Chapter 19

29 1 2
                                    

Author POV

"akh senpai mengajakku ke festival." ucap Tsubaki setelah membaca email dari ponselnya.

"kamu belum putus juga ?" tanya Kashiwagi.

"kenapa kamu bertanya begitu sih."

"hah... Sampai kapan kamu terus begini ? Kamu harus jujur dengan dirimu sendiri, sebelum ada yang terluka. Kalau begitu aku duluan." ucap Kashiwagi beranjak dari duduknya pergi meninggalkan Tsubaki yang terdiam seperti patung.

"tidak apa-apa, ini bukan apa-apa." itulah perucapan yang selalu di ucapkan dalam hati Tsubaki.

"wah kamu pakai yuucap. Cantik."

"senpai !"

Mereka berdua berjalan-jalan menikmati festival musim panas, namun sepanjang jalan Tsubaki tidak terlihat bersemangat. Seakan raganya disini tapi jiwanya entah kemana.

"Tsubaki, ada yang inginku ucapkan." ucap Saito terlihat raut wajah serius dan juga sedih bersamaan.

"ada senior yang ku suka, dia membuat hari-hariku menyenangkan walaupun itu hal-hal kecil. Kamu juga ada seseorang yang membuat hari-harimu menyenangkan walaupun hal kecil kan ? Karena itu sudah saja hubungan ini. Aku ingin melihat senyumanmu yang sesungguhnya yang membuat dirimu sangat berwarna."

Tsubaki terdiam, dia tidak bisa berucap apa-apa sampai mereka mengakhiri jalan-jalan festival itu. Tsubaki tidak segera pulang, dia pergi ke pantai untuk menyejukkan pikirannya yang kusut.

Di tengah Tsubaki berkecamuk dengan pikirannya itu, dia melihat sosok yang sangat di kenalinya.

"Tsubaki." sapa Kousei

"akh Kousei, habis mengantar Kaori ?"

Kousei sedang mengangguk, dia bisa merasakan Tsubaki sedang di situasi yang sulit, bahkan terlihat wajahnya yang tadi menangis.

"bagaimana kita jalan-jalan sebentar ?" ajak Kousei.

Tsubaki hanya mengangguk. Mereka menyisiri tepi pantai di temani cahaya bulan yang indah.

"aku habis putus dengan senpai." ucap Tsubaki di tengah kesunyian mereka. Kousei hanya diam, dia tahu sekarang yang di butuhkan Tsubaki seseorang untuk mendengarkan.

"Senior adalah orang yang baik, tampan tapi aku hiks...malah hiks...menyakitinya..hiks.. Aku bodoh ! Aku tidak tahu dengan perasaanku sendiri..hiks..." Tsubaki berusaha menghapus air matanya yang dari tadi keluar.

"ini semua salahmu, Kousei ! Hiks."

"ini semua salahmu ! Hiks..karena, hiks..karena hiks aku mencintaimu !"

Starting Life in Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang