Author POV
Sekian lama menunggu akhirnya pengumam yang lolos kebabak selanjutnya di tempelkan di papan pengumuman. Suasana seperti kompetisi biasa, ada yang senang ada yang sedih karena gagal masuk ke babak selanjutnya.
"Kousei, kamu lolos." ucap Kaori yang melihat daftar nama siapa yang lolos. Semua orang menatap tajam ke arah Kousei, namun Kousei biasa-biasanya saja. Dia sudah kenyang menerima tatapan ke irian orang.
"hei Kousei Arima !" teriak laki-laki dari kerumunan yang tidak lain Takeshi bersama Emi.
"ada apa denganmu ? Kenapa permainanmu berubah ? Kenapa tidak seperti Kousei Arima sang heroku berhati baja yang tidak tergoyahkan !" ucap Takeshi yang agak kecewa dengan perubahan gaya permainan Kousei.
"memang benar seperti itulah permainanku dulu, tapi sekarang inilah permainanku." jawab Kousei dengan tenang.
"aku akan mengalahkanmu, Kousei !" ucap Emi yang berada di sebelah Takeshi.
"aku tunggu itu !" balas Kousei dengan senyuman berlalu pergi meninggalkan saingannya sejak kecil sampai di masa depan.
.....
Di perjalanan pulang mereka berempat bercanda ria. Namun tiba-tiba di hadang 3 orang. Dari penampilannya mereka adalah perusuh anak SMA.
"hei kalian kalau jalan sini harus bayar !" acam salah satu perusuh itu.
"apa maksudmu, hah !" Tsubaki terpancing amarah. Mulai hendak memukul para perusuh itu namun di tahan Kousei.
"maaf, bisakah kalian minggir. Kami tidak ingin keributan." ucap Kousei ramah, ya jika mengetahui diri Kousei sekarang itu adalah sebuah peringatan. Sayangnya yang tahu hanyalah Alerd.
"Jika tidak memberikan uang, kalian tidak bisa lewat !"
"jika kami tetap tidak memberikan uang, bagaimana ?"
"banyak omong ya kamu !" salah satu anggota menyerang Kousei namun Kousei berhasil menghindar.
Kousei memelintir tangan yang menyerangnya hingga terdengar kretekkan tulang. Melihat anggotanya di kalahkan, dua orang lainnya menyerang Kousei secara bersamaan. Namun Kousei bisa menghindar, lalu menyerang kedua orang itu secara bersamaan.
Melihat perkelahian Kaori, Watari, bahkan Tsubaki yang dari tadi sudah terpancing untuk memukul terdiam seperti patung. Mereka bertiga tidak pernah tahu, Kousei jago berkelahi. Hingga ketika orang itu dikalahlan oleh Kousei sendirian. Ketika itu terbirit-birit kabur dengan memegang tubuh yang sakit.
........
Pagi harinya Hiroko berkunjung ke rumah Kousei, akan tetapi berulang kali memencet bel tidak ada respon, di telpon pun tidak mengangkat. Akhirnya Hiroko menerobos masuk. Melihat sepatu berantakan Hiroko jadi panik, akan tetapi dia mendengar suara desiran minyak goreng dan air kran dari arah dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starting Life in Another World
FanfictionSinopsis : Di London banyak orang mempercayai adanya roh yang bisa mengabulkan apa saja. Roh itu bisa berubah wujud sesuai keinginannya. Namun tidak seorang pun yang berjumpa dengan roh itu, sehingga itu hanya sebuah kepercayaan lokal saja. Namun be...