[ Chapter 3 ]

948 104 5
                                    

POV

Lampu menyala dengan terang semua orang yang berada di sana sibuk dengan pekerjaan nya masing masing, mereka menyiapkan semua keperluan untuk pemotretan pim hari ini, gerakan dan berbagai pose sudah pim lakukan hingga akhirnya dia mendapatkan waktu untuk istirahat setelah pemotretan panjang tadi.

Namun dia tidak menyadari gun yang berdiri melihat bagaimana adik nya berpose dengn lihai dia sangat tau bagaimana menampilkan dirinya agar semua orang pokus hanya pada nya, gun menyungging kan senyum saat melihat pim mendekati nya.

"P'gun kau ada disini, sejak kapan? Kau tidak memberi tau ku, kau melihat pemotretan ku tadi? Ohooo pasti sangat jelek, bagaimana apakah aku terlihat cantik disana?."gun menyingkap kan rambut pim dia menguncir nya dengan perlahan

Pim diam saat gun mengikat rambut nya melilit kan rambut pim menutupi ikat rambut nya, tangan gun menyisir halus poni pim ke samping, sempurna kini riasan pim lebih bagus ketika gun menguncir rambut nya.

"Kau selalu tampil cantik namun leher dan bahu putih mu akan lebih indah jika terlihat seperti ini, pokus semua orang hanya akan tertuju pada mu."ucap gun.

"Terimakasih phi, aku rasa kau harus setiap hari ikut bersama ku agar p'gun bisa memilih kan ku fashion terbaik untuk pemotretan."

"Phi sebenarnya ingin namun, sepertinya mulai beberapa hari lagi phi akan sibuk dengn urusan pembangunan butik."

"Oh p'gun sudah ingin memulai pembuatan butik baru mu? Kau tidak lelah phi baru saja kemarin kau datang dari London, beristirahat lah setidaknya satu Minggu."gun menggeleng mencubit pipi pim

Proses pencarian lokasi saja akan sangat memakan waktu lama,belum lagi dengan pembangunan dan yang lain nya,dia juga ingin beristirahat lama namun pekerjaan nya bukan hanya ada di Bangkok saja tapi di berbagai negara.

Kemudian datanglah off dengan jas yang tergantung di tangan nya dia baru saja menghubungi asisten nya untuk mengundurkan jadwal hari ini agar dia bisa menemani gun mencari lokasi strategis untuk butik yang akan di buat.

"Off kau belum ke kantor? Ini sudah hampir jam 10."tanya pim dengan raut wajah binggung setau nya saat sebelum pemotretan dia hanya menyuruh off mengambil tas nya lalu simpan di ruangan nya.

"Tenang pim, aku hanya akan meminjam kekasih mu, dia akan membantu ku untuk pencarian lokasi untuk butik yang akan di bangun, off pasti tau lebih banyak tentang Bangkok."

"Ah aku lega, aku pikir dia membolos dari pekerjaan nya, baiklah off carikan tempat terbaik untuk p'gun."

"Tentu saja sayang, aku akan mencarikan tempat yang bagus, apakah kau haus aku akan mengambilkan air untuk mu?." Pim menggeleng dia malah berjalan ke arah off lalu memeluk nya dengan manja.

Off membalas pelukan pim, mengecup kepala pim dan untuk menghilangkan rasa penat nya, hari ini kekasih nya bekerja begitu banyak.

"Istirahat jika kau lelah na, Keep the spirit, dear." Off memberikan semangat pada pim

Saat ruangan sedang menjadi damai dan hening masuk lah seorang laki laki dengan pakaian rapih sepertinya dia adalah model pria nya, karena tidak di pungkiri  postur tubuh nya tinggi dan tegap.

"Pim ayo pemotretan akan segera di mulai."ucap nya dia memberikan melihat pada pim yang sedang bermanja-manjaan bersama off.

Baginya itu biasa melihat pim yang terlihat menempeli off saat sedang istirahat dari pemotretan tapi kenapa dia tidak asing dengan laki laki di samping off dan pim jadi dia memicingkan mata nya mengamati wajah gun apakah dia tidak salah melihat.

"Gun kau gun yang ku temui saat joging tadi pagi bukan?." Gun terdiam sekejap mengingat ngingat siapa laki laki di hadapan nya ini.

Dan ternyata dia mond laki laki yang tadi pagi dia temui tidak sengaja, mond sangat beruntung karna kembali bertemu dengan gun, tetapi belum juga di bicara panjang pemotretan sudah di mulai itu membuat mond mau tidak mau harus meninggalkan gun kembali untuk kedua kalinya.

You are not mine but my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang