Bab 26: Guess who?
♪: Dhruv - Double take
—◈▣◈—Sehari tanpa kehadiran Iqbaal di kampus, (namakamu) merasa sunyi. Padahal biasanya juga ia hanya bersama Ari dan Bastian, atau sesekali dengan Karel. Tapi aura (namakamu) tampak muram hari ini.
Kedatangan Iqbaal selama tiga bulan benar-benar mengubah kehidupannya.
“(namakamu), jangan melamun.” tegur Bastian. Mereka tengah makan siang di kantin yang lumayan ramai.
Gadis cantik dengan setelan celana panjang putih dan tunik shiffon berwana marun motif bunga-bunga itu menatap Bastian sekilas lalu kembali menyantap mie kuah nya.
“Kenapa Ari lama sekali, ck!” gerutu Bastian karna Ari yang tak kunjung kembali membeli minuman.
“Kau kan pesan jus, kalau mau cepat beli minuman botol saja.” ketus (namakamu) membalas ucapan Bastian.
Bastian merengut.
(Nama kamu) meletakkan sendoknya lalu bangkit dari duduknya. “Aku ke toilet sebentar.” pamitnya.
“Mau apa?”
“Shopping.”
Baatian mengerutkan alisnya. Menatap teman perempuannya bingung. Ke toilet mau belanja?
“Yang benar saja Bastian, mau apa lagi kalau seseorang ke toilet?” (namakamu) meninju pelan lengan Bastian.
“Mau ku temani?”
(namakamu) menggeleng. Ia melangkahkan kaki ke toilet, dipertengahan jalan ia merasa tubuhnya ditarik dan semuanya gelap saat itu juga. Bangun-bangun ia sudah berada di dalam ruangan sempit dan berdebu.
Kedua matanya tertutup kain dan tangannya terikat ke belakang. Seketika debu menyeruak masuk kedalam hidung membuatnya sesak dan terbatuk. Sial, ia alergi debu.
“(namakamu) Steinfeld Moon.” desis seseorang.
(Namakamu) menajamkan telinganya, mencoba mengenali suara yang menyebut namanya. Tapi sial, orang itu menyamarkan suaranya dengan alat hingga terdengar seperti suara tokoh anime.
“Siapa kau?” tanya (namakamu). Untung mulutnya tidak di lakban seperti kebanyakan adegan film saat seseorang di culik.
Suara tawa terdengar. Menggema di ruangan kosong nan sempit ini.
“Coba tebak.”
(Namakamu) bahkan tidak tahu orang itu laki-laki atau perempuan karna ia tidak bisa mengenali dari suaranya yang tersamarkan.
“If you're a woman, you're bitch. If you're a man, you're jerk.” balas (namakamu).
Hanya dengan kalimatnya, (namakamu) mampu menyulut emosi orang itu hingga ia mendapat tamparan keras di pipi pualamnya.
(Namakamu) meludahkan darah yang masuk ke mulutnya karna sudut bibirnya robek. Tamparan yang cukup kuat, hingga ngilu dan kebas seketika.
“Aku akan menghancurkan wajahmu ini.” desisnya. Dan orang itu kembali menampari (namakamu) bolak-balik.
Lalu suara tawa kembali menggema. “Kita harus adil bukan. Jika satu tidak bisa memiliki, maka yang lain juga tidak boleh memiliki. Dan sebaiknya kau hancur dan lenyap saja.”
(Namakamu) lemah tak berdaya, pipinya rasanya hancur. Wajahnya sepertinya remuk, tapi persetan dengan wajah cantiknya yang hancur, (namakamu) lebih penasaran dengan wajah bedebah sialan itu.
“Karna sudah hancur, aku hancurkan sekalian saja lagi.”
(Namakamu) merasa pipinya disayat-sayat dengan pisau. Mulai dari pangkal hidung, panjang hingga nyaris ke rahang. Sialan.
![](https://img.wattpad.com/cover/198024040-288-k932420.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight | Iqbaal Dhiafakhri Series (On Going)
ФанфикKalian tahu? Dia gadis yang tidak pernah terperpikir olehku sebelumnya. Bertemu setiap hari dengannya membuatku ingin mengubur diri di perut bumi. Sialan! Berantakan, nakal dan tak terajar. Bayangkan jika kalian memiliki siswi seperti itu. Maka kal...