Bab 1: What the F*ck

6.6K 582 42
                                    

Bab 1: What the Fuck♪: Ariana Grande - Dangerous Woman-◈▣◈-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 1: What the Fuck
♪: Ariana Grande - Dangerous Woman
-◈▣◈-

Iqbaal melebarkan matanya, menatap Darian tak percaya. Ia merentangkan tangannya dengan kesal, matanya beralih pada wanita paruh baya kesayangannya. Helen, ibunya. Tapi Helen hanya menggelengkan kepalanya.

"Jangan bercanda, dad." ucap Iqbaal dingin.

"Aku tidak bercanda, son. Apa kau tidak lihat selang-selang ini melilit tubuhku?" kata Darian dengan nada santai, lalu meletakkan surat kabar yang baru dibacanya di atas nakas.

Iqbaal berdecak sebal. Ia sudah kesal setengah mati tapi Darian malah dengan santai berkata seperti itu. "Aku punya pekerjaan sendiri, tidak sempat untuk sekedar mengajar para mahasiswa mu. Daddy, aku seorang direktur. Ada banyak kerjaan di kantor yang menungguku, ayolah dad." nego Iqbaal.

"Hanya tiga bulan, tidak akan lama." Darian menyesap susu buatan Helen.

"Kalau begitu kau kan bisa membayar seseorang, tidak harus aku." tolak Iqbaal lagi. Ayolah, Darian sangat tidak mengerti dirinya. Direktur seperti Iqbaal sangatlah sibuk, tidak sempat melakukan hal yang menurutnya sangat tidak penting. Ah sialan.

"Karna hanya tiga bulanlah aku menyuruhmu, darl."

Iqbaal menggeram. Wajahnya memerah, nafasnya memburu, telinganya seperti mengeluarkan asap dan kepalanya mengeluarkan api. Ia bersiap untuk menerjang Darian kalau saja ayahnya itu tidak sedang terbaring sakit di ranjangnya.

"Baiklah. Hanya tiga bulan. Aku tidak perduli jika kau meminta lebih dari waktu perjanjian. Kau bisa membayar orang lain untuk menggantikanmu." ucap Iqbaal kesal. Percuma menolak atau berdebat dengan Darian. Ia sangat tahu bagaimana watak ayahnya itu, keras dan tidak bisa dibantah.

Darian dan Helen tersenyum.

"Pekerjaan kantormu akan dibereskan Aldi. Aku sudah mengatakan padanya." ucap Darian. Dan itu membuat Iqbaal bertambah kesal.

"Kenapa Aldi?! Si brengsek kesayangan kalian itu tidak mengerti apapun soal perusahaan! Dia seorang dokter!" Iqbaal mencak-mencak, ia semakin uring uringan di dalam kamar Darian dan Helen.

Helen mendekati Iqbaal lalu merangkul pundak anak nya yang terduduk di sofa. "Kau terlalu lelah, son. Daddymu melakukan ini agar kau bisa sedikit bebas dari pekerjaanmu di kantor. Dan mungkin kau juga bisa memilih salah satu dari mahasiswi di kampus daddymu untuk kau kencani."

Iqbaal menghela nafas panjang. Ia tak tahu apa yang terjadi dengan orang tuanya hingga bertingkah aneh seperti ini. Karna tak mau kembali berdebat lagi, Iqbaal hanya menganggukkan kepalanya membuat Helen lagi-lagi tersenyum.

Moonlight | Iqbaal Dhiafakhri Series (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang