Bab 3: Damn It

4.5K 537 53
                                    

Bab 3: Damn it♪: Alec Benjamin feat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 3: Damn it
♪: Alec Benjamin feat. Alessia Cara - Let Me Down Slowly
—◈▣◈—

Iqbaal mencebikkan bibirnya. Ia teringat dengan perkataan angkuhnya saat dikelas tadi. Bagaimana bisa ia berkata seperti itu dan mana mungkin ada pria yang tidak tergoda dengan wanita yang berpakaian seksi seperti rok pendek. Ya, kecuali pria itu gay. Astaga, pantas saja gadis itu terus-terusan menuduh dirinya gay.

Iqbaal mengacak rambutnya. Ia segera membereskan bukunya dan berniat untuk pulang. Hari pertamanya tak berkesan baik, karna gadis urakan itu. Sial.

Tapi sebelum ia bangkit dari kursi kebesarannya, pintu ruangannya diketuk lalu terbuka memunculkan gadis yang sejak tadi berkeliaran di kepala Iqbaal.

"Hi Mr. Dhiafakhri" sapanya.

Iqbaal menggeram, matanya menatap rok pendek yang bergoyang saat pemiliknya bergerak melangkah mendekati meja Iqbaal.

"Aku menyuruhmu datang setelah jam ku selesai, Ms. Moon. Dan sekarang aku sudah mau pulang" ucap Iqbaal datar. Ia masih duduk di kursinya. Mencoba tidak mendekati (namakamu) lalu menerjang bibir merah menggoda itu. Astaga, kenapa otak Iqbaal mendadak kotor saat berdekatan dengan (namakamu).

Dan ya, sebenarnya ia tidak punya maksud apapun saat menyuruh gadis itu ke ruangannya. Hanya iseng saja.

"Maaf. Ada hal yang tidak bisa terlewatkan saat di kantin tadi dan aku ada sedikit pekerjaan dari dosen lain" kata (namakamu).

Iqbaal menghela nafas pelan. "Ada yang ingin aku tanyakan padamu, mengenai identitasmu. Mr. Darian bilang kalau kau anak dari donatur di universitas ini, benar?" tanyanya. Ayolah, Iqbaal tidak ada topik yang lain. Ia tidak berpikir kalau gadis itu benar benar akan ke ruangannya.

"Kau menyuruhku ke sini hanya untuk bertanya soal itu?" tanya (namakamu) menyentak kedua tangannya pada meja Iqbaal, badannya sedikit membungkuk mendekat pada pria itu.

"Tidak juga" Iqbaal jadi heran. Gadis itu terlihat agak kesal saat ia bertanya soal ayahnya. "Tadinya aku juga ingin memberimu ini" Iqbaal menyerahkan satu set pakaian, berupa celana panjang dan kemeja yang juga berlengan panjang.

Iqbaal menemukan setelan ini didalam lemari kerja ayahnya. Hei, untuk apa ayahnya menyimpan setelan wanita di ruang ini. Sial! Iqbaal akan menanyakan ini pada Darian setelah pulang.

(Namakamu) menegakkan tubuhnya. Menatap pakaian pemberian Iqbaal, lalu meraihnya dan melihatnya dengan alis terangkat. Kemudian ia tertawa. "Lord!" desisnya. "Yang benar saja! Kau memberiku pakaian seperti ini? Apa ini, celana panjang? Kemeja?"

Moonlight | Iqbaal Dhiafakhri Series (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang