[ Chapter 14 ]

921 93 12
                                    

POV

Gun berbaring di atas kasur Off, sambil memegangi perutnya yang merasa kram dia tidak bisa diam menahan sakit di perutnya. Off segera datang dengan hanya memakai boxer nya, Off membawa hot cold pack untuk mengurangi rasa sakit di perut Gun, dia duduk di samping membuka selimut Gun hingga sebatas pinggang nya lalu menaruhnya di bawah perut Gun.

"Apakah ini membantu phi?." Tanya Off pada Gun yang sepertinya mulai membaik saat dia menaruh hot cold pack di perut Gun. Gun mengangguk dia sedikit membaik dan mulai rileks kembali.

Off berbaring di sisi Gun, mengusap perut Gun agar dia bisa tenang dan tidak tegang lagi, ini bisa membuat kram di Perut Gun menjadi membaik.  Off menarik Gun agar tidur di atas tangan nya, dia mengecup kening Gun lalu tersenyum melihat wajah damai dan manis yang mulai terlelap di dalam pelukan nya hati nya sangat bahagia melihat Gun bisa dia peluk dengan nyaman seperti ini.

"Aku terlalu jahat jika aku mengatakan 'kenapa bukan kau yang aku temui lebih dulu phi' .tapi kenyataannya aku harus bertemu dengan mu di saat aku sudah memiliki seseorang yang menemani dan mencintai ku. Hidup ini terasa terlalu memojokkan ku hingga aku tidak bisa berbuat apa apa lagi saat melihat mu." Ucap off menghela napas saat dia menyadari kenyataan yang harus dia hadapi nanti saat pim kembali ke Bangkok.

•••••

Off terbangun mendengar suara percikan air dari kamar mandi, dia melihat ke samping ternyata gun sudah tidak ada. Sepertinya suara air itu berasal dari kamar mandi nya yang sedang di gunakan oleh gun. Suara air mulai menghilang dan pintupun terbuka menampilkan Gun dengan handuk sebatas pusar hingga lututnya.

Gun mengambil handuk untuk menutupi dadanya dan juga punggung nya yang di penuhi tanda merah. Off menyibak selimut nya menghampiri gun memeluk nya sambil menghirup aroma sabun yang harum dari tubuh gun.

"Off kau belum mandi, mandilah terlebih dahulu aku akan pergi ke kamar ku untuk memakai pakaian. setelah itu aku harus membereskan dapur yang berantakan." Off mengangkat wajah nya

"Aku ingin tau siapa yang berani memberantakan dapur itu phi?." Ucap off seakan bukan dia yang melakukan semua itu

Gun memalingkan wajah nya saat mata off melihat pada mata nya. Itu sangat terasa memalukan mengingat apa yang telah dia lakukan. Di bandingkan dengan saat dia mabuk ini lebih jauh membuat nya merasa malu saat Off mendekat pada nya, berbicara secara intim seperti ini membuat pipinya memanas tidak karuan.

Mata nya terus melihat kemana arah mata Gun pergi, sangat lucu melihat Gun tersipuh dan memalingkan wajah nya seperti itu. Hingga dia terpanah untuk sekian kalinya pada wajah Gun.

"Lebih baik kau mandi Off."

"Bagaimana jika aku ingin kau yang memandikan ku?."

"Aku tidak akan mau, cepat lepas aku harus segera memakai pakaian ku jika tidak aku akan masuk angin Off."

"Baiklah p'Gun ku yang manis."

Cup...

Dengan cepat Off mengecup bibir Gun lalu dia berlari masuk kedalam kamar mandi. Gun berdehem berjalan meninggalkan kamar Off, menutupi wajah nya dengan handuk yang di pakai untuk menutupi dada nya dan berlari menahan teriakan yang sudah ada di ujung mulut nya. Sial ini adalah pertama kalinya bagi Gun merasakan jantungnya begitu menggila Karna di goda.

Off tersenyum di depan kaca kamar mandi, membayangkan bagaimana wajah Gun yang sudah bersemu merah padam.

"Lemah begitu saja kau sudah meleleh Off, bagaimana dengan tingkah imut nya yang lain? Aaagggghhhh." Tangan off menyalakan keran lalu menyiram wajah nya hingga rambutnya pun basah

You are not mine but my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang