Alea berjalan beriringan bersama Arga menuju aula, tempat dilaksanakannya cerdas cermat. Cerdas cermat ini sendiri hanya diambil empat besar dengan nilai tertinggi dari tes tulis yang dilaksanakan tadi pagi dari setiap per mata pelajarannya.
Di tengah - tengah perjalanannya Alea menghentikan langkahnya ketika ia merasa ada seseorang yang menatapnya dari jauh.
"Kenapa?" tanya Arga sembari menatap Alea yang mematung. Melihat gadis itu tak kunjung menjawab pertanyaannya, Arga mengalihkan pandangannya sesuai dengan objek yang dipandang oleh Alea.
"Dia siapa?" tanya Arga mengernyitkan dahinya menatap lelaki yang berdiri sendiri yang terlihat ia tidak suka ketika Alea bersamanya.
"Daffa."
Mendengar nama itu membuat Arga langsung meraih tangan Alea untuk digenggamnya. Genggaman itu terasa semakin erat, Alea merasakan itu.
"Yuk." Arga membisikkan kata itu kemudian mengajak Alea untuk berjalan kembali tanpa melepaskan genggamannya.
Jantung Alea berdegup lebih cepat ketika Arga menghentikan langkah kakinya tepat di hadapan Daffa.
"Masa lalunya Alea ya? Kenalin gue masa depannya. Salam kenal bro." Arga melepaskan genggaman tangannya kemudian menjulurkan tangan ke arah Daffa.
Terlihat Daffa enggan menjabat tangan Arga, ia terus saja menatap Alea seakan bertanya "dia siapa?"
"Oh sorry, kenalin gue Arga. Virtualannya Alea yang udah jadi nyata." Arga menarik tangannya kemudian menggenggam tangan Alea kembali.
"Makasih bro udah kasih kesempatan buat gue bahagiain Alea," ucap Arga sembari tersenyum.
"Ya udah gue ke ruangan dulu, bentar lagi acaranya dimulai."
"Yuk cantik." Arga mulai mengajak Alea berjalan kembali. Sedangkan Daffa menatap kepergian keduanya dengan hati yang penuh sesak.
🐻🐻🐻
Sebelum cerdas cermat dimulai, akan ada pengumuman siapa saja yang akan masuk dalam babak ini. Seluruh peserta berkumpul bersama supporternya dan rombongan sekolah masing masing. Hal ini mengharuskan Alea berpisah dengan Arga terlebih dahulu.
"Le, lo kemana aja sih? Gue pikir lo ilang tadi." Celetuk Yana ketika mendapati Alea baru saja bergabung dengan rombongannya.
"Udah dengerin itu." Alea enggan menjawab pertanyaan Yana, ia lebih memilih untuk mendengarkan pengumuman yang diberikan oleh panitia.
Alhasil Alea dan Daffa lah yang berhasil masuk di babak selanjutnya.
"Untuk seluruh nama yang telah saya sebutkan tadi bisa maju ke depan untuk melakukan persiapan!" panitia menghimbau peserta yang masuk ke babak selanjutnya.
Suara sorakan semangat mulai terdengar jelas dari kontingen masing masing.
"Ayo Le, selangkah lagi kamu pasti bisa." Ifa meyakinkan Alea. Gadis itu tersenyum menatap sahabatnya.
Namun sebelum ia melangkahkan kaki menuju ke tempat panitia, Alea merasa ponsel yang ia simpan disakunya berdering.
Arga :
Semangat Chia cantik, kalau kamu menang nanti aku traktir 😋Senyum Alea tercetak dengan jelas padahal nama lelaki itu juga disebutkan oleh panitia, namun ia tidak pernah merasa takut untuk kalah sekalipun.
Alea melirik ke arah tempat di mana Arga bersama teman temannya berdiri, ternyata lelaki itu sedari tadi memperhatikan Alea dengan segala tingkah yang menurutnya menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANONYMOUS CHAT
Teen FictionTentang seorang gadis yang sudah menjalin kasih bersama lelaki yang dicintainya selama 3 tahun namun ditinggal pergi karena sebuah perselingkuhan. Gadis ini berusaha mencari pelampiasan dalam aplikasi telegram yang telah diajarkan oleh kedua sahab...