[ Chapter 19 ]

753 80 8
                                    

POV

Dokter baru saja selesai memeriksa tubuh Gun, tidak ada masalah apa apa dengan tubuh Gun semua nya baik dan sehat. Namun ada yang aneh dengan tubuh Gun, tapi dokter tersebut tidak bisa memastikan benar atau tidak nya.

"Hasil pemeriksaan dari keseluruhan sangat bagus tapi saya menyarankan anda untuk menemui dokter kandungan. Jika anda mau saya mempunyai teman di ahli kandungan kebetulan hari ini jadwal nya kosong, anda bisa menemui nya, untuk masalah ini saya tidak dapat memastikan kebenaran nya jadi anda bisa melakukan pemeriksaan dan USG disana." Wajah Gun menjadi serius saat mendengar kan penjelasan dari dokter tersebut.

Luke menggenggam tangan Gun dia ingin menenangkan Gun yang terlihat begitu tegang, Gun melihat kearah Luke dia mengangguk menandakan dia baik baik saja tidak perlu terlalu mengkhawatirkan nya.

"Baik dok, apakah bisa kami menemui dokter tersebut hari ini?." Tanya Luke

"Tentu saja. Kalian bisa menemui nya hari ini, tapi sebelum nya saya ingin bertanya apakah kalian memiliki hubungan seperti seorang kekasih?."

"Tidak dia hanya sahabat ku." Dokter tersebut menggangguk.

"Tunggu sebentar na saya akan menghubungi teman saya terlebih dahulu untuk membicarakan masalah ini. Dan selebihnya anda bisa mengatakan keluhan anda pada nya nanti." Gun dan Luke mengangguk mereka menunggu dokter tersebut berbicara lewat telepon.

Mereka tidak bisa mendengar percakapan keduanya karna jarak mereka yang sangat jauh. Luke membalikkan badannya melihat pada Gun, mengambil kedua tangan putih yang sudah berkeringat dingin, dia mengecup kedua tangan nya.

"Aku akan selalu bersama mu, jangan pernah takut na, aku yakin kau akan baik baik saja."

"Bagaimana jika ini sangat parah luke. Melihat wajah dokter tadi seperti nya ini bukan masalah kecil."

"come on baby. You will be fine trust me" Gun menghela napas dia mencoba percaya dengan kata kata Luke jika dia akan baik baik saja.

Dokter tersebut kembali dia duduk di hadapan Gun dan Luke mengeluarkan sebuah kertas dan menulis sesuatu disana lalu menyerahkan nya pada Gun.

"Bawa ini. Dia akan langsung memeriksa anda" Gun mengambil nya.

"Terimakasih atas bantuan nya."

"Tentu saja." Mereka berdua langsung keluar dari ruang tersebut kini mereka harus mencari ruangan dokter kandungan yang disarankan tadi.

Setelah menanyakan nya pada resepsionis mereka segera menuju tempat tersebut. Gun menelan ludah nya saat melihat pintu ruangan nya, Luke menggenggam tangan Gun lalu membawa nya masuk kedalam.

Ruangan serba putih ini terlihat baru bagi mereka berdua, pasalnya mereka tidak pernah mengantar siapapun ke dokter kandungan. Keduanya duduk menunggu dokter yang belum terlihat sama sekali. Dan keluarlah dokter tampan yang terlihat masih mudah baru saja muncul dari balik tirai sambil memasangkan sarung tangan putih milik nya.

"Gun?." Ucap dokter tersebut dengan kaget melihat gun lah pasien yang di bicarakan oleh dokter Lee.

Gun hanya diam dia tidak bisa mengenali siapa dokter tersebut namun kenapa dia bisa tau nama nya? Dokter tersebut membuka masker wajah nya tetapi tetap gun tidak ingat siapa dia.

"Jadi kau pasien yang di maksud dokter Lee?."

"Ah iya. Maaf tapi apakah kita saling kenal?."

"Tentu saja aku mengenal mu, tapi aku yakin kau tidak mengenal ku. Baiklah aku akan memperkenalkan diri ku. Perkenalkan nama ku tay tawan aku kekasih new kau ingat dia?." Ya. Gun tau New tapi dia belum pernah melihat Tay sama sekali atau dia yang lupa dengan wajah nya?.

You are not mine but my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang