Bab 9: Little Surprise

1.9K 254 14
                                    

Bab 9: Little Surprise
♪: Jason Derulo - Savage Love
—◈▣◈—

Adiba menangis di ranjang rumah sakit. Tubuhnya seperti remuk, belum lagi jemarinya yang rusak karna diinjak oleh jalang kecil itu, rambutnya yang berguguran karna dijambak. Sungguh malang nasibnya saat ini, niat ingin melepas rindu dengan Iqbaal malah berakhir di ranjang sialan ini.

Ia semakin meraung melihat perban yang melilit jemarinya.

Pintu rawatnya terbuka, ia melihat Helen—ibu Iqbaal masuk ke dalam ruangannya dengan wajah yang terlihat khawatir sekali.

“Adiba, apa yang terjadi? Kenapa kau sampai dirawat seprti ini?” tanya Helen.

Adiba menangis pilu, dan itu menarik simpati Helen sampai wanita paruh baya itu ikut sedih mendengar tangisan pilu Adiba. Helen mengusap rambut Adiba dengan sayang. Lalu ia mengalihkan matanya pada anak lelakinya yang duduk di sofa, terlihat tidak berniat untuk menenangkan Adiba.

“Iqbaal! Bisa kau jelaskan ini?” kata Helen menunjuk tangan Adiba.

Iqbaal menghela nafas kasar. “Dia terlibat pertengkaran dengan gadis di universitas, dan mom bisa lihat dari keadaannya kalau dia kalah.” jelas Iqbaal malas-malasan.

“Kenapa bisa bertengkar? Dan kenapa kau tidak membantunya sampai Adiba bisa dirawat seperti ini, Iqbaal!” Helen malah kesal. Tentu saja ia kesal karna Adiba termasuk tanggung jawabnya karna orang tua Adiba menitipkan anaknya pada Helen untuk beberapa waktu sampai mereka kembali dari pekerjaannya di luar kota.

“Dia sudah besar, meski kau diamanatkan oleh orang tuanya bukan berarti dia tidak bisa menjaga dirinya sendiri mom. Dia sudah besar, orang tuanya berlebihan.” ketus Iqbaal membuat mata Helen melotot.

Helen melempar Iqbaal dengan tasnya membuat anak lelaki nya itu mengaduh. “Mulutmu mau mom sumpal dengan saus, iya?!” tak cukup hanya melempar, Helen bahkan memukulnya beberapa kali.

“Aw! Hentikan mom! Auh!” Iqbaal mengaduh.

“Bibi,” panggil Adiba pelan.

Helen menghentikan aksi memukul Iqbaal, lalu beralih pada Adiba yang memanggilnya. Dengan segera ia menghampiri ranjang gadis itu.

“Jangan beritahu ibu dan ayahku, ya. Aku baik-baik saja.” ujar Adiba.

Ini yang membuat Helen menyukai Adiba. Gadis itu lembut dan baik sejauh yang ia lihat. Cantik, berpendidikan, dan karirnya bagus sebagai seorang model. Ia berharap kalau anak lelakinya itu mendapat gadis seperti Adiba. Lebih senang lagi jika Adiba lah yang menjadi menantunya.

Helen tersenyum. “Aku tidak akan memberi tahu mereka, kau tenang saja.” ucapnya. “Ayo, sekarang kau istirahat supaya cepat pulih.” ia menaikkan selimut hingga batas dada Adiba.

“Aku tidak tahu masalahnya, tapi dilihat dari kondisimu seperti ini seperti nya masalahmu dengan gadis itu cukup serius. Aku akan menuntutnya untukmu.” imbuhnya menatap iba pada Adiba.

Adiba tersenyum dalam hati. Ia sudah menang atas perhatian ibu Iqbaal, dan itu sangat menyenangkan baginya. Sekarang ia hanya perlu menaklukan hati pria tampan itu.

“Terima kasih, bibi.” ucap Adiba.

“Apapun untuk calon menantuku.” balas Helen membuat Adiba kegirangan.

Moonlight | Iqbaal Dhiafakhri Series (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang