POV
Off menaiki tangga sambil melihat jam tangan nya ini sudah satu jam lebih kekasih nya tidak kunjung keluar dari kamar nya, bahkan dia tidak merespon sautan nya sama sekali, sebenarnya apa yang sedang dia lakukan hingga memakan waktu begitu lama.
"Sayang apakah kau sudah siap?, berapa jam lagi kau akan berada di dalam kamar mu?." Ucap off merengek di depan pintu kamar pim, dia sudah bosan menunggu pim untuk bersiap sedari sore.
Dan akhirnya pintu terbuka menampilkan pim dengan pakaian yang sangat rapih membentuk lekuk tubuh nya itu membuat pim terlihat begitu cantik, kini dia sudah siap membawa tas kecil tangan nya.
"Ohoooo malam ini kekasih ku berdandan sangat cantik, kau hanya menjemput kakak mu di bandara bukan? kenapa harus serapih ini?." Ucap nya sambil menempatkan rambut pim di belakang telinga nya.
Pim tersenyum manis karna pujian dari off, dia sengaja berdandan Sangat cantik dan rapih karna gun sangat suka jika melihat nya berdandan dengan pakaian yang indah di tubuh nya, kakak nya memang sangat mengerti tentang fashion jadi dia ingin membuat gun senang saat melihat nya untuk pertama kali setelah sekian tahun mereka tidak bertemu.
"Aku melakukan nya hanya untuk p'gun, dia pasti akan sangat senang melihat ku seperti ini."
"Hanya untuk p'gun?, jahat sekali. Jika begitu apakah kekasih mu tidak boleh mendapatkan yang sama hm?." Off membuat wajah lesu dia mulai berdrama lagi rupanya.
Pim langsung memeluk off memberikan hadiah kecupan pada off, setidaknya itu akan sedikit membantu
"Kau sudah melihat ku berdandan hampir setiap hari off, ayo hentikan drama mu, aku tidak ingin p'gun Menunggu."
"Baiklah tuan putri." Ucap off dengan malas, off membawa pim dalam rangkulan tangan nya kini mereka berdua akan langsung menuju ke bandara untuk menjemput gun.
•••••
Sedangkan pria manis dengan Hoodie yang hampir menutupi lututnya kini dia sedang ke susahan membawa begitu banyak barang barang milik nya, dengan satu tangan sedang sibuk memegang handphone nya yang terus mengeluarkan suara ocehan ocehan yang membuat kuping nya hampir meledak.
Dia benar benar menyesal membawa banyak sekali koper dan tas, serasa dia akan benar benar pindah ke Bangkok saja.
"Hey diam lah, aku sudah sampai di bandara, aku ini sudah 27 tahun sudah sering aku bepergian ke luar negri kau masih saja mengkhawatirkan ku." Ucap nya dengan nada jengkel, sungguh ini bukan pengalaman pertama nya pergi ke luar negeri apalagi ini adalah tempat lahir nya tidak mungkin dia akan tersesat.
"Gun kau itu kecil, aku takut kau terbawa orang lain atau bisa jadi kau malah di culik, kau itu sangat imut orang orang tidak akan ada yang akan tau jika kau berusia 27 tahun."
"Kau ingin aku sobek mulut mu? memang kau pikir aku sekecil apa hingga akan terbawa oleh orang lain, jangan samakan aku dengan kucing mu." Tawa terdengar jelas dari sebrang handphone dia sangat puas mendengar amukan gun.
Namun gun memang terlihat mirip dengan kucing milik nya kecil, putih, imut dan juga cantik dia sangat suka jika mengejek gun dan menyamakan nya dengn kucing milik nya.
"Gunnie sangat merindukan mu gun, lihat dia tau jika aku sedang menelpon dengan mu dan dia langsung mendekat."
"Bodoh Aku tidak bisa melihat nya, alihkan panggilan menjadi Vidio call aku ingin melihat nya." Panggilan langsung teralihkan, gun langsung mengangkat nya dia duduk di sebuah kursi tunggu sambil menunggu pim
Gun melihat kucing kecil dengan kaki yang sangat imut, duduk di hadapan laptop itu sangat menggemaskan, jika saja itu adalah kucing milik nya mungkin dia akan membawa nya ke Bangkok tapi sayang nya itu milik sahabat brengsek nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You are not mine but my destiny
Fanfiction[ Completed ] [ BxB ] [ 21+++ ] [ M-Preg ] [ OffGun ] Off jumpol Adulkittiporn seorang pengusaha sukses dan kaya raya dia sudah memiliki kekasih yang sangat cantik bahkan menjadi idaman semua pria, kekasih nya seorang model cantik yang terkenal di...