CHAPTER 8: Envie de poison

308 65 8
                                    

❝ I'm uncontrollable, emotional, chaotically proportional, I'm visceral, reloadable❞

▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁

Kaori Higa, seorang putri kesayangan di keluarga besar Higa. Ada sesuatu yang sudah ia sembunyikan semenjak kecil. Dendam, amarah, iri, kejahatan. Kaori memiliki 2 wajah sebagai seorang putri kesayangan. Wajah yang ia tunjukan di depan banyak orang dan wajah yang hanya ia tahu seorang diri. Ia akan memendamnya walau dirinya tahu suatu saat hal ini akan terbongkar di masa depan.

"Ada apa nona memanggil saya?" tanya salah satu pembantu.

"Aku sangat kesepian disini" 

"Apakah anda ingin saya mengirim undangan ke putri-putri lain di kota ini?"

"ah! tentu saja! itu akan menjadi ide yang sangat bagus untuk menghilangkan kesepianku!"

Pembantu itu hanya tersenyum, mengambilkan kertas dan pena emas milik Kaori dan memberikannya. Kaori mulai menuliskan pesannya di kertas itu, selesai ia memberikan kepada pembantu nya, ia tersenyum jahat menatap langit biru diatas.


▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁

Surat kini telah datang di rumah keluarga Kuroo. Sang putri menerima langsung surat tersebut dan membacanya perlahan.

"Oh pesta teh ternyata" respon Nona penerima surat itu. Kebetulan ia bertemu Ibunda di lorong rumah.

"Ibunda, saya izin meninggalkan rumah"

"eh kenapa?apakah ada masalah?"

"Putri dari keluarga Higa mengundangku untuk acara minum teh"

"kalau begitu hati-hati dijalan ya" Sang ibu mengecup dahi anak nya dan melambaikan tangannya ketika sang anak meninggalkan lorong.

Di perjalanan Putri Kuroo sempat berpikir, jarang sekali Putri Higa mengundangnya untuk acara minum teh.

"aku harus berhati-hati.." bisiknya kecil.

Kini ia telah sampai di rumah keluarga Higa. Tempatnya memang lebih luas daripada rumahnya sendiri, tapi Putri Kuroo sudah terbiasa dengan hal ini.

"huft..masuk tidak ya.." Putri Kuroo masih ragu dengan pilihannya ini. ia kebingungan apakah pilihannya tepat atau tidak.

Tidak sengaja ada gadis yang terjatuh, apel yang dibawanya bergelindir dimana-mana bahkan sampai tepat di sebelah kaki Putri Kuroo.

"Ah! maaf Nona! saya tidak bermaksud-" (Name).

"Tidak apa-apa, ini apel mu. lain kali berhati-hati lah"

"Te-terima kasih..maaf tidak sopan, bolehkah saya bertanya?"

Putri Kuroo menatap (Name) menunjukkan bahwa ia boleh bertanya. 

"Nona sangatlah cantik, tapi kenapa raut wajah anda seperti kebingungan?"

'bagaimana dia bisa tau- apakah ia memiliki sihir..'

"oh ya..memang benar aku sedang kebingungan..tapi bagaimana kau bisa tau?"

"entahlah aku sendiri juga tidak tahu nona, Ah iya! aku harus segera memasak, kalau begitu saya izin untuk pergi Nona..."

"Kuroo Mayumi" ucapnya sambil tersenyum.

"(last name) (first name) ! senang bertemu dengan anda!" Wajah (Name) seketika langsung berseri-seri.

(Name) meninggalkanya dengan membawa ranjang apelnya. Kini Putri Kuroo sendirian lagi.

𝐓𝐑𝐀𝐕𝐄𝐋𝐄𝐑 | Kenma Kozume x reader [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang