ANONYMOUS CHAT

9

Sambil menunggu balasan chat tersebut Lea melanjutkan membaca wattpad yang belum usai.  Sudah sekitar setengah jam gadis itu menunggu,  sampai ia sudah menamatkan satu cerita namun belum ada tanda - tanda seseorang itu membalas.

Lea:
Ada orang nggak?

Ini cara nyekipnya gimana sih?  Gue mau ngobrol sama yang lain nih

Lo lama buset

Merasa jengah dengan ini akhirnya Lea meletakkan ponselnya di nakas dan mencoba untuk memejamkan matanya.  Baru saja gadis itu menutup mata suara dentingan ponselnya membuat Lea bergegas mengambilnya kembali.

Anonymous Chat :
Lah gue kira ini udah nggak ada orangnya.

Sorry gue habis belajar

Sontak Lea langsung melirik ke arah jam dinding.  Waktu menunjukkan pukul setengah satu pagi dan orang ini mengatakan bahwa dirinya baru saja belajar? Jangan - jangan saat ini Lea sedang berbicara dengan titisan Albert Eistensen.

Lea :
Buset jam segini baru kelar belajar?  Jadi cewek jangan rajin - rajin banget kenapa?

Anonymous Chat :
Sorry nih gue cowok

Lea :
Lebih buset lagi anjir. Orang besok libur juga,  masih aja belajar

Anonymous Chat :
Emang belajar harus mandang besok libur atau enggak ya? 

Lea :
Ya iyalah.  Nih ya gue kasih tahu,  kalau nggak ada tugas gue pantang buat belajar. Lagian belajar juga buat apa? Nggak mungkin kan lo mau minum harus ngukur berapa volume air yang bakalan lo minum terus berapa kecepatan dari gelas menuju mulut sampai ke tenggorokan lo?

Anonymous Chat :
Hahaha nggak segitunya juga kali. Gue mau tanya sama lo. Lo bisa baca tulis dari apa?

Lea :
Ya dari belajar lah. Ya kali dari mbah dukun

Anonymous Chat :
Nah itu lo tahu

Lea :
Jadi lo baru belajar baca tulis?  Jangan bilang lo bocil. Udah malem dek,  tidur.  Ntar ada mbak kunti gentayangin kamu loh!!

Anonymous Chat :
Hahaha ribet ya ngobrol sama cewek.  Nggak gitu maksudnya cantik,  baca tulis itu cuma perumpaan. Pasalnya gini, lo tahu sesuatu hal yang baru itu pasti dari belajar. Entah itu membaca ataupun yang lainnya.  Misalnya,  belajar dari pengalaman hidup. Intinya kalau lo belajar lo nggak akan pernah rugi.

Btw tenang aja gue bukan bocil. Gue kelas 11. Tapi nggak tahu deh kalau lo lebih tua dari gue.

Membaca pesan dari chat itu yang menekankan kata cantik tanpa disadari membuat Lea melengkungkan bibirnya.  Sudah lama sekali ia tidak mendengar kata itu lagi. Andai saja Daffa masih bersamanya pasti lelaki itu tetap memanggilnya cantik sampai saat ini.

"Apaan sih Le,  kenapa lo mikirin Daffa lagi?" Lea menggeleng gelengkan kepalanya dan segera membalas pesan itu.

Lea :
Tahu dari mana gue cewek?  Perasaan dari tadi gue nggak bilang umur gue berapa.