Yang lupa sama alur ceritanya bisa baca ulang chapter sebelumnya ya
(^_^)
Selamat membaca 🌻***
Sudah hampir lima belas menit Alea menyaksikan dua insan yang sedang bercumbu rayu di depannya ini. Ya, Vano dan Yana sedang makan bersama dengan duduk berdampingan sedangkan Alea duduk di depan mereka. Ifa? Entahlah gadis kemana perginya.
Kantin lebih sepi dari biasanya, mungkin dikarenakan jam istirahat yang belum dimulai. Sedangkan kelas Alea dan Vano kebetulan sama sama jam kosong, jadi mereka bisa lebih cepat untuk datang ke kantin.
"Cari pacar lagi lah Le yang deket, biar bisa kek gini," ucap Vano sembari menyuapi Yana.
"Be-hah nar-hah tuh Le-hah, hanas sayang." Yana ikut menimpali dengan mulut yang penuh dengan soto panas.
Alea memutar bola matanya tanpa berniat menjawab ucapan Vano maupun Yana. Gadis ini lebih memilih untuk melanjutkan makan mie ayamnya yang sempat terjeda karena menyaksikan pemandangan di depannya ini.
"Yang, nanti pulang sekolah mampir beli seblak ya." Pinta Yana disela - sela makannya kepada Vano.
"Kemarin kan udah makan pedes, ntar kamu sakit loh kalau bolak balik makan pedes terus." Vano berusaha menolak permintaan Yana kali ini dengan bahasa sehalus mungkin.
"Ya udah kalau nggak mau ngebeliin mah, gue bisa sendiri." Yana langsung duduk membelakangi Vano tidak lupa juga menggeser mangkuknya.
Vano menghela napasnya, ia sudah tahu ini akan terjadi. "Oke sayang, nanti kita beli seblak sekalian penjualnya ya."
Yana langsung menoleh dengan penuh senyuman, "promise?" Yana mengangkat jari kelingkingnya dihadapan Vano.
"Promise cantik. Tapi janji nggak boleh sakit ya." Vano menautkan jari kelingkingnya yang diangguki oleh Yana dengan penuh senyuman.
"Bucin." Alea bergidik melihat Yana dengan sifat sok manjanya di depan Vano, padahal jika bersama dirinya dan Ifa, Yana adalah gadis yang tidak pernah menye menye.
"Makanya cari pacar yang deket Le, biar ada yang ngebujuk langsung kalau ngambek kayak tadi," ucap Yana yang bersandar di pundak Vano dengan tangan lelaki itu yang mengelus halus rambut Yana.
"Nyesel gue ikut sama lo." Alea berdiri berniat untuk beranjak meninggalkam keduanya. Lebih lama di sini membuatnya tekanan batin.
"Eh mau kemana lo?" tanya Yana.
"Nyusul Ifa."
"Tuh Ifa." Terlihat dari arah yang berlawanan Ifa datang bersama teman teman Vano. Ya, Devan, Aksa, dan Daffa.
"Eh Le, mau kemana?" tanya Ifa ketika menyadari Alea yang sudah berdiri.
"Niatnya sih mau nyusul lo, tapi keknya gue mau ke kelas aja," ucap Alea dengan mood yang semakin tidak baik karena kehadiran Daffa.
"Eh ngapain? Disini aja kali Le, lebih rame." Devan mencoba menahan agar Alea tetap bergabung.
"Nah iya Le, lo masih laparkan? Mau ditraktir Daffa tuh." Celetuk Vano.
Alea langsung menatap tajam ke arah Vano, sudah jelas jelas Alea tidak nyaman dengan kehadiran Daffa namun malah semakin diperjelas.
Karena sudah waktunya untuk istirahat kantin semakin ramai. Buktinya tempat duduk di kantin hampir penuh, dan sialnya Alea harus duduk kembalu dengan Daffa di sebelahnya.
"Dev, gue bisa tukar tempat duduk sama lo nggak?" tanya Alea kepada Devan yang sibuk mengaduk mie ayamnya.
"Kenapa emangnya Le?" tanyanya sembari mendongak.
Alea sempat melirik ke arah Daffa yang dimana Daffa juga menatapnya.
"Bukannya gimana gimana nih, tapi gue nggak mau cari gara gara lagi sama Leta. Ntar dikira gue cewek gatal lagi."
"Sorry soal Leta kemarin Le. Tapi gue udah bilangin dia kok buat nggak ngulangin lagi."
"Seribu kalipun lo bilangi kalau dasarnya pengen nyerang gue ya apapun bakal dia lakuin, faktanya gue nggak salah pun seolah olah gue jadi orang yang paling salah di mata dia."
"Sorry Le, gue nggak bermaksud."
"Kenapa lo yang minta maaf? Ups lupa ya, lo kan cowoknya." Ucapan ini membuat Daffa merasa sakit hati. Kalau disuruh memilih Daffa akan memilih bertahan dengan Alea, namun jika hal ini ia lakukan hidup gadis ini tidak akan aman di tangan Miko. Lelaki itu pasti akan melukai Alea.
"Bilangin ke cewek lo, orang yang dia mau sekarang udah jadi miliknya. Dia nggak usah takut gue bakal ngrebut lagi, gue nggak suka barang bekas. Jadi nggak usah khawatir sama gue."
Teman teman Alea dan Daffa yang menyaksikan ini mulai jengah. "Udah - udah, sini Le lo duduk deket gue. Biar Vano yang duduk disitu." Yana angkat bicara.
Tanpa menunggu aba - aba lagi Alea berpindah tempat, sebenarnya ia sudah tidak napsu untuk makan, namun Yana dan Ifa meminta Alea untuk bertahan disini.
***
"Ga, gue mohon berhenti." Teriak gadis yang mencoba menghentikan langkah Arga.
Lelaki yang awalnya hendak berjalan menuju kelasnya itu menghentikan langkahnya sembari menoleh ke belakang, menunggu sang empu untuk melanjutkan kalimatnya.
"Ga, emang nggak bisa ngasih gue kesempatan lagi ya?" terlihat seorang gadis itu menghampiri Arga.
Arga menghembuskan napasnya pelan, "nggak bisa Vi. Sekalipun gue ngasih lo kesempatan endingnya bakal sama. Jadi mending nggak usah."
"Tapi gue sayang sama lo Ga."
"Gue tahu Vi. Tapi sekarang gue udah punya cantik yang hatinya harus gue jaga Vi."
Mendengar itu membuat Via mundur satu langkah. "Lo udah punya pacar Ga?" tanya Via ragu.
"Calon, doain ya."
Via memejamkan mata panas, gadis ini tiba tiba saja merasa sesak, terlalu sakit mendengar penuturan Arga yang dikenal sebagai orang yang sulit jatuh cinta. Bahkan bisa dikatakan baru dialah wanita yang mampu dekat dengannya namun dengan cepat nama gadis itu tergeser.
Ya, Arga dan Via pernah dekat tapi belum sempat pacaran. Bahkan Arga juga pernah sebucin itu dengan Via namun gadis itu berkhianat. Ia diam diam dekat dengan lelaki lain yang tak lain adalah Bima, keponakan Arga sendiri. Via rela meninggalkan Arga demi Bima, namun tidak lain Via hanya menjadi selingkuhan Bima. Setelah mengetahui fakta itu Via kembali ke pelukan Arga berharap lelaki itu masih menerimanya, tapi ternyata tidak. Meskipun belum pernah pacaran, Arga tidak sebodoh itu untuk mengulang kesalahan yang sama.
"Gue ke kelas dulu ya." Arga menepuk bahu Via yang mematung di tempat sebelum kembali ke kelasnya.
"Gue tunggin lo putus Ga." Teriak Via yang ia yakini bahwa Arga masih mendengarnya.
🐻🐻🐻
Huhuhu akhirnya setelah 4 bulan istirahat bisa nulis lagi 😭 seneng banget rasanya. Ada yang kangen cerita ini? Atau kangen authornya wkwk?
Kesan untuk part ini?
100 komen up lagi besok
Ada yang mau disampaikan ke
Alea
Daffa
Leta
Arga
Via
See u dipart selanjutnya <3
Spam biar cepet up lagi yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ANONYMOUS CHAT
Teen FictionTentang seorang gadis yang sudah menjalin kasih bersama lelaki yang dicintainya selama 3 tahun namun ditinggal pergi karena sebuah perselingkuhan. Gadis ini berusaha mencari pelampiasan dalam aplikasi telegram yang telah diajarkan oleh kedua sahab...