-kesini. Salah satu suruhannya menjadi mata-mata diantara pertikaian dua belah pihak.
'aku harus segera mencari Medusa dan pergi dari sini' batinnya.
mode bertarung nya aktif ketika muncul beberapa serigala liar yang mengepungo dirinya. Itu hanyalah masalah kecil bagi seorang Kenma Kozume, cukup dengan attack magic semuanya selesai. Hal yang kini ia pikirkan adalah bagaimana menyelesaikan permainan ini, tidak mungkin ia harus menelusuri hutan seluas ini dengan kaki kecilnya.
Bagaimana dengan Ophelia Medusa? ia pergi ke arah timur dengan sihir terbang miliknya. Tongkat itu masih disimpan dibalik pakaiannya. Pesta Medusa sebentar lagi akan dimulai. Pesta penghancuran hutan luas.
"mereka ini bodoh atau bagaimana? apa mereka tidak tahu, kalau hutan ini memiliki penunggunya" gumam seekor kera di atas pohon yang besar itu.
"entahlah tuan, saya mendengar bahwa mereka akan berkelahi" ucap salah satu bawahannya.
tapi kera itu hanya diam sambil memandang Medusa yang hendak menuju ke arah Kenma, begitupula ia memandang raut Kenma yang sepertinya tidak pada moodnya untuk bertempur dengan Medusa.
"HAHAHAHHA rupanya begitu ya" ucap kera itu bangga pada diri sendiri.
Kenma berhasil menemukan jejak medusa, namun ia tidak mau mengikuti nya. Pria itu tahu ini pasti jebakan Medusa untuk mengecoh dirinya. Tingkat kepintaran Kenma memang lah sangat tinggi, akan susah bagi seorang musuh untuk membuat pria dengan surai kuning itu terkecoh.
"berani menemui secara langsung ya" ucapnya.
"aku?" jawabnya.
"kalau bukan kau, lalu siapa lagi" respon nya kesal.
"hoho, aku datang kemari hanya ingin memastikan sesuatu" ucapnya.
"Medusa sepertinya akan membakarmu habis-habisan" sambungnya.
Lalu roh itu pergi selepas memberitahu Kenma. Pria itu sebenarnya hanya ingin segera pulang, ia bahkan berharap Medusa tidak melakukan hal bodoh.
'wanita itu, ck' batinnya.
▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁
Terlalu bening hingga kau tidak akan mengetahui jika di sana terdapat mata air yang cukup luas ukurannya. Hal ini tertulis di buku legenda tetua, suatu hal yang dapat menyembuhkan luka mu sebesar apapun itu. Dan wanita ini menemukan hal tersebut.
"hampir saja" ucapnya hampir tenggelam di area mata air itu.
"tunggu, air?"
Lalu mata nya berbinar-binar, beruntung sekali ia membawa kantung air. Mata air Suci telah ia temukan di tengah hutan. Tapi sayang sekali kini ia terjerumus dalam jebakan salah satu peri sihir penjaga air mata Suci.
Medusa tidak sadar dengan apa yang dilakukannya, selama ini ia diawasi penjaga air mata tersebut. Kata-kata jahatnya keluar begitu saja, mulai dari rencana terjahat nya, hingga keinginan hati kecil nya ia lontarkan.
"jahat sekali" ucap salah satu penjaga mungil.
Lila Gemstem. Salah satu anak buah Kera penunggu hutan ajaib. Mendapat gelar sebagai penjaga air mata Suci mungil. Sangat setia bahkan rela berkorban demi menjaga ketenangan hutan. jika dihitung dalam umur manusia, Lila baru saja berumur 10 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐀𝐕𝐄𝐋𝐄𝐑 | Kenma Kozume x reader [END]
Fanfiction❝ kalau seandainya tidak silaturahmi sama truck-san, mungkin kita tidak akan pernah bertemu.❞ ━━━┅┅☆★☆┅┅━━━ Berawal saat seorang gadis berumur 18 tahun yang meninggal karena melamun ketika berjalan kemudian mengalami insiden kecelakaan. tidak tahu...