POV
Gun menghela napas. Dia memegang kedua sisi pinggang nya lalu duduk di sisi kasur. Sungguh pinggang nya terasa sangat pegal dia tidak bisa terus menerus berdiri. Gun baru saja selesai menata pakaian nya dan pakaian Luke ke dalam lemari, itu benar benar membuat pinggang nya ingin copot. Ternyata membawa kedua bayi di dalam perut nya sangat begitu pegal.
"Oh tuhan, aku tidak menyangka akan sepegal ini, seharusnya aku mendengar kan Luke untuk tidak membereskan pakaian sendiri, kandungan ku baru 5 bulan tapi sudah begitu besar. kenapa kalian cepat sekali tumbuh." Tanya gun pada perut nya, setelah lama duduk gun memutuskan untuk mandi karna tubuh nya sangat lengket dengan keringat.
Mereka baru saja sampai di London malam hari dan gun bersikeras untuk membantu Luke merapihkan barang barang nya, sedangkan Luke dia sedang memasak makanan yang bisa dia buat untuk Gun dan diri nya.
Sedangkan di dapur Luke mulai kebinggung dengan makanan apa yang dia buat. Sebenarnya dia ingin memasak nasi goreng namun nampak nya tidak sama seperti nasi goreng pada umum nya.
"Lain kali aku harus belajar memasak, agar saat gun lapar aku bisa langsung membuat kan nya. Baiklah itu adalah pr ku, sekarang aku ingin mencicipi masakan ku terlebih dahulu." Luke menyuapkan nasi goreng pada mulut nya, Luke mengangkat alis nya.
"Wow ini enak, rasa nya tidak seburuk penampilan nya, baiklah sudah selesai." Kini nasi goreng mulai di tata di atas meja makan dengan rapih, lalu Luke membuat kan susu untuk Gun.
Setelah semua nya siap, Luke duduk di kursinya menghela napas, ternyata memasak juga sangat lelah dia bahkan hanya membuat dua porsi, namun memakan waktu yang lama.
Tidak lama gun turun dengan pakaian yang terlihat besar, dengan wajah murung dia menuruni tangga, Luke bangun dari duduk nya saat melihat Gun turun dari tangga dia mendekat menghampiri Gun.
"Hey ada apa hm? kenapa kau terlihat murung Gun?."
"Beberapa pakaian ku sudah mulai mengecil, aku jadi binggung harus pakai apa, dan aku menggunakan kaos mu." Luke menarik dagu Gun menatap mata nya, dia terkekeh melihat bibir merah cantik ini mengerucut.
Tangan Luke beralih memegang pinggang Gun, menurut nya Gun akan selalu manis jika memakai pakaian apapun, dia selalu menyukainya tidak ada yang kurang sama sekali.
"Gunakan saja pakaian ku, kau boleh menggunakan nya semau mu Gun, kau terlihat manis dengan pakaian ini dan ayo lebih baik kita makan." Gun mengangguk dia mengikuti Luke untuk makan malam namun seketika dia kaget saat melihat bagaimana keadaan dapur nya sekarang.
Luke hanya memberi senyum pada Gun, lalu Luke menyiapkan kursi dan makanan untuk gun dimeja.
"Luke duduklah kau pasti lelah telah membuat kan makan malam untuk ku, biar aku membantu mu."
"Tidak gun, duduk lah." Gun menghela napas lalu mengikuti ucapan Luke dia duduk dengan baik.
Mereka makan dengan nikmat, walaupun Gun sedikit binggung dengan rasa masakan Luke, namun ini bisa di bilang sempurna untuk manusia seperti Luke yang jarang menyentuh dapur.
Saat makan malam selesai gun segera meminum susu nya dan pergi ke ruang tv bersama dengan Luke, Gun bersandar di sisi tangan Luke dengan nyaman gun melingkar tangan nya dia sedikit meregangkan tubuhnya yang terasa berat.
Luke melihat ke arah gun, melepaskan lingkaran tangan Gun pada tangan nya, dia sedikit bergeser merangkul pundak kecil milik Gun lalu memeluk nya,vmencium puncak kepalanya, mereka menikmati malam yang tenang. Namun saat gun sedang pokus melihat tv tiba tiba perut nya seperti ada yang menendang, mata Gun langsung membulat, dia langsung duduk tegak membuat Luke kaget dengan pergerakan Gun.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are not mine but my destiny
Fanfiction[ Completed ] [ BxB ] [ 21+++ ] [ M-Preg ] [ OffGun ] Off jumpol Adulkittiporn seorang pengusaha sukses dan kaya raya dia sudah memiliki kekasih yang sangat cantik bahkan menjadi idaman semua pria, kekasih nya seorang model cantik yang terkenal di...