[ Chapter 25 ]

674 72 23
                                    

POV

Gun mendorong tubuh Off dengan kencang menghapus salifah di bibir nya, tangan Off ingin menyentuh tangan Gun namun Gun menghindari nya kembali.

"Jangan perlakukan aku seperti itu lagi Off, kumohon sekarang kau sudah mempunyai Pim dan aku_aku sudah mempunyai Luke kita sudah punya jalan masing masing, sampai kapan pun kita tidak bisa bersama."

"Kenapa? Apakah aku terlalu buruk di mata mu hingga aku tidak bisa bahagia bersama mu?." Ucap Off menatap mata Gun penuh harap, Gun menghela napas.

Mereka akan sulit untuk bersama, Off tidak akan paham bagaimana menjadi dirinya,semua nya akan hancur jika dia bersama Off, dia juga tidak ingin hati Pim tersakiti, rasa cinta nya pada Off tidak akan pernah hilang namun dia akan berusaha mengganti nya dengan nama Luke, Gun juga ingin Luke mendapatkan apa yang seharusnya dia berikan pada nya, dia akan mencoba sebisa mungkin.

"Sudah waktunya kau memahami masalah seperti ini Off, kau bukan anak anak yg harus aku jelaskan, kau tidak bisa melukai hati orang lain demi hati mu yang bahagia, kita tau sejak awal hubungan ini seharusnya tidak ada."

"Bagaimana dengan hati ku yang terluka? Haruskah aku membiarkan nya membusuk hanya untuk membiarkan hati orang lain bahagia? Mungkin aku bisa mencintai Pim namun tidak akan sama lagi, perlakuan ku pada nya tidak akan semanis dulu, karna hati ku bukan untuk nya tapi untuk mu phi."

Gun memejamkan mata nya, kenapa setiap kata yang Off ucap kan selalu menyelipkan kenyataan jika Off tidak akan bisa memperlakukan pim seperti dulu lagi. Gun berjalan mendekat lalu memeluk tubuh Off dengan erat, mata Off melihat pada gun yang memeluk nya.

"Ini untuk terakhir kali nya aku memeluk mu, jaga adik ku, cintai dia seperti dulu lagi, anggap hubungan kita tidak pernah ada. Terima kasih atas kebahagiaan yg pernah kau berikan pada ku, sekarang aku hanya ingin satu hal lagi dari mu. Lupakan aku jangan pernah kau simpan nama ku di hati mu, kita bisa bahagia dengan jalan nya masing masing."

Gun melepaskan pelukan nya dari off, sedikit menghapus air mata nya lalu berjalan keluar meninggalkan off di dalam ruangan. Off menumpukan tangan nya pada tembok menahan air mata yang sudah tidak sanggup dia tahan, dengan kencang Off memukul tambok ruangan nya dengan air mata mulai membasahi pipi nya.

Bhuggg...

Bhuggg...

"Phi bagaimana bisa aku melupakan mu begitu saja, tidak bisa kah kau membuka hati mu kembali untuk aku memperjuangkan mu?." Off membanting diri nya duduk bersandar di tembok mengusak rambut nya, menghela napas berat.

Gun baru saja keluar dari ruang ganti pakaian Off, dengan sedikit wajah sembab nya, tapi dia kaget melihat Pim yang sudah mengganti gaun nya dengan pakaian biasa milik nya.

"Pim, Off baru saja selesai kenapa kau sudah melepaskan gaun mu? Apakah kau kurang suka dengan gaun nya? Aku bisa mencarikan gaun terbaik di butik ku lagi."

Pim yang sedang duduk langsung berdiri, Luke yang sudah mengawasi Pim dari jauh kini sedikit khawatir jika Pim akan melakukan hal hal buruk pada Gun, namun Pim hanya melewati Gun begitu saja tanpa bicara apa apa dan menghampiri Off yang baru saja keluar dari ruang ganti nya.

"Ini sudah bagus kau terlihat sangat tampan Off, aku ingin segera pulang hari ini sangat melelahkan." Ucap Pim sambil mengecup singkat bibir Off.

Off hanya mengangguk singkat, menatap Gun yang bahkan tidak berbalik untuk melihat nya.

"Baiklah tunggu sebentar aku akan mengganti pakaian ku terlebih dahulu." Pim mengangguk menunggu Off di depan ruang ganti nya.

Lalu mereka keluar bersamaan dengan Pim yang menggandeng tangan Off dengan erat, sebelum pergi Pim sempat berhenti tepat di samping Gun.

You are not mine but my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang