[ Chapter 26 ]

680 75 7
                                    

POV

Off duduk di ruang tengah dengan laptop nya, tapi pikiran nya tidak bisa pokus untuk mengerjakan tugas nya, dia sedari tadi menunggu kedatangan Tay namun manusia seperti Tay sangat sulit untuk di harapkan datang tepat waktu, bahkan sedari tadi dia menelpon Tay, namun tidak ada satupun yg di angkat oleh sahabat nya ini.

"Siala Tay, kenapa saat aku membutuhkan nya dia malah tidak menjawab telpon ku." Off mengirim pesan pada Tay lalu menyimpan handphone nya di meja.

Dia ingin menanyakan sesuatu pada Tay, tapi sial nya Tay juga malah membuat nya kesal. Off menunggu hampir satu jam lebih di ruang tengah ini bahkan sudah mulai tengah malam dan akhirnya seorang yg Off tunggu datang dengan keadaan lusuh rambut berantakan.

"Maaf off sungguh New sedang tidak bisa aku tinggal kan dia selalu ingin bersama ku, apalagi kemarin dia aku tinggal lembur."

"Aku tidak peduli dengan cerita mu Tay, cepat duduk sudah 1 jam lebih aku menunggu kedatangan mu." Tay duduk menghela napas nya dia sungguh kelelahan berlari keluar rumah mengendara mobil dengan cepat dan harus masuk kedalam rumah Off dengan berlari juga.

Tapi sepertinya temen nya ini tidak punya niatan untuk membuat kan nya minum sama sekali.

"Off kau tidak berniat membuat kan ku minum?."

"Tidak. Pembantu ku sudah pulang, jika ingin minum buat lah sendiri Tay."

"Teman macam apa kau off."

"Tay aku ingin menanyakan sesuatu pada mu."

"Tanyakan saja."

"Apakah p'Gun hamil?." Tay langsung membulat kan mata nya namun dia berusaha tenang dia harus bisa menjaga mimik wajah nya di hadapan Off.

Tapi Off tau dari mana jika Gun sedang hamil? Setau nya Luke dan Gun sangat merahasiakan kehamilan Gun, bahkan Tay pun tidak tau siapa ayah kandung kedua anak Gun, yang hanya dia tau adalah Luke yg siap menggantikan posisi seorang ayah bagi kedua anak Gun nanti.

"Kau tau dari mana off? Jangan asal bicara seperti itu."

"Aku sendiri yang mendengar kalian berbicara saat aku mengambil handphone ku yg tertinggal, apakah itu benar?."

"Kau salah dengar mungkin off, kami tidak membahas itu sama sekali, kau kelelahan jangan terlalu banyak membebani pikiran mu." Off menutup laptopnya dan menaruh nya di atas meja, dia tidak mungkin salah dengar karna itu terdengar jelas di telinga nya.

Dan kemarin kenapa gun berbaring di atas paha Luke? Dia tidak terlihat baik baik saja, wajah nya terlihat sedikit pucat.

"Kau membohongi ku Tay? Aku tau saat kau berusaha menutupi semua nya dari ku."

"Off tidak ada yg aku tutupi dari mu sama sekali, ini sudah malam aku harus kembali ke rumh jika tidak new akan marah saat dia bangun dari tidur nya."

"Baiklah kau boleh pergi."

"Selamat malam off, jaga pola tidur mu." Off hanya mengangguk singkat dia menatap Tay yang mulai hilang dari pintu rumah nya.

Off menghela napas nya dia mengambil handphone nya mengetik sesuatu di sana, lalu segera membawa laptop nya dan Off masuk kedalam  kamar. Membaringkan tubuh nya yang begitu letih melihat keluar balkon dengan cahaya bulan yang terang dia merindukan Gun, saat malam hari seperti ini dia akan memeluk tubuh Gun dan sedikit berbicara mengenai hal hal kecil, aneh nya dia tidak pernah merindukan waktu berdua bersama Pim.

Dia tau dia salah namun dia tidak bisa untuk melupakan Gun begitu saja, malam ini biarlah dia mengingat semua kenangan indah bersama Gun, hanya tentang Gun.

You are not mine but my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang