Bab 17: Eleven

1.3K 236 52
                                    

Bab 17: Eleven
♪: Giveon - Heartbreak Anniversarry
—◈▣◈—

Juli 2015, Kelas XI-IPA-1. Pertengahan semester.

(Namakamu) menatap datar laki-laki dihadapannya, mendengar setiap kata yang terucap dari bibir pink alami itu. Devano memohon belas kasih karna (namakamu) sudah memutuskan tidak berhubungan lagi setelah kejadian akhir semester X lalu.

Awal semester kelas XI, (namakamu) tak mempunyai teman setelah ia membongkar kepura-puraan semua orang yang mengaku temannya.

Hari-hari ia sendiri, tidak ada lagi senyum yang menghiasi wajah cantiknya, suaranya yang lembut menyapa dan tawanya yang menggemaskan.

Entahlah, (namakamu) tidak. Mengerti mengapa semua orang selama ini hanya berpura-pura terhadapnya padahal (namakamu) benar-benar menganggap mereka teman.

Sampai akhirnya, sahabatnya dari kecil bersekolah di Cleopatra. Bastian dan Ari. Kedua lelaki tampan itu bingung dengan perubahan sikap (namakamu) yang berbanding balik dengan sifat yang mereka kenal dulu.

Namun lama kelamaan Bastian dan Ari tahu apa yang menyebabkan (namakamu) berubah. Salah satunya dari rumor yang beredar di sekolah.

(Namakamu) Steinfeld Moon yang polos ternyata gadis agresif pada lelaki.

Begitu judul artikel yang dirilis dari tim jurnalis sekolah. Bahkan gosip-gosip murahan terus menyebar seantero Cleoptra, membuat nama (namakamu) Steinfeld Moon kian buruk.

Mengetahui itu, tentu saja Bastian dan Ari tidak tinggal diam. Mereka ingin memberi pelajaran pada orang yang menyebar gosip. Namun rupanya (namakamu) sudah mengurusnya lebih dulu. Dengan caranya sendiri. Hm, seperti apa kira-kira.

(Namakamu)-mereka yang cantik nan menggemaskan berubah menjadi monster. Bar-bar dan bringas dibalik wajahnya yang dingin.

“Aku tidak bisa kehilanganmu, (namakamu).” ucap Devano dengan raut wajah frustasi. Hampir setiap hari ia mendatangi gadis yang dia khianati dulu itu, meminta maaf dan mengajaknya untuk mulai dari awal.

Namun (namakamu) hanya diam, menatapnya dingin sekaligus jijik. Devano yang melihat itu merasa sesak. Mengetahui bahwa (namakamu) yang dulu sempurna berubah total.

“Aku mencintaimu, (namakamu). Maafkan aku, aku bersalah.” Devano hendak meraih tangan (namakamu) namun Ari menepisnya.

“Jangan berani menyentuh (namakamu), brengsek.” umpat Ari.

Bastian menyeringai, “Kau sangat tidak tahu malu Devano, setelah meyebarkan artikel sampah itu sekarang kau bilang kalau kau mencintai (namakamu). Dimana otakmu, sialan!” serunya.

Lelaki manis itu meraih kerah seragam Devano, kalau saja tidak ditahan Ari mungkin ia akan baku hantam dengan Devano.

“Aku khilaf, aku tidak terima dia memutuskanku!” erang Devano putus asa. “Aku mencintaimu, (namakamu). Aku tidak mau kita berpisah.”

“Pergi dari hadapanku, Devano.” ujar (namakamu) terakhir kalinya. Mereka berdua tak pernah bertemu lagi sampai hari kelulusan.

◈▣◈—

Desember 2017. (Namakamu) House.

(Namakamu) sangat cantik dengan balutan gaun hiau armi di atas lutut. Rambutnya yang hitam melewati bahu ia gerai dengan hiasan tiara di batas poni.

Hari ini ia akan menghadiri makan malam dengan teman ayahnya sekaligus perayaan ulang tahun nya yang ke 17 tahun.

“Selamat ulang tahun, keponakanku yang cantik.” ujar seorang gadis. Namanya Linda, adik dari ayahnya. Ia memanggil Linda dengan sebutan Bibi, tapi (namakamu) tak pernah mrmanggilnya begitu.

Moonlight | Iqbaal Dhiafakhri Series (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang