"Daffa," panggil Leta ketika di parkiran. Ya, semenjak kejadian kemarin keduanya tidak bertegur sapa.
Daffa yang baru saja keluar dari mobilnya menoleh ke arah sumber suara.
"Aku bisa jelasin." Leta meraih tangan Daffa setelah berlari kecil.
Daffa memandang tangannya yang dipegang oleh Leta.
"Sebelumnya aku minta maaf kalau bikin kamu marah. Tapi beneran aku cuma ngikutin saran Lea," jelas Leta.
"Lea?" Daffa mengulangi kata itu.
Leta mengangguk. "Iya Lea. Jadi sebelum ngasih boneka itu aku nanya ke Lea apa barang kesukaan kamu, terus kata dia boneka."
Daffa terdiam. Sejenak ia berfikir mengapa gadis itu tega sekali membohongi Leta? Padahal sudah jelas Lea sangat tahu bahwa Daffa membenci barang itu.
"Iya cantik udah dimaafin kok. Lain kali daripada nanya sama orang lain mending langsung nanya ke aku aja ya." Daffa mengacak - acak gemas rambut Leta.
Leta mengangguk dengan senyumannya yang telah kembali.
"Ya udah yuk aku antarin ke kelas." Daffa merangkul mesra Leta.
Melihat pemandangan di depannya tangan Lea terkepal kuat dengan deru napas memburu namun di samping itu harus pandai menyembunyikannya. Karena bagaimana pun ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak peduli lagi dengan dua insan manusia itu.
"Bener lo Le?" tanya Ifa sambil menoleh ke arah Lea yang di mana ketiga sahabat ini sedari tadi mendengarkan percakapan Leta dan Daffa.
"Iya. Kalau gue kenapa?" Lea menatap tajam kedua sahabatnya yang berdiri di sebelahnya.
Ketiganya diam. Mereka hanya saling menatap.
"Gue bangga sama lo. Lanjutkan!!" Yana merangkul pundak Lea dengan senyuman lebar.
"Eh tungguin." Ifa mengejar Lea dan Yana yang sudah berjalan lebih dulu.
"Gue kira kalian bakal marah."
"Ya nggaklah Le, lo itu bener. Mak lampir itu sekali - kali harus diberi pelajaran," ucap Yana kembali.
🌈
Lagi - lagi Lea di rumah sendiri. Bundanya menyusul ayahnya ke luar negeri untuk menemani urusan pekerjaan. Meskipun terbilang orang tuanya cukup sibuk namun anak semata wayang ini tetap mendapatkan perhatian sebagaimana wajarnya.
Seperti biasa jika orang tuanya tidak ada di rumah, gadis ini menghabiskan waktunya untuk membaca wattpad atau scroll tiktok. Namun berbeda dengan malam ini, ia ingin mencoba hal baru. Gadis ini ingin melanjutkan bermain bot di telegram. Setidaknya ia punya teman ngobrol meskipun hanya melalui chat.
Yana dan Ifa? Bisa saja Lea meminta mereka untuk menginap di rumahnya. Namun Lea juga paham bahwa kedua sahabatnya memiliki kehidupan lain selain bersama dirinya. Lagipula malam minggu seperti ini Yana pasti pergi berkencan dengan Vano sedangkan Ifa menonton drakor.
Gadis yang sedari tengkurap di kasurnya ini mulai beranjak mengambil ponsel di meja belajarnya. Sesaat ia tertegun ketika melihat notifikasi yang berasal dari seseorang yang ingin sekali Lea lupakan. Ya, Daffa.
Daffanjing :
Le, lo ya yang ngasih tahu Leta soal boneka itu? Gue nggak marah kok Le sama lo, tapi gue mohon ya kalau Leta nanya lagi soal gue atau apa pun itu jawab yang bener. Bukan gimana - gimana, cuma gue nggak mau aja kalau terjadi apa - apa sama Leta kayak pingsan kemarin.
Oh ya Le, sekarang malam minggukan? Aku boleh main ke rumah ngga? Aku kangen sama bunda.
Kamu mau dibawain apa?
Lea yang membaca pesan itu menggenggam ponselnya erat. Apa maksud pesan dari lelaki ini. Matanya mulai memanas, bisa - bisanya ia membela Leta untuk kesekian kalinya di hadapan Lea. Bukankah yang sedari awal Leta lah yang salah karena merebut Daffa dari dirinya? Tapi mengapa seolah - olah dirinya merasa paling bersalah di sini.
Lea :
Ngga usah datang ke sini lagi sampai kapan pun itu dan satu lagi, jangan pernah ngurusin hidup gue lagi.Oh ya sorry ya kalau gue bikin prince queen lo itu pingsan. Bukan apa - apa sih, cuma menurut gue dia aja yang lemah letoy
Setelah mengirimkan pesan itu Lea memblok nomor Daffa. Ia segera bersandar pada dinding kasurnya. Dengan deru napas yang tidak beraturan gadis ini menengadahkan wajahnya ke atas berusaha keras agar air matanya tidak turun hanya karena lelaki penghianat itu.Namun sekuat apa gadis ini menahan tetap saja air mata itu berhasil luluh dari tempatnya. Lea mengusap air matanya sambil tersenyum getir. Kemudian ia membuka kamera di ponselnya.
"Lo itu cantik Le, cantik banget malah. Di luar sana ada banyak orang yang iri sama kehidupan lo, mulai dari kecantikan lo, orang tua yang selalu perhatian walau mereka super duper sibuk, sahabat yang selalu ada buat lo meskipun mereka ngeselin, dan masih banyak nikmat yang lo punya. Terus apalagi yang lo keluhkan?
Gara - gara ditinggal selingkuh lelaki yang tidak tahu diri itu? Goblok banget sih Le, cuma gara gara satu ujian dari Tuhan dan lo lupain semua nikmat yang diberikan? Kurang bersyukur banget jadi orang. Lagian di luar sana masih ada ribuan cowok kali yang mau sama lo. Bidadari cantik kayak lo nggak pantes dapetin manusia bodoh kayak dia. Lo sadar nggak sih kalau dia pergi yang kehilangan itu bukan lo, tapi dia yang kehilangan lo. Karena sampai di ujung dunia pun dia tidak akan menemukan wanita sebaik lo." Lea bermonolog sendiri di depan kameranya sambil sesekali menyeka air matanya dengan tersenyum.
Jemarinya pun langsung membuka aplikasi telegram, mungkin bercerita dengan seseorang yang tidak ia kenal jauh lebih baik daripada bercerita dengan Ifa dan Yana. Bukannya Lea tidak percaya dengan kedua sahabatnya itu, tapi Lea tidak ingin menjadi beban dikehidupan sahabatnya.
Anonymous Chat :
Partner found 🐵
/next — find a new partner
/stop — stop this dialogAda orang?
Lea menepuk jidatnya, nampaknya pesan kemarin belum sempat ia balas. Kata Ifa, jika belum terdapat kalimat Your partner has stopped the dialog
Type /search to find a new partner maka seseorang itu masih ada di dalam percakapan itu.Lea :
AdaLea tidak berharap banyak soal balasan dari seseorang itu karena waktu juga sudah menunjukkan tengah malam. Setelah membalas pesan itu, Lea kembali pada wattpadnya. Ia meneruskan membaca cerita yang belum usai ia baca. Ya saat ini ia sedang membaca wattpad berjudul Anoymous Chat karya AnisaLya24. Entah mengapa gadis ini jatuh cinta dengan kisah yang satu ini, ia merasa kisah yang ditulis mirip dengan jalan ceritanya dengan Daffa.
Tingg...
Notifikasi yang muncul mampu membuyarkan konsentrasi Lea. Setelah ia melirik ternyata balasan dari sesosok misterius di telegram.
🌈
Bantu promosi ya, siapa tahu teman kalian juga berkenan membaca
Oh ya untuk beberapa hari ke depan aku nggak janji buat up setiap hari ya. Soalnya aku ada ujian di kampus. Btw, doain ya teman teman <3
Tbc :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANONYMOUS CHAT
Teen FictionTentang seorang gadis yang sudah menjalin kasih bersama lelaki yang dicintainya selama 3 tahun namun ditinggal pergi karena sebuah perselingkuhan. Gadis ini berusaha mencari pelampiasan dalam aplikasi telegram yang telah diajarkan oleh kedua sahab...