[ Chapter 30 ]

746 76 10
                                    

POV

Luke terbangun dari tidurnya, dia ingin memeluk tubuh Gun namun saat dia meraba sisi nya terasa kosong,  Luke membuka mata nya, dan benar Gun tidak ada di sisi nya.

Dia melihat jam di dinding, ini masih jam 2 pagi terlalu pagi untuk bangun. Luke bangun dari kasur nya mengecek kamar mandi ternyata tidak ada, lalu Luke turun kebawah dan dia melihat gun masih asik dengan laptop nya dengan satu gelas susu di sisi nya.

"Gun kau belum tidur? Tidak baik jika begadang seperti ini, apa yang sedang kau lakukan hm?."

"Luke aku sedang mengerjakan rancangan ku, lihat desain nya belum sempurna, klien ku meminta agar aku segera membuat kan nya."

"Kau bisa meminta pegawai mu untuk mengerjakan nya bukan? Jangan terlalu lelah, besok kita akan check up."

"Tapi klien ku meminta agar desain nya aku yang membuat nya, ini adalah gaun pernikahan nya Luke, dia ingin tampil dengan gaun yang begitu indah." Luke duduk di sisi gun, merangkul pundak kecil milik Gun.

Sudah sejak sore Gun mengerjakan rancangan nya, dia tidak melarang Gun untuk berhenti bekerja namun Luke hanya ingin Gun tau batasan waktu kerja nya, dengan kehamilan yang sudah besar seperti ini Luke begitu waspada dalam menjaga gun.

Luke menutup laptop milik Gun mengambil nya, lalu menyimpan nya di sisi tubuh nya, Gun menatap Luke.

"Luke hanya sedikit lagi, aku janji setelah ini aku akan tidur."

"I have allowed you to work, but I beg you to work regularly so that you and your baby are healthy, honey." Ucap Luke dengan lembut memberikan pengertian pada gun.

Gun menghela napas, mengangguk kecil. Luke terseyum melihat wajah Gun yang cemberut dia nampak manis jika seperti ini, Luke mendekat mengecup bibir Gun sekilas, membuat sang empunya menatap dengan kesal.

"Jangan cium cium aku Luke."

"Kau marah pada ku hm?."

"Aku mengantuk."

"Gun ayolah aku melakukan nya demi kebaikan mu juga, jangan marah oke."

"Hm." Ucap gun dengan singkat, lalu dia bangun dengan susah payah mulai berjalan menaiki tangga.

Luke menggelengkan kepalanya, segera menyusul Gun dan mengangkat nya untuk pergi ke kamar nya. Beruntung Gun langsung sigap untuk berpegang pada Luke jika tidak dia akan jatuh begitu saja.

"Luke kau gila bagaimana jika aku jatuh? Kau akan membuat kedua anak ku kesakitan."

"Baiklah baiklah maafkan aku, hanya untuk kali ini saja."

Luke membawa Gun ke kamar nya menidurkan nya di tempat kasur. Ini sudah jam 3 pagi namun mereka belum juga tertidur, Luke membawa tubuh Gun kedalam dekapan nya, dia mengusap perut Gun dengan halus, Gun menyingkap sedikit pakaian nya membiarkan Luke untuk mengusap perut nya.

"Gun besok ibu ku akan mengunjungi ku, dia ingin melihat mu dia mengatakan jika dia sangat merindukan mu." Gun kaget. Tangan nya sedikit meremas pakaian Luke

Bukan dia tidak suka jika ibu Luke datang menemui nya, namun kini kondisi tubuh nya tidak seperti biasa pasti ibu Luke akan bertanya tentang perubahan tubuh nya, lalu dia harus menjawab seperti apa?.

"Luke aku takut, apa yang harus aku katakan jika ibu mu bertanya soal perut ku? Apa yang harus aku katakan?."

"Tenang baby, katakan saja apa ada nya aku yakin ibu ku akan mengerti tentang diri mu, lagian kau juga akan menjadi menantu nya hahaha."

"Bukan seperti itu Luke, aku tau ibu mu adalah wanita yang baik dia pasti akan mengerti diri ku namun saat dia tau jika anak ini bukan anak mu aku harus bagaimana?."

You are not mine but my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang