[ Chapter 4 ]

908 98 7
                                    

POV

Pim menjatuhkan tubuhnya di atas kasur kamar gun merentangkan tangan nya sambil melihat gun yang baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe, tangan pim tidak sengaja menyentuh tablet milik gun dia mengambilnya nya melihat semua apa yang ada di dalam tablet milik gun, di dalam nya benar benar banyak sekali gambar rancangan rancangan pakaian dan yang lain nya, pom terpesona melihat keindahan desain gun.

"Wow phi ini sangat indah, aku tidak heran jika kau menjadi fashion designer terbaik, itu sebabnya p'gun memiliki banyak butik."

"Semua nya akan mudah jika kau pelajari dengan sungguh sungguh." Ucap gun yang sedang mengoles body lotion pada kaki dan tangannya.

Pim menggangguk itu memang benar setinggi apapun keinginan kita jika tidak pernah ingin mempelajari dengan sungguh sungguh semua nya akan sia sia.

Dan saat sedang asik melihat semua gambar gambar yang gun buat tiba tiba tablet gun menunjukkan sebuah panggilan Vidio call tertera panggilan tersebut dari Luke, Pim segera menutup mulutnya dengan bahagia dia ingin melihat bagaimana Luke yang sebenarnya apakah dia setampan di photo atau malah sebalik nya

"P'gun, ada panggilan Vidio call dari p'luke apakah aku boleh mengangkat nya?."

"Hm angkat saja, Luke pasti sedang tidak ada kerjaan hingga menelpon ku atau mungkin dia kesepian."dengan semangat pim menggangkat panggilan Vidio call dari Luke.

Saat tersambung pim benar benar kaget melihat dada bidang milik Luke hingga dia hanya membeku diam mengamati dada bidang yang begitu sempurna hingga Pim menggabaikan sapaan dari luke, Gun melihat ke arah pim ternyata dia malah sedang terkagum kagum sedangkan Luke sedari tadi berusaha menyadarkan Pim.

"Pim jangan bengong, Luke sudah ada di hadapan mu bicaralah pada nya." Gun mendekat ingin melihat apa yang membuat pim hingga terdiam seperti orang bodoh.

Luke yang melihat gun mendekat ke sisi pim dia tersenyum bahagia menumpukan kepalanya di bantal sedangkan gun memutar mata nya menoyor kepala pim hingga membuat nya terhuyung.

"Sadar pim, kau terlihat seperti orang bodoh dan kau Luke kenapa kau tidak memakai pakaian atasan mu?"

"Sebentar lagi juga ini jam ku untuk tidur gun,kau juga tau jika aku suka melepaskan pakaian atas ku saat ingin tidur."

"Aku tau, tapi setidaknya pakaian lah terlebih dahulu baju mu kau membuat adik ku terkesima dengan tubuh mu."

"Ohoo aku tidak seberapa di bandingkan dengan kau yang hanya memakai bathrobe putih mu, menampilkan kulit putih susu itu di hadapan sahabat mu ini." Pim menatap mereka berdua bergantian dia mengigit bibir bawah nya.

Pipi nya sudah menjadi merah melihat interaksi Gun dan Luke walaupun sebatas sahabat tapi pim melihat mereka berdua begitu manis

"watch your words luke don't let me fly to london just to grab your lips."

"you are so beautiful, so white, so sexy, and please fly to london fast to grab my lips." Gun mengacungkan jari tengah nya pada Luke, dia semakin menjadi saat gun suruh diam.

"Ahkkkk harus nya aku pergi ke rumah off sekarang agar kalian bisa berbicara bebas berdua, Off jemput lah aku." Gun menoyor kepala pim untuk yang kedua kalinya.

"Jangan dengar kan kata kata dia pim."

"why gun, I speak according to the truth my friend is indeed very interesting." Menurut nya gun memang sangat menarik apa yang dia katakan jelas sesuai fakta

"Hm seterah mu Luke, kenapa kau menghubungi ku malam malam? Disana sudah pagi hari bukan? Jaga pola tidur mu ku lihat lihat semakin memburuk."

"Aku baru selesai mengerjakan semua pekerjaan ku, jadi karna aku belum mengantuk aku menghubungi mu." Pim mendengar kan mereka berdua mengobrol dia menumpukan kepalanya di bahu gun .

You are not mine but my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang