❝ When will I see you again..❞
▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁
Nampaknya Cuaca hari ini terlihat gelap. Padahal masih pagi, harusnya matahari sudah menerangi desa itu. Seperti biasa ibu memasak sarapan pagi, dan ayah sedang menyiram bunga yang ditanam di dekat rumah. (Name) terlihat bosan, ia hanya mencoret-coret kertas yang ada di depannya itu. Sebenarnya ia memiliki janji untuk bertemu dengan Keya di ladang bunga tempat mereka bertemu, tapi sang ibu menolaknya.
"kau tidak lihat? cuaca nya sedang buruk! kemungkinan Keya juga tidak akan datang" tegur ibu yang melihat anaknya hampir saja melangkahkan kaki nya keluar dari rumah.
"HEEEE!! aku udah janjian sama Keya loh!masa harus ingkar janji sih?" ucap gadis itu dengan wajah cemberutnya.
"sudahlah! masuk saja ke kamarmu! kamu punya banyak tumpukan buku kan? ibu bahkan sudah membelikan mu berbagai macam buku loh" tolak ibu sekali lagi.
Nampaknya kali ini (name) harus berdiam diri di dalam rumahnya. Ia sangat khawatir dengan Keya, apakah kawannya itu benar-benar tidak datang atau dia menunggunya sambil bermain bunga-bunga disana.
▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁- KEYA POV -
'aku akan membuat mahkota bunga dengan (Name) kemudian memakan biskuit ini hehe' batin Keya.
ia terlihat sangat senang dan berbunga-bunga, pertama kalinya Keya merasakan hal seperti ini. Untuk membuat moodnya semakin baik ia berpikir akan membaya beberapa biskuit buatannya, setelah sampai ia akan membuat mahkota bunga.
Namun semuanya menjadi kacau. Setelah sampai di ladang bunga, pakaian Keya justru menjadi basah kuyup. Hujan tiba-tiba turun dari atas langit. Keya mulai berkeluh kesah, barang bawaannya pun juga ikut basah karena air hujan yang deras. Mau tidak mau ia harus berlari menuju rumah (name) yang lokasi nya tidak jauh dari ladang ini.
"huwah dingin sekali! semoga saja aku bisa sampai lebih cepat sebelum hujan ini semakin deras" teriak Keya yang berlari sambil menunjukkan wajah marahnya.
perjalanan menuju rumah (name) memang memiliki banyak sekali tantangan apalagi hujan-hujan seperti ini. Keya harus naik turun bukit demi mendatangi rumah kawannya itu. Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara teriakan, bahkan terlihat dari jauh ada asap yang berkebul-kebul. Keya tidak menghentikan langkah kaki nya,justru ia segera berlari secepat mungkin.
semakin dekat dengan Desa tempat (name) tinggal, mulai terlihat banyak sekali bangunan yang roboh, banyak tangisan disana dan disini. Keya hanya memandangi orang-orang itu. Suara kuda dan prajurit-prajurit nampak terdengar dari desa itu, Keya segera bersembunyi dengan sihir yang telah diajarkan oleh (name) kemudian wajah paniknya mulai terukir. Ia mengingat (name) dan berlari sekencang mungkin,bahkan ia sampai meninggalkan biskuit buatannya.
"(NAME)?!!" teriak Keya dari luar rumah (name) yang hampir roboh, namun tidak ada yang menjawabnya.
Keya segera berlari dan berharap semoga sahabatnya baik-baik saja. Dicari nya disetiap sudut ruangan, tapi ia masih belum menemukan kawannya itu. Nafas Keya mulai tersenggal-senggal, ia sudah tidak tahan, telalu banyak asap api yang dihirupnya. Masih belum menyerah hingga akhirnya ia menemukan (Name) tergeletak di dekat kamarnya.
"(NAME) BANGUN! (NAME)!!!" Teriak Keya.
atap-atap rumah mulai berjatuhan, hampir saja Keya tertindih kayu atap. ia segera bergerak cepat menggendong (name) kemudian keluar dari rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐀𝐕𝐄𝐋𝐄𝐑 | Kenma Kozume x reader [END]
Fanfiction❝ kalau seandainya tidak silaturahmi sama truck-san, mungkin kita tidak akan pernah bertemu.❞ ━━━┅┅☆★☆┅┅━━━ Berawal saat seorang gadis berumur 18 tahun yang meninggal karena melamun ketika berjalan kemudian mengalami insiden kecelakaan. tidak tahu...