Bab 19: Jealous
♪: Karmin - Brokenhearted
—◈▣◈—Lima hari berlalu setelah (namakamu) keluar dari rumah sakit. Gadis itu memaksa Linda untuk membawanya pulang karna rasa bosan dan menurutnya tindakan Linda yang membawanya ke rumah sakit hanya karna sayatan kaca itu cukup berlebihan.
Ah coba saja Linda tahu jika (namakamu) bilang itu berlebihan, sudah pasti gadis kepala tiga itu akan mencincang (namakamu) sekalian.
Nah saat ini gadis cantik dengan dress yang panjangnya sebetis bermotif kotak-kotak hitam dan pansus hitam baldu yang membalut kaki jenjangnya itu tengah menikmati milkshake stoberi di kantin kampus. Sembari menikmati, ia berselancar di instagram. Menstalking akun sosial gadis bernama Zidny. Kata Iqbaal, gadis itu mendekati tipenya.
Jadi (namakamu) mau lihat seberapa menarik dan seberapa pantas gadis itu hingga menjadi tipe seorang Iqbaal Dhiafakhri.
Kebanyakan postingan Zidny tentang foto-foto lain—I mean, bukan foto selfie atau Ootd gadis itu.
Percuma, desis (namakamu).
“(namakamu),”
Untung saja (namakamu) sudah menutup ponselnya karna gadis bernama Zidny itu muncul tiba-tiba dan memanggilnya.
“Apa?” sahut (namakamu) malas.
Zidny tersenyum canggung lalu menyodorkan sekotak cokelat dan cookies ke hadapan (namakamu).
“Aku ingin berterima kasih, karna kau sudah membantuku kemarin.” ucap Zidny.
“Aku, membantumu?” (namakamu) mengernyitkan alisnya.
Zidny mengangguk cepat.
(Namakamu) tampak mengingat sebentar dan ah iya, kemarin saat pulang dari rumah sakit. (Namakamu) yang merasa bosan pergi ke taman untuk mencari udara segar, di tengah jalan ia melihat ada gadis yang berjalan namun fokusnya pada ponsel hingga hampir tertabrak mobil kalau tidak (namakamu) menarik tangannya.
Ternyata gadis itu si Zidny. Oh, Oke oke.
“Kau menarik tanganku ke tepi, kalau tidak waktu itu aku mungkin akan tertabrak mobil.” kata Zidny pelan.
(Namakamu) tersenyum sinis, “Sekalian saja kau main komputer di jalan. Biar tertabrak truk sekalian.”
Zidny tertunduk. “Maaf, aku tidak akan main ponsel saat jalan. Tapi, terima ini ya.” katanya mendorong kotak coklat dan kukis pemberiannya agar lebih dekat.
(Namakamu) memicingkan matanya, meneliti Zidny dari atas sampai bawah. Style gadis itu sederhana namun tidak norak dan tidak mencolok. Apa style seperti ini yang disukai Iqbaal? Ck, pria brengsek itu sudah memanipulasi otak (namakamu) secara keseluruhan.
“Baiklah,” (namakamu) menerima pemberian Zidny.
Zidny tersenyum sumringah. “Terima kasih, (namakamu).” ucapnya hendak berlalu namun ditahan (namakamu).
“Tunggu dulu, aku mau bertanya sesuatu.” kata (namakamu).
“Bertanya apa?”
“Kau, jika disukai pria tampan, dingin dan susah ditebak. Apa kau mau?” tanya (namakamu).
Zidny mengerjap beberapa kali, bingung dengan pertanyaan (namakamu). “A-ah itu, eum tentu saja. Jika dia baik dan tulus padaku.” jawabnya. Sebenarnya itu asal-asalan karna ingin cepat pergi dari depan gadis cantik itu.
Berlama-lama dengan (namakamu) membuatnya sedikit tak nyaman. Mungkin karna tak pernah mengobrol, dan dulunya gadis itu pernah menganggunya bahkan mengurungnya di gudang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight | Iqbaal Dhiafakhri Series (On Going)
FanfictionKalian tahu? Dia gadis yang tidak pernah terperpikir olehku sebelumnya. Bertemu setiap hari dengannya membuatku ingin mengubur diri di perut bumi. Sialan! Berantakan, nakal dan tak terajar. Bayangkan jika kalian memiliki siswi seperti itu. Maka kal...