33

2.2K 232 147
                                    

Alea membuang tasnya ke segala arah dan membanting tubuhnya ke kasur. Gadis ini membiarkan bagian kakinya begerlantung di lantai sedangkan tubuhnya sudah mendarat epik di kasur empuk miliknya. Ia menatap langit langit kamarnya dengan tangan dilipat ke belakang dan dijadikan bantal. Gadis ini mencoba menerawang kemungkinan kejadian apakah yang akan terjadi selanjutnya.

"Jodoh gue siapa sih? Gini amat mikirin cinta." Alea bergumam tidak jelas.

Melihat kemesraan Yana dan Vano di kantin saja ternyata tidak cukup, tadi ketika pulang sekolah Alea tidak sengaja melihat Daffa memakaikan helm kepada Leta di parkiran dan diakhiri Daffa mencubit hidung Leta gemas, persis seperti yang dilakukan Daffa kepada Alea tahun lalu.

"Tuhan karmanya lama banget sih, ayo dong sedikit dipercepat, gue pengen liat Leta nangis bombay," gumam Alea kembali.

"Atau kalau nggak Daffa deh yang menderita duluan. Eh tapi kalau kayak gini gue jahat nggak sih?" Alea memutar bola matanya sejenak untuk berpikir.

"Lah, bodo amat. Orang mereka juga jahat sama gue, gue jahat sama mereka juga nggak salah dong. Ya ges ya?" ucap Alea melakukan pembelaan kepada dirinya sendiri.

Tingg

Bunyi ponsel yang berada di dalam sakunya membuat fokus Alea terpecah, padahal sebelumnya gadis ini hendak menerka nerka karma apa yang pantas didapatkan oleh Daffa dan Leta.

Alea segera mengubah posisinya menjadi duduk dan membuka pesan yang baru saja masuk.

Arga :
Hai cantik
Dah pulang belum?

Alea :
Udah Arga, barusan

Arga :
Chia, ada cerita apa hari ini?

Alea :
Ih masa ya Ga, tadi gue itu greget banget sama Yana sama Vano. Udah tau kalau gue itu jomblo, bisa bisanya mereka mesra mesraan di depan gue. Dan parahnya si Yana pura pura ngambek gara gara minta dibeliin seblak. Kek hih diakan bisa beli sendiri gitu loh maksud gue, kenapa harus merengek kayak bayi

Arga :
Namanya juga bucin Chi, pasti maunya dimanja. Chia mau juga dibeliin seblak?

Alea :
Ntar gue beli sendiri kalau mau, bingung juga mau makan apaan. Bunda lagi pergi sama papah. Jadi nggak ada yang masak

Eh bentar ya, gue mandi dulu. Bau banget nih keringet

Arga :
Mana ada keringet orang cantik bau, yang ada mah wangi mulu.

Alea hanya membiarkan saja pesan terakhir dari Arga ia tidak membalasnya, karena Alea tahu jika ia lanjutkan pasti dirinya tidsk jadi mandi. Gadis itu segera bergegas untuk mandi dan mencari makan di luar, karena ia sudah merasa sangat lapar. Lima belas menit setelah itu Alea keluar dari kamar mandi dengan pakaian santainya di rumah, gadis ini juga menggosok gosokkan rambut basahnya ke handuk yang sedang di pegangnya.

Baru saja gadis ini duduk di depan meja riasnya berniat untuk mengeringkan rambut dengan hair dryer tiba tiba saja pintu rumahnya diketuk oleh seseorang.

"Sebentar ya." Alea sudah tahu itu pasti bukan bundanya, karena Lina dan Isal sudah mengatakan bahwa mereka akan pulang malam hari. Sedangkan saat ini baru saja pukul 3 sore.

Alea tampak kebingungan ketika ia mendapati seorang ojek online yang sudah berdiri di depannya dengan beberapa kantong plastik.

"Selamat sore, apakah benar ini dengan rumah mbak Alea Brichia yang paling cantik?"

"Ehm, benar Pak," jawab Alea sedikit kebingungan. "Ah nggak usah dikasih kata yang paling cantik gitu Pak. Masih ada yang jauh lebih cantik dari saya soalnya," tambahnya.

ANONYMOUS CHATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang