Bab 14: She's Dangerous
♪: Ariana Grande - Dangerous Woman
—◈▣◈—(Namakamu) menarik tangan Iqbaal ke arena timezone. Ia ingin mengajak lelaki itu bermain sebentar. Walaupun dari raut wajah dingin itu menolak, tapi (namakamu) tidak peduli. Ia terus menyeret Iqbaal ke sana.
Ia menghela nafas berat. Menarik tangan Iqbaal yang sengaja lelaki itu tahan ternyata sangat menguras tenaganya. Seperti sedang tarik-tarikan yang mana akhirnya Iqbaal mengalah dan iku ke timezone.
“Ayo kita main itu,” (namakamu) menunjuk tempat bermain.
Tentu saja Iqbaal menolak. “Tidak. Kau saja yang main. Aku tunggu disini.” Iqbaal menarik tangannya dari pegangan (namakamu) lalu duduk di kursi yang ada di area ini.
(Namakamu) tampak merengut sebentar lalu senyumnya terbit sumringah. “Baiklah. Kau tunggu disini. Aku main sebentar, ya.” gadis cantik itu menepuk pelan kepala Iqbaal membuat lelaki itu menatapnya dalam.
Baru akan berucap, (namakamu) sudah lebih dulu berlari ke tempat bermainnya. Iqbaal menghembuskan nafasnya. Dadanya sempat terasa pengap tiba-tiba.
Iqbaal memperhatikan (namakamu) yang tengah melompat sana sini, rambut panjangnya sehabis salon bergoyang seirama tubuhnya membuat gadis itu terlihat semakin cantik dan menarik. Bahkan pasangan muda yang ada di sini juga memperhatikan (namakamu). Seperti porselen mewah yang langka, (namakamu) benar-benar menarik perhatian pengunjung.
“Kenapa terus melihatnya!”
Iqbaal terlonjak saat mendengar pekikkan barusan yang ternyata berasal dari orang disebelahnya. Gadis berambut sebahu itu terlihat marah pada lelaki disebelahnya yang ternyata ke-gap tengah memperhatikan (namakamu).
“Aku tidak melihatnya.” alibi cowok itu pada gadisnya. Padahal jelas-jelas cowok itu melihat (namakamu) penuh damba.
“Sialan!” umpat gadis yang sepertinya adalah pacar lelaki itu. Gadis itu bangkit dari duduknya dan berniat menghampiri (namakamu).
“Agiana!” seru lelakinya sambil menarik tangan Agiana.
“Lepaskan aku, Brian.” sentak Agiana menghempaskan tangan Brian lalu berlari menghampiri (namakamu).
Agiana menarik tangan (namakamu) kasar hingga turun dari lantai dance. “Bitch!” tangan pedas itu menyentuh pipi pualam (namakamu). Ya, Agiana menampar pipi mulus (namakamu).
Tentu saja (namakamu) terkejut bukan main, tapi wajahnya yang cantik tidak menampilkan raut terkejut. Wajah cantik itu malah terlihat dingin bak es.
“Apa masalahmu, sialan.” desis (namakamu) tajam.
Agiana mengerjapkan matanya sejenak. Terkejut dengan reaksi gadis didepannya ini. Biasanya gadis lain akan teriak heboh dan langsung marah atau langsung membalas dengan balik menampar. Tapi gadis ini terlihat tenang. Damn, mati kau Agiana Flora.
“Ka-kau menggoda pacarku!” tuding Agiana menunjuk (namakamu) dengan jari telunjuknya.
Mereka berdua jadi pusat perhatian. Meski kebanyakan anak-anak karna ini area bermain, tapi tak sedikit juga pengunjung lain yang ikut memperhatikan Agiana dan (namakamu) yang sepertinya akan berkelahi. Ini seru!
(Namakamu) menghela nafas pelan, lalu mendekat satu langkah ke Agiana. “Minta maaf sekarang sebelum aku mempermalukanmu. Aku tidak masalah dengan tamparanmu ini.” ucap (namakamu) pelan.
Tapi Agiana yang keras kepala dan tetap pada pendiriannya yang menuduh (namakamu). Agiana mengangkat dagunya angkuh. “Tidak. Kau memang penggoda. Kau menggoda Brian!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight | Iqbaal Dhiafakhri Series (On Going)
FanficKalian tahu? Dia gadis yang tidak pernah terperpikir olehku sebelumnya. Bertemu setiap hari dengannya membuatku ingin mengubur diri di perut bumi. Sialan! Berantakan, nakal dan tak terajar. Bayangkan jika kalian memiliki siswi seperti itu. Maka kal...